32

23.6K 1.2K 5
                                    


"Bu? Kok udah bangun? Mau sarapan sekarang?" tanya Bi Nur berentetan, menatap Raline dengan senyum ceria.

"Malah kesiangan ini Bi, iya ini turun mau sarapan. Bi Nur udah masak?" tanyanya menuruni tangga hanya dengan menggunakan daster rumahan.

"Biasa Bu, kalau jatuh cinta ya begitu. Saya belum masak Bu, ini tadi mau siap-siap masak sebenarnya tapi Bu Raline udah turun"

Raline mengangguk. "Ya udah saya bantu Bi, kita masak lodeh aja hari ini sama ayam goreng. Nanti siang soalnya saya mau keluar"

Bi Nur udah mesam-mesem membayangkan atasannya ini akan pergi berkencan. "Bu Raline duduk aja, atau balik lagi ke kamar sama Pak Argan. Sekali-kali lah saya masak sendiri gini Bu, masa setiap hari saya cuma bantu, Bu Raline yang masak terus"

"Bisa aja Bi, gak apa ta? Punggung saya agak pegel sih. Boleh gak ya saya request jamu Bi?"

Bi Nur memukul kepalanya pelan. "Aduh saya sampai lupa, ini Bu tadi saya udah buat kok. Khusus untuk Bu Raline, manfaatnya banyak banget. Selain bikin tubuh kuat bisa untuk mengencangkan" serunya antusias berlarian mengambil jamu yang sudah disiapkan di atas meja.

"Hah bisa aja Bi, kok niat banget sampai udah disiapin gini? Terimakasih ya Bi" Raline menerima jamu yang tampak masih hangat itu lalu meneguknya sekali teguk.

Bi Nur salah tingkah. "Gak apa Bu, kepikiran aja kayaknya Bu Raline butuh yang begitu" Raline tersenyum mendengarnya, astaga Raline tau apa isi pikiran Bi Nur itu!

Tiba-tiba bel rumahnya berbunyi, membuat keduanya saling menatap bertanya-tanya siapa yang akan bertamu sepagi ini? Oke, jam tujuh itu termasuk pagi kan? Biasanya kalau Raina masih disini tamu pagi-pagi ya cuma Raina.

Bi Nur pamit, ijin untuk membuka dan melihat siapa tamunya. Raline buru-buru ambil cardigan di samping ruang tamu yang terdapat rak kecil tempat penyimpanan darurat milik Raline, siapa tau tamunya bukan dari keluarga mereka pikiranya.

"Bu Alaina! Akhirnya mampir juga Bu, Ibu harus lihat kelakuan mereka yang super gemes! Kayak drakor yang sering saya lihat" seru Bi Nur sangat antusias, membuat Alaina ikut tersenyum menanggapi.

"Beneran? Tadi malam mereka ngapain aja Bi?" bisiknya, Alaina tau putranya juga belum berangkat kerja padahal sudah jam tujuh lebih.

"Gitu Bu, pokoknya di gendong sama Pak Argan ke kamar. Terus saya gak berani lihat lagi, orang mesra banget mereka. Ayo Bu, masuk aja. Bu Raline juga udah bangun kok" terangnya memberikan akses untuk Alaina memasuki rumah.

"Bunda?! Kangen banget, apa kabar?" Raline berlari, memeluk Alaina dengan sayang lalu melakukan cipika-cipiki seperti biasa.

"Alhamdulillah baik Sayang, kamu sendiri gimana baik kan sama Argan juga?"

"Alhamdulillah juga Bun, baik. Ayo duduk dulu. Aku kira siapa tadi pagi banget. Bunda darimana emang?" ucap Raline membuat Alaina mengangguk duduk di sofa ruang tamu.

"Iya makanya tadi Bunda ketok dulu takut ganggu kamu, Bunda tadi habis belanja buat dinner bareng nanti. Di rumah Bunda, datang ya Sayang. Harusnya itu kemarin kan ulang tahunnya, tapi karena Bunda tau sekarang Argan sudah punya istri jadi Bunda pikir akan biarkan kalian berdua punya waktu satu sama lain. Raygan juga ada syuting"

Raline mengangguk mengerti. "Bunda bisa aja, ya udah Bun nanti Raline bilang ke Mas Argan"

Tak disangka ternyata Argan malah menuruni anak tangga tanpa menggunakan atasan! Astaga suaminya itu benar-benar.

"Sayang? Dimana?" Teriaknya, tak menyadari kehadiran sang Bunda.

Raline tersenyum salah tingkah ke arah sang Bunda, dan buru-buru berdiri menghampiri Argan yang ternyata sudah diambang pintu dapur.

Melt Your Heart Where stories live. Discover now