XXI

357 21 0
                                    

Karina terus menatap ke arah layar laptopnya yang menampilkan sebuah gambar hitam dengan suara - suara gemuruh.

"Ini udah benar blom ya"

Deg!

Jantung Karina terasa terhenti saat mendengar suara tersebut. Suara yang tak asing dan suara yang sangat dirindukan oleh Karina saat ini.

Terlihat Gevariel menatap kamera tersebut lalu berjalan mundur untuk duduk di bangku kosong dibelakangnya.

Ia membenarkan bajunya lalu tersenyum lebar, "Hai" Kata Gevariel di dalam video tersebut.

"Hai Karina Alisha. Apa kabar? Kangen ga sama gue? Eh...."

Gevariel terdiam sambil menatap kamera seperti berpikir lalu kembali tersenyum.

"Masih ingat gue kan. Ini gue, Gevariel Deanda"

Senyum Gevariel tidak pernah hilang, "Sekarang lagi sibuk apa? Jangan terlalu capek ya. Jaga kesehatan dan jangan lupa makan, karena lo punya maag"

Gevariel kembali terdiam sambil menunduk hingga beberapa detik ia kembali mengangkat kepalanya menatap kamera.

"Maaf ya Rin. Gue pergi gitu aja, sebenarnya gue ga mau ninggalin lo. Gue pengen selalu ada bersama lo sampai tua nanti tapi....."

Karina melihat air mata Gevariel menetes.
Hal itu membuat Karina juga meneteskan air matanya.

"Mungkin lo udah tau penyakit gue. Iya Rin, selama ini gue sakit dan gue merahasiakan semua dari lo. Maaf ya Rin, gue udah bohongin lo dan ga menepati janji gue"

"Gue tau lo pasti benci gue karena udah bikin lo sedih dan kecewa, gue siap kok Rin. Tapi, dilubuk hati gue terdalam, gue pengen ada kesempatan kedua untuk hidup lagi, gue sangat mau. Gue masih mau ada di sisi lo, melindungi lo sampai selamanya...."

Dada Karina terasa sesak, ia juga merasakan tenggorokannya yang sakit.

"Dokter bilang umur gue udah ga lama lagi. Gue benci itu Rin, seakan - akan dia Tuhan aja. Tapi..... gue sendiri juga ga yakin apakah gue bisa hidup lebih lama lagi, gue bingung Rin. Disaat gue benar - benar ingin pergi dari dunia ini Tuhan seperti menolak, tapi ketika gue ingin melanjutkan hidup gue lebih lama lagi, Tuhan selalu memanggil gue dengan rasa sakit ini. Maunya Tuhan apasih Rin. Kok gue ngerasa dipermainkan banget ya di dunia ini"

"Maaf ya Rin. Gue ngeluh mulu sama lo"

Gevariel kembali menunduk sambil memainkan jari - jarinya, ia terlihat berusaha untuk menahan tangisnya agar bisa melanjutkan berbicara.

"Jaga diri baik - baik ya klo gue udah ga ada. Lo harus bisa melanjutkan hidup lo dengan baik dan bahagia. Lo ga boleh bersedih terus, gue disini selalu ngeliatin lo kok Rin. Lo tenang aja klo ada yang kurang ajar sama lo, akan gue bawa dia ke neraka bersama gue"

Karina melihat sebuah darah menetes dari kedua hidung Gevariel dengan cepat Gevariel mengusapnya dengan kedua tangannya.

"Karina, makasih ya selama ini lo udah selalu ada buat gue. Gue sayang dan cinta banget sama lo. Makasih udah mau menyukai dan mencintai manusia brengsek ini"

Gevariel mendekat ke arah kamera, "Lo harus tau. Lo itu segalanya buat gue dan kebahagian gue. I love u, Karina Alisha"

Video tersebut mati dan berwarna hitam semua. Karina menunduk lemas, sambil menangis tersedu - sedu. Ia tidak tahu harus melakukan apa lagi, ia benar - benar kehilangan Gevariel, cinta pertamanya dan sahabatnya.

====== • ======

Karina kembali memasukkan surat kertas ke dalam amplop berwarna pink itu. Ia menghapus air mata yang membasahi pipinya. Karina telah membaca surat dari Gevariel walau ini baru surat pertamanya, tapi Karina sudah tidak kuat. Setiap membaca atau berhubungan dengan Gevariel, rasanya Karina ingin ikut pergi juga.

HOPEWhere stories live. Discover now