1 ◍ Gadis Asing

270 12 30
                                    

Ketemu lagi nih :)

Jangan lupa vote sama komennya ya.
50-50
--Happy reading--

✥✥✥

"Pilih kasihnya begitu kentara, dan itu termasuk hal bisa menurut saya."

~Louis Geraldo Mallory~

Louis berdecak lidah di balik helm full face yang ia kenakan. Punggungnya terasa berat saat Grace malah tertidur. Padahal ini masih di motor, bagaimana jika dia terjatuh? Jadinya Louis menahan tubuh Grace menggunakan satu tangannya.

Setelah beberapa menit, akhirnya Louis menghentikan motornya setelah sampai di basemen hotel. Louis memakai hotel hanya untuk sementara bagi Grace. Urusan besok, bagaimana nanti saja.

"Grace. Bangun dulu." Louis menggerakkan punggungnya, supaya Grace terguncang dan bangun. Tapi gadis itu malah merengek dan memeluk Louis dengan erat, tanda jika tidurnya tidak ingin terganggu.

Lagi-lagi Louis pasrah. Dia menggendong Grace untuk memesan kamar lebih dulu. Louis hanya memesan satu kamar, untuk Grace saja. Karena dia tetap akan pulang ke rumah.

Louis pun membaringkan tubuh Grace di kasur. Lalu mendudukkan dirinya di tepian. Louis melihat ponselnya yang bergetar beberapa saat lalu, ternyata ada sebuah pesan dari ayahnya.

Kau di mana? Cepat pulang sebelum mata hari terbit.

Tidak membalas pesan dari ayahnya. Louis bergegas untuk segera pergi dari hotel. Namun sebelum itu, dia lebih dulu membangunkan Grace. Memaksa agar gadis itu bangun dulu dengan cara Louis menarik kedua tangan gadis itu supaya duduk.

"Ish! Ada apa?! Aku mengantuk tahu!" Grace yang akhirnya terbangun menjadi kesal karena Louis terus saja mengganggunya.

"Bangun dulu. Aku akan pergi sekarang. Kau jangan meninggalkan hotel ini sebelum aku kembali besok hari." Kata Louis.

"Ck, kenapa tidak tidur di sini saja? Repot sekali." Louis yang mendengarnya mendengus. Mana bisa Louis tidur bersama gadis asing!

"Intinya jangan lupa kata-kataku." Pesan Louis.

"Hm." Gadis itu hanya bergumam, lalu kembali tidur.

Louis sendiri menjadi heran melihat gadis itu. Grace tidur dengan masih menggunakan seragam sekolah dari kota Toronto. Bahkan rambutnya masih diikat, tidak pusing apa? Tapi, akan lebih pusing lagi jika Louis memikirkan gadis asing itu.

Louis pun pergi dari kamar Grace. Namun sebelumnya, dia menyelimuti tubuh gadis itu lebih dulu. Lalu benar-benar pergi, pulang kembali ke rumahnya.

Jalanan yang renggang kendaraan, dimanfaatkan oleh Louis. Dia mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi, hingga tiba di rumahnya pun tidak memerlukan setengah jam, hanya 15 menit.

Penjaga rumahnya yang bertugas malam memang tidak tidur pun langsung membuka pagar rumah setelah melihat motor anak majikannya. Sekali ia membungkuk hormat dan selalu dibalas anggukan singkat oleh Louis.

Setelah menyimpan motor di garasi, Louis bergegas masuk ke dalam rumah. Suasananya begitu sunyi, mungkin orang-orang sudah tertidur. Pikirnya.

Begitu kakinya hendak menginjak tangga, suara seseorang berhasil menghentikan langkahnya.

"Sering sekali kau pulang larut malam. Berlatih menjadi pria hidung belang? Memalukan!" Ucap seseorang yang memarahi sekaligus menuduh Louis tanpa bukti yang pasti.

Fight Together {On Going}حيث تعيش القصص. اكتشف الآن