Touch - Bagian 19

7.5K 566 22
                                    

Melakukan sebuah staycation bersama pasangan tidak pernah Ara lakukan sebelumnya, pun ketika liburan pun paling dia hanya jalan-jalan biasa. Sudah sangat lama Ara tidak liburan jauh yang menghabiskan waktu menginap selama beberapa hari atau bahasa anak gaul jaman sekarang itu healing, bukannya tidak mau tapi Ara sadar bahwa kesibukannya tidak bisa dia tinggalkan terlalu lama. Jadi, ketika Yardan mengajukan ajakan berlibur Ara langsung dilanda bimbang ---antara dia harus menyetujui atau tidak.

Katanya mumpung jatah liburnya masih tersisa dan sayang jika dibiarkan begitu tanpa hal-hal mengesankan, Yardan bahkan sampai menyuruh Ara untuk mengajak temannya juga kalau mau asalkan Ara tidak menolak. Yardan benar-benar berharap Ara mau pergi bersamanya karena ini kesempatan yang bagus.

"Kalo mau pergi gakpapa, Ra. Kamu juga kan udah lama gak liburan. Kamu udah lama juga gak refreshing, buang stress juga." Adel yang dimintai saran oleh Ara, mengatakan demikian.

Saat ini Ara sedang tiduran diatas pangkuan mamanya dan menceritakan soal Yardan yang mengajaknya pergi berlibur ke Labuan Bajo, tentu saja Ara merasa tergiur mengingat tempat yang Yardan pilih sangatlah indah. Namun, mengingat pekerjaannya Ara jadi merasa ragu.

"Aku gak tega ninggalin anak-anak, Ma." Adel tersenyum kecil, jemarinya tenggelam diantara helai rambut putrinya.

"Memangnya lagi sibuk-sibuknya?"

"Gak terlalu, sih, Ma. Cuman emang aku suka kurang tenang kalo gak turun cek kerjaan langsung, takutnya ada masalah juga, 'kan?" Ara menghembuskan napasnya kasar. Dia sangat ingin pergi tapi tidak bisa meninggalkan para timnya ... tapi mau pergi, gimana dong?

"Tim internal kamu semuanya bisa diandalkan, Ra. Kamu bisa percayain itu sama mereka. Mama yakin mereka juga pasti ngerti, kok. Kesempatan seperti ini bisa aja gak datang dua kali. Siapa tau kedepannya Yardan yang full hectic dan gak bisa nyisihin waktu, kita gak pernah tau. Makanya Yardan inisiatif ngajak kamu liburan sekarang mumpung masih cuti."

Perlahan Ara membalikan tubuhnya hingga menghadap pada Adel, kedua matanya memicing. "Kok, Mama kayak ngotot gitu, sih, mau aku pergi sama Yardan? Mama gak cemas apa anak perempuannya dibawa liburan sama cowok?" Sang mama seketika tertawa.

Dicubitnya pelan hidungnya Ara. "Mama percaya Yardan gak akan aneh-aneh, even kalian itu pacaran dan sama-sama dewasa. Tapi, Mama tau kalian bisa mengontrol diri kalian sendiri. Selain itu, Mama bisa liat kalo kamu sebenarnya pengen banget, 'kan, pergi?" Wanita itu semakin memanyunkan bibirnya. Ya, bohong sekali kalau Ara menjawab tidak mau!

"Ya udah pergi aja. Nanti ngomong ke Imam supaya titip anak-anak kru, kalo perlu Mama deh ke kantor kamu. Mama juga punya pengalaman, lho!"

Ara menggelengkan kepalanya lalu menggenggam tangan Adel erat. "Gakpapa, Ma. Aku percaya sama anak-anak, kok. Makasih, ya, karena Mama juga percaya sama aku." Adel menangkup sebelah pipi Ara dan mendaratkan sebuah kecupan pada kening sang anak.

"Mama selalu percaya sama anak Mama. Mama yakin kamu gak akan berbuat suatu hal yang akan membuat Mama kecewa." Setiap sudut bibir Ara tertarik hingga membentuk sebuah senyuman manis.

♡♡♡

Keputusan sudah bulat. Yardan dan Ara akan pergi berlibur selama 3 hari 2 malam ke Labuan Bajo, sudah mendapat izin dan juga dalam kondisi sehat. Ternyata Ara lebih bersemangat dari dugaan, wanita itu bahkan terus menghubungi Yardan untuk mengingatkan pria itu agar rutin meminum vitamin mengingat dia baru sembuh dari sakitnya. Ara tidak mau malah mengurus orang sakit disana, ia juga mengancam akan menenggelamkan Yardan disana kalau sampai Yardan tidak menurut ---tentunya itu hanya sebuah guyonan.

Satu persatu wishlist Ara mulai tercapai, salah satunya ialah berlibur bersama orang yang dirinya cintai. Dulu, Ara hanya bisa membayangkan saja dia akan jalan-jalan berdua dipesisir pantai bersama Reno, lalu pria itu akan melamarnya disana. Tapi lagi-lagi ekspektasi Ara terpatahkan dan salahnya juga karena menaruh harapan terlalu tinggi pada orang itu.

TOUCH (TAMAT)Onde histórias criam vida. Descubra agora