Bonus Chapter

43 12 3
                                    

"Tolong, tolong! Siapapun yang lihat dari jauh, cepat ke sini!" teriak seorang remaja lelaki, yang mencoba berdiri setelah merangkak keluar melalui kaca jendela mobilnya yang hampir ringsek. Ia satu-satunya penumpang mobil tersebut yang cukup kuat untuk berdiri mencari pertolongan, walau bagian samping leher dan betisnya mengalami luka sayatan. Remaja laki-laki itu mencoba mendapatkan perhatian siapapun yang melewati jalan tol tersebut. Walau musim liburan, namun entah kenapa jalanan terasa sepi. Apakah mungkin jika rasa sepi tersebut diakibatkan oleh para pengendara terlalu cepat dalam mengemudikan mobilnya, sehingga tak menyadari adanya seorang remaja dan keluarganya yang nyaris mengalami sakratul maut? Untungnya, remaja tersebut cukup cerdik sehingga ia mengambil ponsel milik ibunya, dan segera mengabari sanak saudaranya melalui grup keluarga besar, dan menelepon layanan darurat untuk mendapatkan bantuan medis.

Tak lama kemudian, sebuah mobil berhenti di dekat remaja itu. Seorang wanita muda yang masih berusia sekitar 20 tahunan awal pun segera memanggil pacarnya untuk mengambilkan tas dokter yang ada di mobilnya. Walau sedikit gugup, perempuan itu dengan sigap memgobati dan memberi perban pada luka-luka remaja itu. Tanpa menanyakan latar belakang dan nama wanita itu, ia sudah bisa mengetahui bahwa wanita itu memiliki pengalaman dalam bidang medis. Di saat yang sama, polisi, tenaga medis, dan juga wartawan sudah mengelilingi area tersebut. Polisi pun memasang pita kuning garis polisi di sekeliling TKP. Tiba-tiba saja, banyak pengendara yang berhenti mendekat ke area tersebut, sampai polisi agak kewalahan untuk mengatur kekondusifan lokasi.

Masih di tengah rasa kagetnya, para wartawan mendatangi remaja itu untuk memberikan sejumlah pertanyaan mengenai keadaannya dan kronologi kecelakaan tersebut, karena ia satu-satunya korban yang dapat diwawancarai saat itu. Walau begitu, ia menjawab pertanyaan para wartawan dengan terbata-bata, karena ia baru saja melihat suatu hal yang biasanya ia lihat dalam film bergenre pembunuhan, namun kali ini ia lihat secara langsung. Ya, ia melihat polisi beserta tenaga medis memasukkan jasad satu pria dewasa dan satu lagi wanita dewasa ke dalam kantong mayat berwarna oranye setelah diangkat dari dua kursi depan mobil tersebut. Di saat yang sama, kedua perempuan yang duduk di bagian tengah mobil itu juga diangkat oleh tenaga medis dan dibawa oleh ambulans. Proses tersebut sepenuhnya direkam oleh para wartawan. Wartawan yang lain juga mewawancarai remaja putra tersebut. Ia berusaha tegar dan profesional saat diwawancarai oleh mereka.

Jasad kedua orangtua remaja itu dirujuk ke Rumah Sakit Mitra Plumbon yang ada di Kabupaten Cirebon untuk diautopsi. Begitupun kedua saudara perempuannya yang ada di mobil tersebut juga dirujuk ke rumah sakit yang sama. Maka dari itu, walaupun menyakitkan, remaja berusia 14 tahun itu juga ikut ke rumah sakit dengan menaiki mobil ambulans yang membawa kedua saudaranya yang terbaring lemah akibat luka-lukanya. Di rumah sakit, remaja lelaki itu ditemani oleh sejumlah relawan yang mencoba menenangkannya sambil menunggu sanak saudaranya untuk sampai di rumah sakit itu. Ia merasa sangat sedih karena kehilangan orangtuanya untuk selama-lamanya, sampai-sampai ia yang terkenal badung pun bisa menangis tersedu-sedu. Apalagi, ia melihat langsung kematian orangtuanya tersebut.

Karena luka-lukanya kecil, ia segera kembali ke Jakarta, tempat jenazah orangtuanya akan disemayamkan. Mulai dari upacara hingga pemakaman, ia selalu hadir untuk mengantar kedua orangtuanya ke tempat peristirahatan terakhirnya. Namun, belum sempat ia berkabung mengenai kematian kedua orangtuanya, ia kembali diterjang kabar duka. Ya, 4 hari setelah kecelakaan, adiknya meninggal dunia sehingga ia dan keluarga besarnya harus kembali ke Cirebon untuk menjemput jenazah sang adik. Di sisi lain, saudara perempuannya yang lain masih dipakaikan alat pacu jantung yang masih terlihat berdetak, namun belum menunjukkan tanda-tanda kehidupan sama sekali, walau tingkat kesadarannya sudah naik sejak pertama kali kecelakaan.

Selama 7 hari 7 malam, para anggota keluarga besar tak henti-hentinya mendoakan gadis itu agar segera sadar, baik langsung di tempat maupun jarak jauh. Tanpa mereka sangka, di hari ketujuh gadis itu membuka matanya.
"Papa? Om Toni, Tante Tina, sama Sheeza mana?" tanya gadis itu setelah mendapatkan kesadarannya. Ia langsung menanyakan dimana saudara-saudaranya yang mengalami kecelakaan bersama dengannya, karena korban kecelakaan yang ia lihat di ruangan itu hanyalah sepupu laki-lakinya yang belum kembali dari Cirebon, rencananya dia akan kembali ke Jakarta bersama keluarga besar yang lain.
"Mereka udah ga ada," jawab ayah gadis itu. Ayah dari gadis itu adalah kakak dari mendiang ayah keluarga yang terlibat kecelakaan itu.

Bicara soal ayah dan ibu, sebenarnya ayah dan ibu kandung dari gadis itu tinggal di Yogyakarta semenjak gadis itu lulus SMP karena urusan pekerjaan. Akibat keadaan ekonomi orangtuanya yang kurang stabil, orangtua gadis itu menitipkannya pada keluarga pamannya. Namun, saat tinggal bersama keluarga pamannya, ia diminta menggantikan sepupunya yang bersekolah di Belanda, dengan identitas dan dari sepupunya. Ia juga diberikan ponsel lama dari sepupunya itu, yang berisi nomor dan akun sosial media sepupunya. Maka, "Shena" yang kalian ketahui sebenarnya tak bernama Shena.

Ia telah hidup selama setahun dengan identitas dan pola hidup sepupunya selama masih tinggal di Jakarta, dan saat inilah titik balik hidupnya untuk kembali menjadi dirinya sendiri. Ia menjalani serangkaian terapi untuk memulihkan ingatannya. Mukjizat yang diberikan Tuhan itu nyata, buktinya gadis itu hanya kehilangan sebagian memorinya setelah mengalami koma selama 7 hari 7 malam. Ia tak mengalami cacat fisik maupun otak sedikit pun, sehingga ia dengan cepat bisa kembali seperti sedia kala. Bahkan, pada tahun ajaran baru, ia sudah bisa kembali ke sekolah.

"Halo, namaku...." katanya saat memperkenalkan dirinya di depan teman-teman kelasnya.






fin.

[SUDAH TERBIT, OPEN ORDER] unbelievable // k-idols 01lDonde viven las historias. Descúbrelo ahora