27. Nyctophobia

15 1 0
                                    

Jangan lupa tekan bintang ⭐
Sebelum membaca

               Happy Reading ❣️

   Ketakutan itu datang saat semuanya
                     Terasa gelap

        ~ Greanita Alisya Varendra ~

"Hai Rea cantik" sapa Nadya yang baru sampai di tempat duduknya dan dibalas senyuman oleh Rea.

"Hari ini Lo cantik banget" pujinya.

"Hari-hari sebelumnya gue jelek?" Balas Rea.

"Gak Lo selalu cantik kok. Tapi sekarang maksud gue Lo itu hari ini dua kali lebih cantik" kata Nadya membuat Maudy geleng-geleng kepala.

"Mau apa?" Tanya Rea. Dia paham kalau Nadya sudah mengeluarkan kata-kata manisnya berarti ada yang diinginkan sahabatnya itu.

"Gue nyalin tugas Fisika ya" Nadya menyatukan kedua tangannya memohon.

"Muji gue pas ada maunya" kata Rea, namun dirinya tetap memberi buku fisikanya.

"Bund, tugas Lo udah?" Tanya Rea.

"Gue bukan Nadya" kata Maudy.

"Dih, gue tuh semalam ketiduran makanya gak ngerjain tugas".

"Bilang aja malas" sindir Maudy.

"Hehe, lagian nih kan ada Lo berdua" Rea dan Maudy kompak menatap malas ke arah Nadya.

"Dasar!" kata mereka berdua.

                            ______

Saat ini terlihat Reina sedang berada di depan lokernya. Dirinya mengambil satu buku yang ia taruh didalam lokernya. Saat menutup pintu, dirinya terkejut dengan kehadiran Garen di dekatnya.

"Loh Garen, ngapain?" Reina berlagak memperbaiki rambutnya.

"Gue mau bicara sama lo"

"Bicara tentang apa? Lo mau ngajak gue jalan? Tenang waktu gue banyak kok kalau buat Lo" kata Reina dengan tingkat Pd-nya yang luar biasa.

Garen melangkahkan kakinya mendekati Reina. Hal itu membuat Reina sedikit gugup. Reina berusaha tetap tersenyum pada Garen.

"Itu Lo kan?" Senyum Reina luntur ketika mendengar pertanyaan Garen.

"Maksud Lo apa Ren?" Reina mundur selangkah.

"Yang ngirim pesan ke Lisya pakai handphone gue" Garen menatap tajam Reina.

"Hah? Gak kok" elaknya.

"Bohong! " Garen kembali menipiskan jarak.

"Gue serius Ren".

"Gak usah bohong!" Bentak Garen.

"Okey, iya itu gue. Puas Lo?" Kata Reina saat merasa kesal.

Reina tersenyum semirik. "Lagian Rea udah terlanjur salah paham kan? Udahlah Ren, gak usah mikirin itu. Dia juga gak bakalan tahu kok"

"Yakin?" Garen menggenggam handphone seraya menunjukannya di muka Reina.

"Lo ngerekam suara gue?" Reina berusaha mengambil handphone Garen, namun dengan cepat Garen menghalangi.

"Ren, hapus itu sekarang!" Perintah Reina.

"Motif Lo apa?".

"Lo masih nanya alasan gue apa? Lo tahu kan gue suka sama Lo Ren? Gue kurang cantik ya? Apa yang kurang? Kasih tahu gue Ren! " Kata Reina.

ASSYA (TERBIT)Where stories live. Discover now