[Part 1]

3.7K 221 12
                                    

Hehehe welcome back to my new story ... Jangan lupa vote dan komennya yaa besti, biar Saiya semangat nulisnya..... ♪⁠~⁠(⁠'⁠ε⁠`⁠ ⁠)
Ooh iyaa kenalan yuk! Kalian bisa panggil Saiya Mita, oke?

Happy reading (⁠ ⁠◜⁠‿⁠◝⁠ ⁠)⁠♡

Malam itu, awan seakan berkumpul di langit, menutupi sinar bulan dan bintang yang kian temaram. Rintik-rintik hujan mulai berjatuhan, seakan mengisyaratkan akan ada hujan deras beberapa saat nanti.

Seorang wanita keluar dari mobilnya yang terparkir di pinggir jalan. Wanita itu mengedarkan pandangan lalu membuka payung hitamnya.

Malam itu begitu sepi, hanya ada suara rintik hujan yang jatuh ke genangan air, juga suara kepakan sayap kelelawar yang berterbangan mencari makanan.

Tak lama kemudian, sebuah mobil hitam melaju cepat membelah jalanan sepi itu. Mobil itu melaju seakan kehilangan kendali.

Dari arah berlawanan sebuah truk besar dengan banyak angkutan juga melaju cepat. Pengendara mobil itu berusaha mengelak namun gagal. Kedua kendaraan itu bertabrakan. Kaca mobil pecah seketika. Benda itu terseret beberapa meter dari tempat semula.

Truk itu langsung kabur menjauh dari tempat kejadian, sementara mobil hitam yang ditabraknya mulai memercikkan api. Sesaat api besar mulai menyala membakar apa saja yang ada di dalam mobil.

Wanita berpayung hitam tadi tersenyum kecil menatap kejadian itu. Seakan semua itu sudah direncanakan sejak awal.

***

Regan membuka matanya seketika. Cowok itu bangkit dari tidurnya dengan napas tersengal dan keringat dingin di keningnya.

"Gila! Gue lupa baca doa kali ya? Serem amat mimpi gue!"

Regan mengusap keringatnya lalu beralih menatap lemari bajunya yang terbuka. Dia menyipitkan mata menatap sesuatu yang bergerak di balik pintu lemari itu. Sesaat uang yang disimpan disana berjatuhan, membuat Regan langsung berteriak kencang.

"MALENGGG!!"

Sosok itu tersentak kaget dan menoleh ke arah Regan, sosok anak kecil dengan kepala botak dan celana putih.

"Tu--tuyul?" Tubuh Regan bergetar seketika. Terlebih lagi ketika sosok itu menyeringai menampakkan gigi yang tajam.

"AAAAAAAA!!!!"

Dengan cepat Regan meloncat dari kasurnya dan langsung berhambur keluar dari kamar.

"PAPA! MAMA! KAKAK! ADA TOYOL! KAKAKK!"

Seisi rumah tampak sepi, Regan menatap horor ke arah pintu kamarnya, pantas saja uang tabungannya selalu hilang, ternyata tuyul itu pelakunya!

Sesaat Regan tak sengaja menatap cermin, cowok itu menganga ketika bayangannya tidak ada di cermin.

Tangannya terangkat menepuk-nepuk kedua pipinya sendiri, "Ini mimpi gue belum selesai apa gimana?"

Sosok tuyul tadi berlarian kecil keluar dari kamar. Regan membulatkan mata dan reflek keluar dari rumah.

"AAA TOLONG! ADA TUYUL! TOLONGG!!!" teriaknya di depan pagar rumah. Matanya menangkap seorang cewek berambut lurus di pinggir gerbangnya

"Mbak! Mbak! Tolongin saya mbak!"

"Iya mas?" tanya cewek itu dengan suara lembut, perlahan cewek itu menoleh, menampakkan sobekan panjang dari ujung mulut sampai ke telinganya.

Regan membulatkan mata, lututnya bergetar seketika, "Se--setan ...."

"Kenapa mas? Kok kaget?"

Regan berteriak kencang lalu mendorong tubuh cewek itu, dia berlari menjauh dari rumahnya.

Gue Bukan Setan!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang