chapter 26

15.7K 578 48
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيم
.
.
.
.
.


Mendengar nama pelaku kejahatan terhadap sang putri, Anthony langsung saja menegakkan tubuhnya dan mengepalkan tangannya erat-erat hingga terlihatlah urat-urat nadinya.

" Aku ingin menemui mereka. aku ingin mereka dihukum cambuk karena sudah menginjak harga diri putriku. termasuk putri kalian. dia harus menerima konsekuensi nya, " ucap Anthony dingin dengan nada yang sama sekali tak bisa dibantah.

" TIDAK! ANDA TIDAK BISA MENGHUKUM PUTRI SAYA! " sahut Ning Kirana dengan berteriak.

" Tidak bisa anda bilang. anda pikir saya akan melepaskan target saya begitu saja? jika itu yang anda inginkan, maka bermimpi saja, " ketus Anthony menatap Ning Kirana dengan nyalang.

" Tolong jangan mencambuk putriku! dia juga korban. putriku dihasut oleh mereka berdua, " ujar Ning Kirana memohon kepada Anthony.

" Tidak bisa. putri anda berperilaku dengan kurang ajarnya menginjak-injak harga diri gadis lain yang bahkan sama-sama seorang perempuan muslimah, " ujar Anthony dengan tenang.

" Tapi dia putriku, aku tau harus bagaimana memberikan nya hukuman atas kesalahannya, " lirih Ning Kirana terlihat memohon kepada pria dengan marga Alber tersebut.

" Putri anda? anda terlihat begitu sangat menyayangi putri anda itu, " sindir Anthony menyeringai kecil.

" Tentu saja, dia adalah putriku satu-satunya "

" Ck, saya tidak menyangka jika ternyata kalian sudah melupakan gadis itu, " ujar Anthony dengan berdecak malas.

" Apa maksud anda tuan Anthony? " tanya Gus Mahen.

" Tidak. aku hanya meragukan didikan kalian terhadap putri kalian itu. seperti perempuan tidak punya harga diri, " ujar Anthony dengan gampangnya tanpa mempedulikan reaksi yang akan diberikan oleh mereka.

" JAGA UCAPAN ANDA! "

" DIA ADALAH PUTRI SAYA! SAYA  SENDIRI YANG TAU BAGAIMANA CARA NYA MENDIDIK PUTRI SAYA! ANDA TIDAK PERLU IKUT CAMPUR! " sahut Ning Kirana dengan amarahnya karena seseorang secara tidak langsung telah menghina dirinya.

" Benarkah? " tanya Anthony dengan nada yang begitu tenang.

" Tuan Anthony, tidak seharusnya anda mengatakan hal itu. ucapan anda begitu merendahkan kami, " sahut Gus Mahen.

" Saya tahu Amara bersalah. tapi dia tetaplah satu-satunya putri di keluarga kami "

" Seharusnya saya yang meragukan didikan anda. bagaimana bisa gadis seperti putri anda tumbuh menjadi gadis yang baik, sementara ibu nya saja tidak ada, " ucap Ning Kirana menyindir.

" TUTUP MULUT ANDA! " ujar Anthony meninggikan suaranya.

" Putri anda bahkan merendahkan diri nya dengan selalu dekat dengan Gus Varo yang bukan mahramnya "

" Tentu saja, ibunya saja tidak mendidiknya. anak tidak berkualitas, tidak mendapat kasih sayang ibunya, " ujar Ning Kirana semakin melantur karena emosinya.

" Sudah benar Amara yang seharusnya menjadi pasangan Gus Varo. bukan perempuan seperti nya, " lanjut Ning Kirana tidak memikirkan perasaan orang yang dibicarakannya.

" Ning, " sahut Gus Varo yang sepertinya tidak terima dengan ucapan Ning Kirana.

Sementara Anthony sudah tidak bisa menahan dirinya lagi. wajahnya berubah menjadi merah padam. emosi sudah menguasai dirinya. jangan salahkan jika ia akan murka dan menghancurkan semua yang ada didepannya.

Guliran Tasbih Aldevaro [Segera Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang