4 ◍ Bersama Grace

177 11 3
                                    

Ketemu lagi nih🤭
Walaupun votenya dikit, tapi aku tetep update🙄
Semoga kalian suka sama part ini yaa.
Happy Reading😘

✥✥✥

“Beberapa hari tidak bertemu, tiba-tiba rasa rindu muncul dalam diriku. Mungkinkah rasa rindu ini untukmu?”

~Louis Geraldo Mallory~

Di kediaman Lionel, hari ini penghuninya tengah berada di rumah semua. Karena hari minggu, aktivitas di luar rumah jadi libur seperti kebanyakan orang. Namun biasanya, Lionel akan mengajak istri dan anak-anaknya jalan-jalan atau ke tempat sejuk untuk menenangkan pikiran.

Berbeda untuk hari ini, Lionel enggan keluar dari rumah. Bahkan dari pagi, dia terus menguntit ke mana pun istrinya pergi. Dia sudah seperti buntut Liora, sampai-sampai ketiga anaknya tak habis pikir dengan tingkah kekanakan ayahnya.

"Lihat wajah Mommy, dia terlihat jengkel karena Daddy terus memeluknya," celetuk Lucia. Dia mengamati kelakuan Lionel yang jarang sekali terlihat. Memang, Lionel selalu ingin berada di dekat Liora, tapi tidak sampai menempel terus seperti sekarang.

Leo, Lucia dan Louis sedang tiduran di atas karpet seraya menonton. Mereka pun tidak ada niatan keluar rumah karena ingin bersantai seharian.

Louis terkekeh, wajah ibunya terlihat lucu jika sedang jengkel. Namun ayahnya tampak tak peduli dan tetap memeluk pinggang Liora.

"Cinta Daddy pada Mommy amat besar. Wajar jika Daddy tidak tahu malu bertingkah kekanakan seperti itu," ucap Louis.

"Kau benar kak. Sepertinya Daddy juga lupa dengan usianya. Padahal sudah ada uban yang muncul di kepalanya." Sontak mereka tergelak kompak mendengar perkataan Leo. Di pikiran mereka, terbayang Lionel dengan rambut putihnya, dan itu sangat aneh.

Liora berjalan mendekati anak-anaknya. Dia memilih duduk di samping Leo, karena di sisi lain adalah Louis, dan di tengah-tengah adalah Lucia.

"Berhenti Daddy, kau membuat Mommy tidak nyaman," ujar Leo karena melihat Liora yang sedikit berkeringat akibat Lionel.

Lionel tidak peduli dengan perkataan anaknya. Ia malah membaringkan tubuh Liora di atas karpet, lalu memeluknya erat seraya menenggelamkan wajahnya di lekukan leher istrinya itu. Jadilah mereka berlima tidur berjajar seraya menonton.

"Daddy!" Liora berseru. Tangannya menahan tangan kekar suaminya yang sudah menyusup ke dalam bajunya.

Ketiga anaknya spontan menoleh ke arah orang tuanya berada. Tatapan mereka berubah menjadi datar saat Lionel membalikkan tubuh Liora agar menghadapnya dan membelakangi anak-anaknya. Seolah Liora hanya miliknya saja, benar-benar miliknya.

Tangan Lionel masih berada di dalam baju istrinya, dan merambat ke punggung mulus Liora lalu mengelusnya lembut.

"Aku ingin mendapatkan suami seperti Daddy yang sangat mencintai Mommy," celetuk Lucia tiba-tiba. Ia berhasil mengundang perhatian keluarganya.

Lionel mengangkat kepalanya guna melihat putri bungsunya. "Cari pria yang lebih baik dari Daddy, jangan meminta yang seperti Daddy," katanya.

"Daddy benar Lucia. Carilah yang lebih baik darinya. Karena Daddy kalian tak sebaik yang kalian lihat," sahut Liora.

"Hey! Kenapa mengatakan itu pada anakku?" protes Lionel. Tak terima karena di katai seperti itu oleh istrinya.

"Kenapa protes? Dulu kau sering koleksi wanita, bahkan saking banyaknya, kau lupa dengan nama mereka." Ketiga anaknya langsung tercengang mendengar perkataan ibunya.

Fight Together {On Going}Where stories live. Discover now