BAGIAN 21 |

5.8K 621 44
                                    

Happy reading guys!!















Baru saja merebahkan tubuhnya di kasur, tiba-tiba pintu kamar kosannya ada yang mengetuk dengan sangat kasar.

Brak!

Belum sempat membuka, pintu itu tiba-tiba terbuka dengan kasar. "Ayah, ada apa ayah kesini malem-malem?". Tanyanya yang masih berdiri didepan tempat tidurnya

Bruk!

Tak menjawab ucapan christy, justru gracio malah langsung menendang keras tubuh christy. "Anak sialan! Berani kamu membuat anak saya kehujanan". Tegasnya yang sudah berdiri didepan christy

Christy tersungkur dilantai dengan menahan rasa nyerinya, yang tadi saja belum sepenuhnya hilang.

Tiba-tiba mencengkram kuat leher christy. "Ayah, tolong lepasin, ch–christy ga bisa na–nafas yah". Ujarnya terbata-bata

Bukan gracio jika langsung menuruti permintaan christy. "Saya tidak peduli! Ini belum seberapa dibandingkan dengan kamu yang sudah membuat anak saya sakit!". Tegasnya tepat didepan wajah christy

Bisa dilihat jika christy sudah sangat kesusahan untuk bernafas. "Mas cio lepasin!". Teriak shani yang sudah ada didepan pintu

Mendengar suara istrinya, gracio pun langsung menoleh ke sumber suara itu. "Aku mohon lepasin christy mas, dia bisa mati kalo kamu giniin". Ujar shani sembari mencoba melepaskan cengkraman tangan suaminya dari leher anaknya

"Kamu jangan ikut campur! Ini urusanku!". Gracio menepis kasar tangan istrinya

"Lepasin christy mas!". Tegasnya

Christy hanya bisa pasrah, jujur saja rasanya untuk nafas sudah sangat susah. "Lepasin mas, Aku mohon jangan siksa anakku mas". Ujarnya memohon sembari menarik tangan suaminya dari christy

Bruk!

Tiba-tiba gracio menghempaskan tubuh christy hingga terbentur tempat tidurnya. "Berani kamu mengakui dia sebagai anak kamu hah?!". Tegas gracio dihadapan istrinya

"Kamu keterlaluan mas, dia juga anakku!". Jawab shani tak ingin kalah

Plak!

Mendengar suara keras istrinya, gracio langsung menampar keras pipi shani. "Berani kamu sama aku hah?! Kamu berani teriak sama suamimu sendiri hanya karna anak haram ini?!". Tegasnya

Kini shani hanya diam dan memegangi pipinya yang terasa kebas. "Sekarang kita pulang! Dan ingat jangan pernah usik anak saya lagi, atau saya akan berbuat yang lebih ini!".

"Ayo kita pulang! Jangan pernah kamu temui anak haram ini tanpa sepengetahuanku!". Gracio menarik paksa tangan istrinya agar pergi dari sana

Christy masih tergeletak dilantai dengan keadaan tubuhnya yang masih sangat sakit, ia juga masih berusaha memulihkan nafasnya.

Melihat kedua orang tuanya pergi, christy hanya menatapnya dengan tatapan sendu. "Bukannya orang tua seharusnya melindungi anaknya? Lalu apa yang aku terima saat ini Tuhan?". Batin christy, air matanya turun begitu saja, hatinya terasa sakit jika harus melihat wajah bundanya

 Batin christy, air matanya turun begitu saja, hatinya terasa sakit jika harus melihat wajah bundanya

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Hai, Kak! (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora