Teman baru di sekolah baru

48 11 3
                                    

Tak terasa sudah seminggu lamanya Langit bersekolah di sekolah khusus. Langit masih murung dan masih enggan bersosialisasi dengan teman barunya. Aksa, teman sebangkunya masih sabar menemani Langit meskipun Langit menolaknya.

"Langit, Aksa bawakan susu cokelat yang enak untuk Langit. Langit mau gak?" tawar Aksa sembari menyodorkan sekotak susu UHT cokelat pada Langit. Tetapi Langit masih mengabaikannya. Langit kemudian membuka tas bekalnya dan mengeluarkan sekotak susu UHT cokelat berukuran besar.

"Langit juga punya! Pergi sana! Jangan dekat-dekat Langit! Langit mau sendirian!" Langit kemudian melempar susu UHT pemberian dari Aksa.

Aksa meneteskan air matanya. Hatinya sangat sakit melihat Langit berbuat seperti itu padanya.

"Langit, kalau gak suka pemberian dari Aksa, gak usah melemparnya. Itu makanan. Salah Aksa apa? Aksa emang pernah bikin Langit nangis?"

Kemudian Aksa meninggalkan Langit sendirian di kelas.

Langit menangis setelah Aksa keluar kelas. Langit merasa bersalah sudah membuat Aksa menangis.

"Aksa ... maafin Langit. Langit tak sengaja. Langit masih kesal sama keputusan Mommy yang mindahin Langit sekolah."

"Langit kangen suasana sekolah yang dulu. Kangen Jilan dan Septian, teman dekat Langit."

●●●●

Sepulang sekolah Langit menunggu jemputan di halte depan sekolah. Seseorang menjauhkan kuku Langit dari mulutnya ketika Langit sedang menggigiti kukunya.

"Jangan gigiti kuku! Nanti jari Langit bisa terluka." Orang itu adalah Aksa.

Aksa kemudian duduk di samping Langit. Ia juga tengah menunggu jemputannya datang.

"Aksa, maafin Langit. Tadi Langit udah bikin Aksa sedih. Maafin Langit ya?"

"Iya. Aksa maafin Langit." Aksa tersenyum ke arah Langit.

"Sebagai tanda permintaan maaf Langit, Langit traktir Aksa makan siang di KFC mau gak?"

"Hmmm ... Aksa mau. Tapi Aksa belum bilang Bunda."

"Rumah Aksa di mana?"

"Di Puri Artha. Gak jauh dari sini."

"Langit minta alamat rumah Aksa. Nanti Langit jemput Aksa, sore nanti."

"Boleh." Aksa menuliskan alamat rumahnya di secarik kertas dan memberikannya pada Langit.

"Jam 4 sore, Langit jemput Aksa."

"Okeh!"

Langit sepertinya sudah mulai membuka hatinya untuk berteman dengan Aksa di sekolah barunya. Ya walaupun awalnya ia berbuat salah, semoga saja ini menjadi awal Langit berteman baik dengan kawan barunya.

●●●●

Jam sudah menunjukan pukul 15.30 WIB. Sesuai janjinya dengan Aksa, ia akan menjemput Aksa untuk mengajaknya makan di salah satu restoran cepat saji sebagai tanda permintaan maafnya.

Langit sudah berpakaian rapi dan tinggal menunggu ibu atau ayahnya pulang dari bekerja. Sambil menunggu orang tuanya pulang, Langit memainkan game kegemarannya.

"Langit, kamu mau ke mana Nak?" ucap Sunny ketika masuk ke rumah dan mendapati Langit berpakaian rapi.

"Langit mau mengajak teman Langit makan Mom, di KFC boleh?"

"Teman Langit? Siapa namanya?"

"Aksara. Teman baru Langit."

"Boleh. Tapi, Mommy yang antar kamu."

Langit dan HarapannyaWhere stories live. Discover now