Perundungan

65 13 8
                                    

Harap vote!

Angkasa pergi ke kelas adiknya, Langit dan mengajaknya ke kantin untuk beristirahat. Pagi tadi Langit sedikit merajuk dan enggan untuk pergi ke sekolah. Angkasa sendiri tak tahu apa yang dialami oleh adiknya di sekolah kemarin.

"Langit, kita ke kantin yuk!" ajaknya.

Langit terdiam dan menggelengkan kepala. Wajahnya seperti menahan tangis. Ia menggambil buku dan pura-pura membacanya.

"Kakak pergi! Jangan ganggu Langit! Langit mau sendiri!"

"Langit," Angkasa hendak memegang tangan Langit, tetapi ditepis kasar oleh Langit.

"Langit udah bilang, jangan ganggu Langit! Langit tak mau diganggu! Pergi sana!"

Langit sepertinya sedang sensitif. Dan mungkin ada sesuatu yang Langit sembunyikan. Angkasa meninggalkan kelas Langit dan membiarkan adiknya menenangkan diri.

"Kak Kasa!" panggil Zyandra dari kejauhan. Zyandra menghampiri Angkasa.

"Kak, sebenarnya Langit kenapa? Langit benar-benar sensitif dan gak mau diganggu."

"Kakak juga gak tahu. Kakak kira kamu tahu penyebab Langit sensitif."

"Kalau kamu udah ketemu sama penyebabnya, kasih tahu Kakak. Langit gak mau cerita sama Kakak dan orang tua Kakak."

"Siap Kak!"

●♡●

Sepulang sekolah Langit tak banyak berbicara seperti biasanya sejak kemarin sepulang sekolah.

Karena sedang libur kerja, Daniel menjemput adik-adiknya pulang sekolah. Daniel juga sepertinya kehabisan cara untuk membujuk adik bungsunya berbicara.

"Kak, adik kenapa si? Sariawan atau kenapa?"

"Gak tahu Abang. Lagi hemat ngomong kayaknya dia."

"Diam! Bisa tidak gak bahas Langit!" tegur Langit dan mereka terdiam seketika.

Daniel merasa ada sesuatu yang disembunyikan oleh Langit.

Sesampainya di rumah Langit langsung pergi ke kamarnya yang berada di lantai bawah dan mengunci pintu kamarnya.

"Besok Abang mau ke sekolah kalian. Mau cari tahu penyebab Langit diam gini. Ada sesuatu pasti."

"Jangan Kak! Mommy tahu bisa ngamuk-ngamuk di sekolah. Nanti Langit malu lagi. Waktu itu Mommy ngamuk karena ada yang bully Langit pincang. Dan gak sengaja terdengar oleh Mommy, Mommy marah-marah ke anak itu. Langit jadi malu karena Mommy marah-marah di depan umum. Abang tahu 'kan Langit itu anak kesayangan Mommy."

"Kita juga anak kesayangan Mommy. Wajar Mommy marah, karena Langit dikatai begitu. Gak ada orang tua yang gak marah anaknya dikatai begitu, Kasa."

"Tapi 'kan Langit memang ..."

"Dari cerita kamu, pasti Langit di-bully lagi. Kamu tahu gak orang yang mem-bully Langit?"

"Enggak tahu Kak. Nanti Angkasa tanya Zyandra kalau gak Septian. Semoga aja tahu."

"Kok semoga aja tahu. Emang banyak ya, yang suka ngeledek Langit?"

"Entahlah Bang. Langit jarang cerita. Dia milih mendam dibanding cerita."

•♡•

Langit dan HarapannyaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin