Chapter 29: Emmiline

Mulai dari awal
                                    


"Emmiline terbunuh? Kelas 8E? Kelasku sekarang? Apakah ini sebabnya, siswa terus terbunuh di kelasku? Ya Tuhan.." Aku duduk terpaku menyembunyikan rasa takutku. Siapa yang akan terbunuh selanjutnya? Ataukah aku? Aku mulai menangis dan tertidur.



Tiba-tiba, datanglah seorang gadis berambut panjang menghampiriku. "Kau akan mati." Tatapan dinginnya melihatku dengan sedih.


"Si.. siapa kau?" tanyaku.


"Aku tidak suka dibicarakan orang lain seperti yang kau lakukan. Jangan ikut campur urusanku." Jawabnya.


"Aku hanya ingin membantu." Kataku ketakutan.


"Tak ada yang bisa membantuku. Aku dibunuh tanpa sebab. Kelasmu akan terus berdarah." jawabnya dengan wajah pucatnya.



Aku terbangun. Keringat mengucur deras di dahiku. Apa tadi itu Emmiline?

Aku duduk bersama Sica di kelas. Sekarang, waktunya istirahat. Tapi, Sica melarangku untuk keluar kelas.


"Sepertinya aku akan mati." Kataku, ke Sica.


"Kematian, hanya Tuhan yang tau. Jangan bilang yang aneh-aneh." kata Sica.


"Emmiline datang ke mimpiku kemarin malem. Katanya, aku akan mati. Kelas kita akan terus menjadi korban." kataku.


"Kau tau? Sebenernya, hantu datang ke mimpimu dan bercerita banyak, berarti.. mereka tidak membencimu." kata Sica.


Tiba-tiba.. terdengar suara keras dari lantai atas. Aku dan Sica kaget.


"Ada yang jatuh dari lantai tiga!!" teriak anak-anak. Aku dan Sica spontan melihat ke bawah.


"Kyaaaaa!! Itu Julie." Teriakku. Sica hanya terdiam. Lengannya bengkok dengan darah di mana-mana.


"Apa kau sudah tau, siapa saja yang akan dibunuh Emmiline?" Tanya Sica.

Aku hanya menggeleng. "Kau akan tau sendiri nanti. Tenang saja." Jawab Sica tersenyum.


"Eh, Mei. Aku melihat Emmiline, sedang memandangimu dari bawah sana." Sambungnya sambil menunjuk ke bawah.


"Apa?" tanyaku sambil menelan ludah. Tapi, tetap saja aku nggak kelihatan


"Mereka yang tak kuat hidup akan mati terbunuh oleh Emmiline. Itulah kunci, siapa yang akan dibunuh Emm." Lanjut Sica.


"Apa maksudnya nggak kuat hidup?" tanyaku.


"Mereka, yang bersikap sombong, kejam dan seenaknya sendiri bisa dikatakan nggak kuat hidup. Itu adalah sasaran Emmiline. Jadi, kau tak perlu takut Mei" Jawab Sica.

Creepypasta (horror)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang