With You

859 83 7
                                    

“Hanya sepenggal kisah singkat bagaimana Nakala dan Ataya bisa menjalin kasih.”

.

Na Jaemin as Nakala Agraham
Huang Renjun as Ataya Nalendra

.


Nakala itu, disenangi banyak orang karena sifatnya yang ramah dan selalu menebar senyum. Satu sekolah mungkin mengenal siapa itu Nakala Agraham.

Selain disenangi oleh murid-murid, Nakala juga menjadi kesayangan guru karena sering membawa prestasi untuk sekolah. Ia pintar, sudah gitu baik pula, siapa yang tidak suka?

Para perempuan bahkan submissive berlomba-lomba ingin menjadi kekasihnya.  Walau Nakala ramah dan dikenali banyak orang, susah untuk mengambil hatinya. Ia hanya menganggap perempuan atau submissive yang mencoba mendekatinya sebatas teman. Nakala juga selalu menjaga sikap jika bersama perempuan ataupun submissive. Ia tidak suka disentuh, jika ada yang berusaha memegang tangannya pun, ia akan langsung menghindar.

Yang semua orang tau, Nakala itu tidak tertarik untuk berpacaran. Saat teman teman dekatnya bertanya pun, Nakala menjawab jika ia tidak menyukai siapapun. Tapi siapa yang tahu perasaan seseorang? Biasanya, apa yang diucapkan di mulutnya berbeda dengan isi hatinya. Nakala memang mengatakan pada teman temannya jika ia tidak menyukai siapapun, tapi siapa yang tahu jika Nakala diam diam menaruh hati pada seseorang yang sejak kelas 10 menarik perhatiannya?

Sejak kelas 10, sampai kini ia sudah kelas 12, Nakala tidak pernah bicara dengan orang yang ia sukai walau hampir semua murid di sekolah ini pernah berbicara dengan dirinya. Karena memang, orang yang Nakala sukai begitu pendiam dan penyendiri. Entah apa yang membuat Nakala bisa menyukai pemuda itu sampai hampir 3 tahun lamanya.

Hampir 3 tahun menyukai pemuda itu, yang Nakala lakukan hanyalah menatapnya dari kejauhan. Nakala seolah tak memiliki keberanian untuk menyapa lebih dulu.

Seperti saat ini, Nakala duduk tak jauh dari pemuda mungil yang kini tengah membaca buku dan menggunakan hoodie kebesaran, membuat tubuhnya menjadi tenggelam yang entah kenapa tampak lucu dimata Nakala. Nakala pura pura membaca buku walau matanya selalu melirik kearah pemuda yang berjarak tak jauh darinya.

"Jantung gue kenapa degupnya kenceng banget dah." Nakala bergumam dalam hati. Merutuki jantungnya yang berisik.

"Tapi dia lucu banget sial! Rasanya gue pengen meluk dia terus gue cium cium! Pengen gue unyel-unyel pipi gembulnya, gue kekep biar gak ada yang ngeliat kegemesan dia!" Nakala sibuk dengan pemikirannya sendiri, sampai tidak sadar bahwa pemuda yang menjadi perhatiannya saat ini sudah beranjak ingin segera pergi.

"Keknya gue harus mulai gerak nih, bentar lagi gue lulus, gue gak akan bisa ngeliat dia lagi kalo dia gak jadi pacar gue."

"Tapi gimana ngedeketinnya!"

"Eh tunggu.. dia kemana??" Nakala mengerjapkan matanya berkali kali begitu menyadari bahwa pemuda mungil tadi sudah menghilang.

"Aishhh!" Nakala mengacak rambutnya dan langsung buru buru bangkit. Ia meletakkan asal buku yang sebelumnya ia ambil, kemudian berlari keluar perpustakaan yang sedang tidak ada penjaga.

"Kemana dia?? Aelah Nakala bego! Bisa bisanya gak sadar kalo dia per— eh apanih?" Nakala mengernyit, menunduk dan mengambil sebuah gelang yang tergeletak didepan pintu perpustakaan.

"Ini punya siapa?" gumam Nakala, matanya menyipit untuk membaca bandul gelang tersebut yang terdapat nama seseorang.

"A..ta..ya.."

MAHSYAR FIELD STORY Where stories live. Discover now