Ungkapan Perasaan, Menjalin Kesepakatan?

Start from the beginning
                                    

"Bantu gue?" Tanya Salwa tak percaya. "Apa yang Lo mau dari gue sampai Lo tiba-tiba bilang kalo Lo mau bantuin gue?"

"Gue gak mau apapun dari Lo. Gue tulus bantuin Lo karena elo adalah sahabat dari Pangeran dan karena gue gak mau lo terus-terusan nyalahin Pangeran atas musibah yang menimpa Abang Lo." balas Adhitya tak ada niat terselubung dibalik perkataannya. Dia benar-benar tulus membantu Salwa dan ingin membersihkan nama baik saudaranya.

Setelah berkata demikian, dia pun melesat pergi meninggalkan Salwa yang terpaku.

Salwa ingin sekali tak mempercayai perkataan Adhitya tadi. Dia ingin dirinya yakin bahwa ada sesuatu yang Adhitya inginkan darinya sebagai bayaran atas bantuan dari laki-laki itu. Namun, saat Adhitya bicara tadi, dia seperti merasakan kejujuran dari perkataan Adhitya.

Apa dia memang harus percaya pada Adhitya?

"Ah, bodo' amat lah! Mendingan gue ke Kamar, udah encok banget nih badan gue. Emang dasar remaja jompo!" Salwa menggerutu seraya bangkit dari duduknya, merenggangkan otot tubuhnya sebentar, lalu masuk ke dalam Rumah.

***

"Jess,"

Jessica menoleh ke Jeff yang saat ini duduk di sebelahnya di pinggir Danau. Laki-laki itu tengah menatapnya intens membuat Jessica segera mengalihkan pandangannya kembali ke air yang terlihat tenang di Danau.

Melihat Jessica yang memalingkan wajah, Jeff jadi ketakutan. "Jess, apa kamu marah?" Tanyanya.

"Marah buat apa?" Jessica berbalik bertanya tanpa mengalihkan pandangan.

"Karena semuanya. Semua yang Kamu tahu tentang Aku,"

"Gak tau." Jessica bangkit, ingin pergi menjauhi Jeff. Namun, Jeff tak membiarkannya begitu saja. Jeff menarik tangannya sehingga dia kembali berhadapan dengan laki-laki vampir itu.

"Apa sih, Jeff?" Jessica menepis tangan Jeff dengan perasaan kesal.

"Jessica, Aku mau jujur." Jeff menatap wajah Jessica sambil meraih kedua tangan gadis itu. "Aku tahu ini bukan waktu yang tepat, tapi aku gak bisa terus memendam perasaan aku lagi sama Kamu. Aku cinta sama kamu, Jess."

Jessica terdiam mendengar Jeff mencurahkan perasaannya. Ia merasakan jantungnya berdegup kencang. Jujur saja, selama ini Jessica juga menyimpan perasaan kepada Jeff.

Hanya saja kali ini Jessica tidak ingin perasaannya terus tumbuh apalagi dia sudah mengetahui tentang jati diri Jeff yang merupakan seorang vampir.

Lebih mirisnya lagi, dirinya adalah pemilik darah suci yang menjadi incaran makhluk itu. Tidak ada yang tak mungkin jika suatu saat nanti Jeff menghabisinya.

Logika Jessica mengalahkan perasaannya. Dia tak ingin mati hanya karena perasaan sesaat nya kepada Jeff.

"Lupain aja perasaan itu." Jessica kembali menepis tangan Jeff dan memalingkan wajahnya tak ingin melihat sorot mata Jeff yang membuat hatinya terusik.

"Apa kamu sendiri bisa lupain perasaan itu?"

"Kamu ngomong apa sih, Jeff? Perasaan apa coba?" Jessica berusaha menutupi raut wajahnya yang berona.

"Tatap aku kalau kamu emang gak punya perasaan apapun sama Aku, Jess!" tantang Jeff.

Jessica gelagapan. Dia tak bisa menerima tantangan itu. Dia takut jika dengan menatap Jeff, dirinya tak bisa menguasai diri.

Tak bisa berbuat apapun, akhirnya Jessica memilih berlalu pergi.

Jeff pun tak bisa lagi menahan Jessica, dia hanya mampu memandangi punggung gadis itu yang semakin lama semakin jauh dari pandangannya.

GANTENG GANTENG SERIGALA (2)Where stories live. Discover now