33.CINTA VANO

62 9 1
                                    

JUVENTUS HIGH SCHOOL

Ziana dan arvalia kini mulai masuk kembali,satu minggu lebih mereka tidak bisa sekolah karena sakit.beberapa minggu lalu mereka bermain hujan hujanan sampai demam bersama."luka lo belum kering?."tanya ziana kepada arvali,ia begitu khawatir kepada teman nya yang sudah di anggap saudara nya itu."belum."singkat arvalia kesal,semua nya gara gara ziana yang mengajak nya bermain sepeda.mereka bersepeda berboncengan,tapi gara gara anak kucing yang melintasi di depan mereka.mereka terjatuh,arvalia menyalahkan ziana karena tidak becus bermain sepeda."arvalia lo liat lioan gak?dari seminggu lalu dia gak sekolah,kita butuh dia buat acara pentas seni yang mau di adain beberapa hari lagi."ucap seorang gadis yang menjadi pen disyain baju yang akan di pakai geliona dan arlio."lah dia gak sekolah del?."tanya balik arvalia,ia sungguh tidak tau dengan kabar geliona sekarang.

"Lah malah nanya balik,lo kan temen dekat nya gimana sih." Kesal gadis itu yang sering di panggil adel.ia berdecak sebal memandangi arvalia."ya semenjak gw gak sekelas gw kadang dapat kabar dia."ujar arvalia tertawa garing."btw kalian kenapa?."tanya adel memperhatikan tubuh arvalia dan juga Ziana yang di selimuti oleh perban dan juga plester."jatuh dari sepeda."ujar ziana singkat,ia sekarang malas dengan orang yang banyak bicara."oh gitu ya,kalau ada liona lo kabari gw ya atau si ketua kelas."ucap adel lalu ia beranjak pergi dari hadapan arvalia dan juga ziana."zi.."suara dari belakang ziana,ziana ia menoleh lalu memutar bola mata nya malas,akhir akhir ini Vano selalu menghampiri diri nya."lo mau bareng gak sama gw?."tanya vano tersenyum manis,ia menatap ziana yang tengah memasang wajah datar nya."iyain aja kasian lo tolak mulu,gw juga gak bisa bareng sama lo.gw ada urusan sama my love bule bule."bisik arvalia yang membuat ziana bingbang,ia juga merasa kasian kepada vano.tapi di sisi lain ia benci Vano karena Vano adalah bagian dari skuad nakal di sekolah.jika saja Vano keluar dari skuad itu,mungkin ziana bisa menerima Vano.

"O-ok nanti gw tunggu lo di parkiran." Ucap ziana yang membuat arvalia tersenyum hangat,arvalia sungguh kasian dengan Vano."bener lo mau?!."tanya Vano girang,ia menahan pipi nya yang memerah dengan senyum manis nya."i-iya."singkat ziana tersenyum tipis,ia meraih tangan arvalia lalu berjalan perlahan lahan menjauhi Vano."gw pamit dulu."ujar ziana dengan langkah cepat nya."mulai saat ini gw bakal lebih dekat sama lo,gw gak mau si murid baru pangkat emerald lebih cepat."gumam Vano tersenyum senang,hati nya di penuhi bunga bunga yang bermekaran.

---

Arlio ia memandangi kursi geliona yang sudah kosong semenjak seminggu lalu lama nya,ada perasaan rindu di dalam hati nya kepada geliona."ko lo kaya sedih gitu sih?."tanya seorang pria yang mendekati arlio,pria itu sekarang dekat dengan arlio gegara acara pentas seni."gak ada,lo kali yang sedih."sewot arlio datar,ia melipat kedua tangan nya di dada."lo anak gang motor ya?."tanya pria itu lagi,ia begitu penasaran dengan sosok arlio."kenapa lo nanya gitu sa?."tanya arlio kepada pria yang sering di sebut Aksa itu.aksa ia menggaruk leher nya yang tidak gatal."gw malam tadi ngeliat balapan liar,terus gw liat lo lagi siap siap buat balapan."ujar Aksa dengan tawa kecil nya."iya gw emang suka ngikutin balapan liar."ujar arlio datar,ia menatap ke arah jendela.diri nya sungguh bosan sekali.

DRETT DRETT

Arlio ia tersenyum tipis,ia meraih ponsel nya yang tergeletak di atas meja."ada apa?inti nya aja."ucap arlio malas,ia menunggu jawaban nya sambil memperhatikan segerombolan gadis gadis  yang tengah membahas acara pentas seni."cari pria di pangkat golden, nama nya jex di sekolah lo,dia berurusan sama gang kita."ucap pria di sebrang sana.arlio ia tersenyum smirk."gw atasi,pulang sekolah lo dapet orang nya."balas arlio lalu ia memutuskan pangilan sepihak,ia menaru ponsel nya di meja lalu terdiam cukup lama.

---

Bel pulang sudah terdengar,arlio ia menelusuri lorong pangkat golden.ia menatap lebel lebel kelas lalu menatap ke salah satu kelas."yang nama nya jex di sini ikut gw."ucap arlio datar,raut wajah nya tajam dengan tangan yang ia taru di saku."a-apa gw?...o-ok."ucap nya terbata bata,ia beranjak dari dudukan nya lalu menghampiri arlio yang bersandar di pintu."ikut gw ke taman belakang."bisik arlio dingin,ia merangkul pria yang bernama jex itu.jex ia susah payah menelan saliva nya,aura yang di pancarkan arlio sungguh berbeda."o-ok."singkat nya,ia menatap wajah datar arlio.

TANGAN LIAZحيث تعيش القصص. اكتشف الآن