35.SEVION

23 4 0
                                    

Dirgo ia membuka mata nya,ia meringis perlahan lalu menyentuh kening nya yang sudah di perban rapih."lo gapapa?."tanya Arvel khawatir,ia menatap sedu dirgo."DI MANA ABANG GW?!."teriak dirgo meronta ronta,ia ingat dengan kejadian kecelakaan sevion."dia udah tenang di sana."ucap clara yang membuat dirgo terdiam,vano ia menatap clara dan arvel yang menundukan kepala nya."LO NGOMONG APA CLARA?!DIA MASIH HIDUP KAN?!."tanya Dirgo emosi,ia menatap semua teman nya terdiam."JAWAB!!."teriak Dirgo frustasi,ia menatap tajam semua teman nya."d-dia udah meningal dua hari lalu."ujar Vano yang membuat dirgo meraih kerah baju vano.

DUG!

satu pukulan di dapat kan oleh vano di pipi nya,vano ia mengelus pipi nya yang membiru."kenapa lo mukul gw?!."tanya vano emosi,pipi nya berdenyut dengan rasa sakit yang ia rasakan."KARENA LO UDAH NGOMONG KALAU ABANG GW MENINGGAL,GW YAKIN ABANG GW GAK MENINGGAL!!."tekan digro berteriak,ia menatap tajam vano."ITU FAKTA!!ABANG LO UDAH MATI!!."teriak Arvel emosi,ia tidak Terima vano di tampar oleh dirgo."eh udah udah."sewot clara yang memukul tangan Arvel,Arvel sungguh tidak mengetahui kondisi dirgo."kamu ngertiin dia,dia lagi sedih."bisik Clara yang membuat Arvel terdiam,ia menundukkan kepala nya bungkam."di mana kuburan abang gw?."tanya dirgo terdiam,pandangan nya kosong tertuju ke depan."d-dia udah di kubur di kuburan parvati dirgo,lo udah koma dua hari."ucap Clara dengan senyum tipis nya, vano ia membulat kan mata nya.ia menepak bahu Clara pelan."kenapa lo malah ngeberi tau tempat nya?."kesal vano yang membuat Clara membulat kan mata nya,ia menutup mulut nya yang terbuka mengunakan tangan nya."gw gak sengaja,keceplosan."ucap clara yang membuat Arvel menepuk jidat nya.

Dirgo ia melepas paksa infusan yang tertempel di tangan nya,ia beranjak dari ranjang nya lalu berlari menuju ke arah pintu keluar."eh eh lo mau kemana!!."panik vano yang menahan tangan dirgo,dirgo ia menepis tangan vano.ia berlari ke luar dari ruangan VVIP rumah sakit."biarin,kita susul aja dia ke kuburan parpavati."ucap Arvel menahan tubuh vano,ia beranjak dari dudukan nya lalu keluar dari ruang inap dirgo,vano dan Clara mereka saling bertatap tatap lalu menyusul Arvel yang sudah berjalan terlebih dahulu.

---

Hujan melanda kota karata,Dirgo ia memasuki perkarangan kuburan parpavati,ia mengusap wajah nya yang basah.diri nya sendari tadi berlari lari menuju kuburan parpavati untuk menemui kuburan sevion,Dirgo ia menatap sekitar,ada banyak sekali kuburan di sini."abang gw ke sini buat lo,lo di mana?."tanya Dirgo dengan air mata yang sudah menetes turun ke pipi nya,ia seperti anak kecil yang begitu kehilangan ibu nya saat menemani ibu nya berbelanja.dirgo ia menatap kuburan yang masih baru,ia menghampiri kuburan itu lalu membaca nisan nya.itu bukan sevion.

Dirgo ia terus mencari cari keberadaan kuburan sevion,diri nya masih mengunakan baju pasien rumah sakit dengan perban yang membalut luka nya."a-abang?."tanya Dirgo tersenyum tipis,setelah lima belas menit lama nya ia mencari cari kuburan sevion akhir nya ia menemukan nya."abang kenapa lo nyusul mommy sama daddy?!."tanya Dirgo yang menjatuhkan diri nya di gundukan tanah yang baru di Galih,Dirgo ia mengelus batu nisan yang bertuliskan Sevion Arga xcavio.ia tersenyum manis dengan bercucuran air mata.ia tidak bisa menahan sesak di dada dengan hati yang begitu sakit,biar kan saja ia meluapkan semua nya hari ini.semoga hujan menyamarkan suara suara nya."gw minta maaf,gw gak pernah mikir soal lo lelah di dunia ini...lo kakak yang hebat,lo pantes di sebut kakak.lo selalu berkerja keras buat adik adik nya,lo sekarang bebas di alam sana tanpa harus mikirin geliona.gw nanti bakalan cari geliona sampai ketemu.gw bakal gantiin posisi lo."ucap Dirgo lalu ia memeluk batu nisan sevion,ia menangis dengan terisak begitu kuat.diri nya sungguh menyesal sekali,ia mengingat perkataan sevion yang menceritakan diri nya yang lelah sekali hinga menangis."lo tenang di sana,gw mau bilang makasih banget buat lo,lo udah ngorbanin nyawa lo buat gw."ucap Dirgo yang memejamkan mata nya,ia menangis di samping kuburan sevion."lo dingin gak?gw dingin di sini."gumam Dirgo yang memeluk diri nya sendiri yang sudah basah kuyup,ia menatap langit yang sudah berwarna oranye.digro ia menatap bunga kecil yang ada di samping nya,ia memetik bunga kecil tersebut lalu tersenyum tipis."nih buat lo,gw lupa buat bawa bunga buat lo.meski lo gak suka bunga gw bakal bawain bunga kesukaan lo besok."ucap dirgo yang merasakan rintikan hujan tidak membasahi diri nya,ia menengok ke belakang nya."lo gak baik di sini sendirian."ucap vano yang membuat Dirgo terdiam sambil memeluk kembali diri nya."lo yang ikhlas ya,gw turut berdukacita."sewot Clara yang mengelus bahu Dirgo lembut,ia menatap Dirgo yang begitu hancur.

TANGAN LIAZWhere stories live. Discover now