Part 37 - Tarian Hito-Dama

2K 333 57
                                    

Yok ramaikan cerita saya~

Warning Typo !

(Name) berjalan sendirian ke dermaga sedangkan yang lain menonton dari bibir danau. (name) menyalakan dua obor meskipun saat ini langit sangat cerah.

Dia menyalakannya sebagai pertanda. Kalau warna api berubah menjadi biru, tandanya pintu ke dunia arwah itu telah terbuka.

Sejujurnya (name) gugup.

Dulu dia memang pernah melakukannya tapi secara tidak sadar. Summoner terdahulu lah yang mengambil alih tubuhnya.

(name) berlatih bagaimana melakukan tarian hito-dama bersama Ichi. Setelah insiden kematian Yoshino, keesokan harinya sampai hari ini (name) terus berlatih.

Di tidurnya pun dia juga masih belajar bersama Sukuna di domain bawaan sang raja kutukan itu.

Flashback

"Kau tidak boleh menangis. Selain bisa menutup pintu ke dunia roh,kau akan memberatkan jiwa yang akan kau antar. Setetes airmatamu dapat menggagalkan upacara pengantaran jiwa itu." Ucap Sukuna yang membuat (name) murung.

Kalau begitu, pengantaran kali ini akan sulit. Kepergiaan Yoshino dan Ibunya tentu saja membuat (name) sedih.

Mengingat dia sendiri yang akan mengantarkan jiwa orang tersayangnya, (name) merasa berat hati.

Meskipun dia baru mengenal Yoshino kurang dari 24 jam, (name) sudah menganggap Yoshino seperti keluarganya sendiri.

"Yang akan membuatmu sedih bukanlah fakta mereka orang terdekatmu atau dari orang-orang yang gagal kau selamatkan tetapi, semua memori hidup mereka akan kau saksikan. Jika mereka memiliki kehidupan yang baik, maka tak apa. Tapi bagaimana jika mereka memiliki kehidupan yang buruk ?"

(name) terus mendengarkan ucapan Sukuna.

"Dari dulu kau memiliki hati yang lemah, hal sekecil apapun bisa membuatmu merasa empati. Kau sangat hebat dalam membayangkan jika kau di posisi orang lain."

(name) mengepalkan tangannya "Kalau begitu..., bagaimana diriku di masa lampau, berhasil melakukan tarian itu ?" (name) mendongakkan kepalanya dan menatap Sukuna tepat di matanya.

Sukuna tampak terdiam sejenak. Pandangannya menjauh tatkala dia mengingat bagaimana sosok (name) di masa lalu "Dari yang kulihat, kau hanya berpura-pura kuat. Aku tahu kau sedih tapi karena kewajibanmu dan karena kau seorang Summoner, kau hanya menekankan pada dirimu sendiri agar tidak boleh menangis."

Ini sulit sekali.

(name) seorang Summoner dan di lahirkan dengan kepribadian yang cengeng. Kombinasi yang hebat.

"Normal jika kau mudah menangis. Itu namanya manusiawi." Sukuna seperti menebak apa isi kepala (name).

Tangannya mengelus salah satu pipi (name).

Tangannya mengelus salah satu pipi (name)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tale of Summoner [Jujutsu Kaisen x Reader]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang