9. Info Terkini

54 8 2
                                    

Happy Reading

Apabila ada typo mohon dimaafkan

°°°°°°

Senyuman Alice mengembang, dengan suasana hati yang gembira perempuan itu berjalan ke kelas.

"Hehehehe~~senangnya dapet babu baru~~~" ucapnya riang

Saat Alice sedang asik dengan dunianya sendiri. Tepukan pada pundaknya membuat langkahnya terhenti.

"Aishh kamchagiya (terkejut)" ucap Alice dengan tangan memegang dadanya.

Setelah berbalik dan menemukan sang pelaku, Alice segera melayangkan pukulan sayang kepadanya.

"Yakk! Sopan lu begitu?! Kalo gue mati gimana?!" omel Alice kesal

Kalo pindah ke dunia isekai mah lumayan bisa ketemu Dazai, lahh kalo langsung ke alam baka gimana?!

"Hiihh ngeselin banget sih!"

Korban yang menjadi bahan omelan hanya bisa meringis seraya melindungi dirinya dari amukan Alice.

"Aduhh... Aduhh... Maaf maaf" ucapnya

Alice menghentikan pukulannya, "napa lu manggil gue?"

"Gue ada info baru"

"Apaan?" tanya Alice heran

"Sini deketan", tangan sang pria menyuruh Alice untuk mendekatinya

Namun wajah Alice berubah menjadi ragu, "mencurigakan bjir"

"Ck, curiga mulu ama gue", kesal karena ucapan Alice. Pria itu pura-pura untuk pergi dari sana. "Yaudahlah kalo ga mau tau"

"Yeuu ngambekan, yaudah apaan?" Alice tahan tangan pria itu dan menarik agar mendekat kepada Alice.

Kemudian si pria membisikan sesuatu yang membuat raut muka Alice terkejut, "SERIUS LU?!" tanya Alice

"SERIUSAN BJIR"

"OMG! HEH KIO! DAPET INFO DARI MANA LU?!" raut wajah Alice masih tidak percaya

Kio berdecak, "ck kaga percaya amat lu ama gue, serius ini. Info gue mah akurat"

"Lupa lu gue ketua OSIS?", kata Kio sambil menepuk dadanya bangga

"Najis! Ketua OSIS macam apa yang suka bolos terus", wajah Lexa berubah julid.

"Bacot, jangan salahin gue gue jadi ketua OSIS, salahin tuh anak-anak kenapa pada ngevote gue njir"

"Lah elu ngapain nyalonin diri?"

"Kan udah gue bilang, gue kaga nyalonin diri!", wajah Juan lelah. "Rio anjeng emang, maen nyalon-nyalonin gue aja"

Alice tertawa, "hahhahaha kasian"

"Tapi gapapa sih lumayan, gue jadi makin terkenal" ucap Juan

"Najis, pansos"

Wajah Alice menatap Kio dengan senyuman manis, "makasih Ki infonya~~"

Kio merasa sekujur tubuhnya merinding saat melihat senyuman Alice. "Njir, merinding gue Lice liat senyum lu"

"Heh anying!" Alice menatap Kio dengan bibir mencibir. Tangannya memberi gestur mengusir, "sono lu pergi"

"Idihh si anying" Kio memandang Alice dengan kesal. Setelah itu lelaki bersurai hitam itu pergi.

"KALO ADA INFO LAGI KASI TAU YAA KI!"

"IYA IYAA!"

Alice memandang punggung Kio yang semakin menjauh, kembali Ia berjalan lagi ke kelasnya dengan raut gembira. "Dapet info baru~~~la~la~la~"

Saat Alice sedang berjalan ke kelas dengan riang dan gembira, terdengar suara gebrakan sehingga membuatnya berhenti.

Bruk

"Ehh? Apaan tuh?" Pandangan Alice mengedar segala arah, langkah kaki Alice perlahan mencari sumber suara. Sampai Ia melihat dua orang berbeda gender yang sedang bertengkar(?)

Alice menyembunyikan dirinya ditembok agar tidak terlihat, kepalanya mengintip untuk melihat orang tersebut.

"Ehh? Kaya kenal"

"Lahh! Si Rara! Ngapain dia njir?!" bisik Alice pelan

"Behh pasti ada sesuatu nih!"

Alice berjalan mengendap-ngendap ke arah tembok lain agar lebih jelas mendengar pembicaraan mereka.

"Gue ga mau!" Rara menyilangkan tangannya menatap lelaki yang menjadi lawan bicaranya dengan wajah memerah karena amarah.

"Lu pikir gue mau?!" suara sang lelaki juga tampak emosi. "Harusnya lu ga usah terima!"

"Lu pikir gue mau nerima?!" Amarah Rara menggebu-gebu. "Harusnya lu yang nolak lah! Kenapa juga lu mau nerima perjodohan nya?!"

"Sialan", raut muka sang lelaki nampak menahan emosi. Ditendang nya kursi kosong hingga terpental ke tembok. "Kalo gue bisa nolak udah gue tolak dari awal, Rarania Febiola"

"Ck ga berguna", Rara membalikkan tubuhnya. Membelakangi pemuda itu, "berita ini jangan sampe tersebar, Jivas Sagara"

Jangan lupa vote

I'm Not ProtagonisWhere stories live. Discover now