"Sejak kapan mas Arl ngefandom? Kudu sering perhatiin nih, bahaya".Batin Karin.

Mata Mommy Mel berbinar mendengar ucapan Arlian apalagi melihat Arlian yang membawakan martabak, salah satu makanan favorite nya.

"Wahh makasih banyak mantunya Mommy, ini buat Mommy aja semua kalau Daddy gak mau, makasih banyak juga udah bilang Mommy cantik kaya Dita Secret Number bias Mommy, btw Mommy ngefans banget sama dia, huaaa rasanya Mommy mau dance lagu doomchita sama lagu starlight kalau inget Dita yang cantiknya 11 12 sama Mommy".Ucap Mommy Mel lalu mengambil martabak yang diberi Arlian yang berada ditangan Daddy Ardi.

"Mak...inget umur mak...udah bukan aebegeh lagi makk...".Sahut Karin.

"Nyenyenye...Mommy gak denger, bodo amat yang penting Mommy seneng".Ucap Mommy Mel sambil meledek Karin.

"Sabar...sabar".Batin Karin.

"Ini buat Mommy kalau Daddy gak mau, Arlian Karin kalian duduk dulu nak".Lanjut Mommy Mel sambil berjalan menuju sofa untuk duduk lalu membuka dan memakan martabak.

"EKHEMMMMMM".Dehem Daddy Ardi yang membuat atensi Arlian dan Karin teralihkan.

"Mas duduk yuk, capek berdiri terus".Ucap Karin yang diangguki Arlian.

Karin melangkahkan kaki menuju sofa lalu duduk dekat sang mommy.

Sedangkan saat Arlian melangkahkan kakinya untuk pergi duduk...

Tiba-tiba...

"EKHEEMMMMMM".Dehem Daddy Ardi sambil berkacak pinggang dan menatap Arlian tajam.

Arlian berbalik arah menatap sang Daddy mertua.

Glek

Arlian meneguk saliva nya kasar melihat tatapan sang mertua.

Lalu Arlian melangkahkan kaki nya menuju Daddy Ardi lalu merangkul tangannya.

"Daddy ayo kita duduk, anggep aja kaya rumah sendiri ya Dad, jangan kelamaan berdiri nanti Daddy encok, ayo Arlian bantu".Ucap Arlian sambil menuntun Daddy Ardi menuju sofa.

Tapi....

Suara menggelegar tiba-tiba terdengar....

"BOCAH SEMPRUL SAYA MASIH GAK TERIMA KAMU SAMAIN SAYA KAYA TUKANG MARTABAK, SEDANGKAN MOMMY KAMU SAMAIN DENGAN IDOL IDOL YANG CANTIK".Ucap Daddy Ardi sambil menjewer sebelah telinga Arlian.

"HUAAA AMPUN DADDY TAMVAN...".Ucap Arlian sambil meringis karena telinganya dijewer.

"Gak mempan...".Ucap Daddy Ardi.

"Yokk duduk yok daddd, nanti pinggang Daddy encok loh, ayolah Daddy yang paling tamvan tapi udah sepuh, lepasin jewerannya please?".Ucap Arlian.

"Udah tukang martabak, ngatain sepuh lagi, mau tambah lagi jewerannya hah?".Ucap Daddy Ardi.

"Iya...ehhh".Ucap Arlian.

Daddy menambah jewerannya pada telinga Arlian, hingga dua duanya dijewer Daddy Ardi.

"Maksudnya enggak Dad...Huaaa ampun Daddy Ardi yang paling kasep kaya si kakek asep aki-aki tetangga sebelah nya Daddy".Ucap Arlian.

"SEKARANG NGATAIN DADDY AKI-AKI LAGI, DADDY INI MASIH MUDA..BAIK HATI...KAYA RAYA...GANTENG... BADAN EIGHTPACK WALAUPUN SEDIKIT KERIPUT, JAUH BEDA LAH SAMA SI AKI ASEP YANG CUCUNYA AJA 10 DAN CICITNYA 6".Ucap Daddy Ardi.

Sedangkan para wanita tidak terlalu perduli dengan perdebatan absurd para pria, mereka berdua alias Karin dan Mommy Mel sedang asyik ngerumpi sambil makanan.

"Maaf ya Dad? Lepasin jewerannya ya Daddy Ardi yang muda plus ganteng terus badannya eightpack Tapi boong wkwkwk".Ucap Arlian dengan gumaman diakhir yang tentunya tidak terdengar oleh Daddy Ardi.

"Gak...saya belum puas jewer bocah semprul macam kamu, heran saya kenapa anak saya yang cantik bisa kesengsem sama modelan kek kamu".Ucap Daddy Ardi.

"Karena diriku limited edition".Batin Arlian.

"Dad buruan lepas jewerannya, nanti martabaknya abis loh sama Mommy dan Karin".Ucap Arlian.

"Oh iya saya belum kebagian martabak, YUHUUU MOMMY DAN KARIN JANGAN ABISIN MARTABAKNYA".Ucap Daddy Ardi.

Daddy Ardi melepas jewerannya pada Arlian lalu pergi menuju Mommy Mel dan Karin untuk makan martabak bersama.

Arlian mengusap telinganya yang bekas dijewer oleh Daddy Ardi.

"Cuma Karena martabak bisa langsung lepas jeweran telinga?".Batin Arlian.

"Warbiyasaahhh".Lanjutnya.

TRANSMIGRASI ARLIANWhere stories live. Discover now