Ketika Persahabatan Diuji

100 78 10
                                    

Shena's POV

Aku pergi ke kelas Herve lagi. Sebenarnya, alasan aku sering mengunjungi kelas Herve bukan karena ingin ketemu Herve, tapi karena sejak September kemarin aku tergabung dengan gengnya Anes, yang bernama Kere dan Aktif atau biasa disingkat Kreatif. Awalnya aku tak mau bergabung dikarenakan takut tak akan diterima oleh Anes, tapi karena kata Elen, yang menawariku untuk bergabung, berkata bahwa masih kurang orang, maka dari itu aku menerima ajakan Elen. Dan benar saja, aku langsung diterima oleh Anes karena sebelumnya kami sudah berteman.

Namun, saat aku berkumpul di kelas itu bersama anak-anak geng Kreatif yang lain, tiba-tiba saja Anes, sang ketua, dihampiri oleh Herve, orang yang sudah kusukai sejak tahun lalu. Hubungan pacaran antara Herve dan Anes memang terkenal putus nyambung, mungkin saja mereka akan balikan dikarenakan sering duduk bersama. Rumor berkata bahwa Herve sedang berpacaran dengan seseorang, namun apakah benar orang yang dimaksud itu Anes? Dari yang aku lihat sekarang, memang benar sih, sepertinya Herve memang balikan sama Anes. Karena, Herve asyik menggoda Anes, bahkan sampai pura-pura nembak. Di depanku. Pertanyaannya, mengapa mereka harus melakukannya di depanku? Apakah sengaja agar aku merasa cemburu tanpa ikatan?

"Nes, are you some kind of kambing? Because you make my heart terombang-ambing," Herve menggombal sambil tertawa.

"Lo mau ngatain gue kambing kan? Ngaku aja, lo nyimpen kontak gue pake nama Aneskambing," kata Anes dengan nada judes.

"Aih jangan judes-judes gitu dong, nanti cantiknya ilang," goda Herve sembari mengusak rambut Anes. Anes terlihat salting, dia nampak tersenyum-senyum malu.

"AKU MUNDUR ALON-ALON MERGA SADAR AKU SAPA!" teriakku. Untung saja tak ada yang dengar, dikarenakan aku teriaknya dalam hati.

Beberapa saat kemudian, saat Herve sudah beranjak dari kursi sebelah Anes, aku yang sedari tadi pura-pura tak melihat kejadian itu pun segera menghampiri Anes. Aku hendak mengatakan sesuatu yang cukup mengagetkan padanya.

"Anes, gue pamit mau keluar dari Kreatif. Gue ngerasa gue udah lebih sibuk daripada biasanya, takutnya gue bakalan jadi beban kalo ga pernah ngumpul. Nah tapi kalo misalkan belum ada yang ngisi slot gue, gue bakalan netap sebelum ada yang ngisi," aku berpamitan. Ya, benar saja, hal besar tersebut adalah pengunduran diriku dari Kreatif.

"Gue hargain keputusan lo She. Masalah slot, kita udah ketemu penggantinya," jawab Anes.

"Oke, makasih atas waktunya," kataku sembari beranjak pergi dari kelas 11 E IPA.

Selesai istirahat, aku tiba-tiba dichat oleh Herve. Tentang bagaimana jika ia mencari pacar lagi, ia pasti akan mencari yang ciri-cirinya seperti Anes. Aku pun membalasnya dengan balik tanya mengenai apa yang dia suka dari Anes. Ternyata, ia menyukai kepribadian, selera humor, dan suaranya terdengar gemas. Aku sedikit kesal. Ingin rasanya aku cemburu, tapi aku sadar kalau aku bukan siapa-siapanya. Aku yakin hal ini pasti akan mengganggu pikiranku. Agar tidak sampai membuatku berpikir secara berlebihan, aku pun mencoba mengomunikasikannya bersama Herve dengan bertanya apakah dia pernah cemburu pada orang yang tidak berhubungan apa-apa dengannya atau tidak. Ternyata, sekelas Herve juga pernah mengalaminya. Setelah ia menjawabnya, aku pun bertanya tentang apa yang sedang ia lakukan saat ini. Jawabannya, ia sedang mengobrol dengan Anes (lagi). Karena itu, aku langsung bilang kalau aku tak menyukainya, yang secara tak langsung mengartikan bahwa aku cemburu. Setelahnya, Herve tak membalas pesanku. Apa dia berpikir kalau aku aneh? Entahlah aku tak tahu.

Oke fix, aku mundur. Sainganku masa lalu Herve. Mana itu sangat sulit dikarenakan Herve menjadikan Anes sebagai tolak ukur dan standar dari semuanya, sedangkan aku sangat jauh berbeda dari Anes. Maka dari itu, aku yang dikenal sangat narsisistik dan memiliki rasa percaya diri berlebih pun bisa merasa insecure karena Anes.

Namun, mendadak terbersit keinginan isengku. Yaitu, untuk menyindir Anes di salah satu akun sosmedku, yaitu Twitter. Di akun utama, tidak seperti biasanya di akun yang hanya diriku yang bisa membaca unggahannya. Karena benar saja, jika aku menyindir di akun utama, maka dari itu sudah dapat dipastikan aku sudah dalam batas kesal tertinggi.



==Unbelievable==

[SUDAH TERBIT, OPEN ORDER] unbelievable // k-idols 01lWhere stories live. Discover now