Scenario Love: Chapter one

1.1K 108 7
                                    

~Jaemin & Renjun~








"Renjun-ah aku mohon, bantu aku kali ini ya ya ya ya." Ucap seorang pria berkulit tan pada pria mungil berparas China dengan kulit putihnya.

"Tidak. Aku tidak akan mau. Lagian, apa salahnya kau mencoba. Kenapa harus menolak?" Ketus pria yang dipanggil renjun itu.

"Dia bukan tipe ku Renjun, aku dan dia tak akan pernah bisa bersama. Kami tak saling menyukai. Aku mohon kali ini bantu aku."

"Sekali tidak tetap tidak lee Haechan." Ucap renjun pada sang pemohon yang tidak lain adalah sepupunya Lee Haechan.

"Aku mohon huang renjun, apa kau tak tega melihat aku menderita jika sampai menikah dengannya. Kami sama sekali tidak cocok renjun." Ucap Haechan masih dengan keadaan memohon.

"Aku tidak perduli, lagipula aku tidak mungkin melakukan itu, kasihan Paman dan bibi Lee."

"Aku mohon renjun, mommy dan daddyku akan menjadi urusanku. Bukan urusanmu. Aku mohon." Ucapnya merengek.

"Sekali tidak tetap tidak Haechan. Kalau kau bisa menolaknya, maka tolak sendiri. Tak perlu aku, apalagi kalian sama-sama tidak menyukai bukan?"

"Tapi aku tak mau bertemu dengannya renjun, tolong bantu aku. Aku janji akan memberikan apapun yang kau inginkan." Ucap Haechan tapi renjun tak perduli dan terus melihat sekeliling galery dimana ada beberapa pelanggan dan juga karyawannya yang melihat tingkah sepupunya itu, tapi sepupunya tak akan malu karena memang rasa malunya sepertinya sudah tak ada.

Baiklah sedikit pengenalan, Huang Renjun adalah anak dari pengusaha Huang Yuta dan istrinya Dong Si Cheng atau biasa dikenal winwin yang merupakan penari tradisional terkenal sampai saat ini walaupun sudah pensiun, dan renjun adalah seorang pelukis yang cukup naik daun namanya karena latar belakang keluarganya juga keahliannya mencoret dalam kertas yang benar-benar membuat takjub semua mata yang melihat.

Lee Haechan sang sepupu dari renjun adalah anak dari pengusaha Lee Johnny dan Ten Lee seorang dokter yang terpandang, kakak tiri dari winwin, ibu Renjun. Haechan mengikuti jejak sang ibu menjadi dokter tapi seterkenal apapun dia, jika memohon untuk keinginannya dia tak akan memikirkan Citra dan rasa malunya seperti saat ini.

Oke kita kembali ke cerita.





"Berhenti merengek Haechan. Sekali tidak tetap tidak. Dan kau harus paham." Jengah renjun. Dan Haechan langsung melepaskan pelukannya pada lengan sepupunya itu lalu cemberut.

"Kali ini saja tolong bantu aku Renjun. Bagaimana jika aku membayarmu dengan boneka moomin dan segala perintilan yang baru saja keluar?" Ucap Haechan karena dia tahu kalau sang sepupu tak akan menolak jika diberi kuda Nil gendut itu, tapi jangan katakan karakternya seperti itu karena dia bisa sangat marah.

Renjun terlihat tengah berpikir saat ini dan Haechan merasa kalau dia akan menang sekarang.

"Lagian aku sangat tau renjun, kalau Paman Huang pasti terus mengancam akan membakar moomin mu, jadi tak mungkin kau bisa mendapatkan darinya. Bagaimana? Tawaranku menarik bukan?" Renjun hanya diam saja, jujur tawaran Haechan menarik, diapun bisa membelinya tapi kalau sampai ayahnya tau bisa-bisa dia akan terkena ceramah yang sangat malas sekali dia dengarkan. Tapi, dia tak mungkin menerima tawaran itu, dia tidak mau Paman dan bibi Lee sedih karena hal ini. Sungguh renjun bingung sekali sekarang.

"Baiklah, aku akan membiarkanmu memikirkan terlebih dahulu, nanti saat kau tau jawabannya segera hubungi aku oke? Aku pergi dulu." Ucap Haechan lalu menepuk pelan bahu renjun dan pergi membuat renjun hanya mengejek sepupunya itu.









































__________________

































Di tempat berbeda, disebuah gedung pencakar langit, terlihat pria tampan dengan tubuh tegap, wajah datar, aura gelap dan dingin itu tengah berada di ruangannya dan mengecek berkas-berkas miliknya tanpa ada gangguan sama sekali sampai diapun melihat pintu ruangannya yang terbuka dan pelakunya tak lain adalah sang sepupu yang datang dengan senyuman beserta eyesmile nya itu.

"Yeoksi, Presdir Na memang yang paling berbeda." Ucap sang sepupu yang baru saja datang lalu duduk dihadapan jaemin.

"Kenapa kau kemari?" Datar pria yang dipanggil Presdir Na itu.

"Tentu saja untuk membahas proyek kerja sama. Lagian aku ingin proyek ini berjalan lancar Na Jaemin."

"Aku tau itu bukan motif mu sepenuhnya. Lagian setauku kita akan bertemu saat makan siang." Datarnya.

"Memang, dan kau juga benar soal motifku itu." Pria Na atau kita sebut saja Na Jaemin itu hanya diam untuk menanggapi sepupunya yang bermata sipit itu.

"Aku dengar dari bundaku, kau telah di jodohkan? Benar?" Jaemin hanya mengangguk dengan wajah datarnya itu.

"Wah, aku tak menyangka kalau kau tak akan menolak." Ucapnya sembari tertawa pelan. Tapi sang lawan bicara hanya diam saja membuat pria dengan mata sipit menghentikan tawanya karena aura sepupunya itu sangat tak bersahabat sama sekali.

Sepenggal pengenalan kembali, Na Jaemin adalah anak pertama dari pengusaha Na Jaehyun dan Lee Taeyong yang merupakan seorang model papan atas, adiknya bernama Na sungchan yang masih berada di bangku sekolah menengah, dan jaemin sekarang menggantikan ayahnya sebagai ceo perusahaan keluarga itu.

Pria bermata sipit atau sepupu dari jaemin itu bernama Lee jeno, anak satu-satunya dari pengusaha Lee Taeil dan Kim Doyoung yang merupakan seorang dokter jantung terkemuka, dan jeno saat ini juga menggantikan sang ayah sebagai ceo di perusahaan keluarga. Hubungan sepupu antara na jaemin dan Lee jeno tercipta karena nenek dari jeno adalah adik kandung dari Kakek jaemin, disanalah hubungan itu terjadi.

Oke kita kembali ke cerita lagi.






"Baiklah na jaemin, berhenti mengeluarkan aura mengerikan ini. Pantas saja semua karyawan mu mengatakan kalau ini adalah lantai keramat. Auranya sangat menyeramkan."

"Kalau sudah tidak ada yang ingin kau katakan segera pergi, aku masih banyak pekerjaan." Datarnya.

"Baiklah, tapi apa kau tidak mau memberitahuku soal orang yang telah dijodohkan denganmu jaem?" Jaemin hanya menatap datar jeno, dan itu membuat jeno langsung beranjak dari duduknya.

"Baiklah, aku tau kau tak ingin. Kalau begitu aku akan pamit, maaf mengganggu waktumu. Dan siang nanti aku akan kembali untuk membahas proyek itu." Ucap jeno lalu diapun segera pergi sedangkan jaemin hanya menatap kepergiannya saja.

Ting!

Sih pudu menyebalkan

Besok temui aku di cafe c.trought jam 10:00


Jaemin hanya melihat tanpa niat membalas sama sekali dan diapun melanjutkan pekerjaannya.

















































Chapter one end
Story of
NRJ_najun1323

MAHSYAR FIELD STORY Onde as histórias ganham vida. Descobre agora