Chapter 29: Emmiline

3.8K 185 2
                                    

By: Annisa Berliana Dewi



Burung gagak mulai melantunkan suara menjengkelkannya di kala senja. Tunggu, kenapa ada suara burung gagak di sini? Perasaanku tidak enak.

Kenapa Ayana, sahabat dekatku meninggal tragis secara tiba-tiba, Aku takut. Ini sangat mengganjal dalam benakku. Sungguh.


"Meitha! Cepet ke bawah!" kata Melin, kakakku.

Aku pun segera turun ke bawah.


"Ada apa, kak?" tanyaku.


"Teman sekelasmu kembali meninggal." katanya dengan khawatir.


"Apaa? Siapa kak?" Aku kaget setengah mati.


"Icha. Dia ditemukan tak bernyawa di kolam renang sekolah tadi pagi. Sama seperti Ayana, ada bekas darah di kaki yang bertuliskan 'Hell' (neraka)." Kakakku menunjukkan situs sekolahku yang memaparkan berita kematian itu.

Aku sulit bernafas. Ada apa dengan sekolahku?

Keesokan harinya di sekolah..


"Icha dan Ayana telah tewas." sorak anak-anak sekelasku.


"Kematiannya selalu tragis."


"Mungkin, ini murni pembunuhan." Berita ini seakan memanas di telingaku.


"Tidak. Ini bukan pembunuhan. "kata Sica, yang bisa merasakan hawa negatif di manapun ia berada.


Kelas pun tersentak kaget.


"Kalian akan tau, saat melihat korban selanjutnya." jawabnya pelan.


"Apa maksudmu?" tanyaku heran.


"Korbannya akan terus bertambah, Mei. Bukan cuma Ayana ataupun Icha." sambung Sica.


"Kenapa selalu ada tulisan darah "Hell" (neraka) di tubuh mereka?" tanyaku.


"Dia ingin, mereka yang telah menyakitinya, masuk ke neraka." jelas Sica.


"Dia? Dia siapa?" tanyaku.


"Ssst! Jangan keras-keras! Dia tau, kalau kita sedang membicarakannya." jawab Sica. "Dia adalah Emmiline."



Aku kembali ke rumah dengan takut. Emmiline? Siapa itu?

Aku masuk ke kamar dan membuka laptop kecilku, membuka situs sekolah dan mencari data Emmiline di sana.

Jantungku berhenti berdetak, saat melihat nama Emmiline terdapat di daftar kematian siswa tahun 1999.


"Sebuah kecelakaan menimpa salah satu siswa 8E 1999. Siswa bernama Emmiline ditemukan tak bernyawa dengan tragisnya di dasar jurang. Masih belum diketahui penyebab seseungguhnya. Namun, lima hari kemudian, siswa kelas 8E lainnya tewas dalam kecelakaan bus. Semuanya tewas dengan tragis"

Creepypasta (horror)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang