XV

440 26 1
                                    

Gevariel berjalan gontai sambil di rangkul oleh Karina dan Dito, ia mulai melangkah memasuki rumah neneknya yang sudah dipasang tenda dan ramai orang. Gevariel berusaha menahan dirinya untuk tidak menangis, ia tidak mau di hari terakhir ibunya ia terlihat lemah.

Seketika hati Gevariel luluh saat melihat ibunya yang tergeletak di tengah sambil dikerumuni keluarga dan kerabat. Karina yang selalu ada disamping Gevariel itupun langsung menahan diri Gevariel untuk tidak terjatuh.

Gevariel berusaha kuat, ia meminta Karina untuk lepaskan dirinya agar bisa disisi ibunya. Karina pun mulai melepaskan Gevariel dan Gevariel pun berjalan perlahan dan duduk disamping ibunya. Ia membuka kain yang menutupi wajah ibunya, ia mencium pipi ibunya lembut sambil mengelus wajah yang dingin dan pucat itu.

"Bu....Ge selalu ada disini, disamping ibu. Jangan khawatir, Gevariel ga akan kemana - mana" Katanya dengan suara yang berat dan bergetar.

Tangis Gevariel pecah pada akhirnya, ia kembali menangis sembari memeluk ibunya. Sejujurnya, semua ini sangat sulit diterima Gevariel. Hingga tiba - tiba saja Gevariel menoleh ke suara seseorang yang baru masuk, Gevariel langsung bangun dan menghajar orang tersebut.

"Kemana aja lo bajingan!" Kesal Gevariel sambil memegang kerah baju orang tersebut.

"Nak sudah nak" Ucap salah satu ibu - ibu yang merupakan keluarga Gevariel.

"Gue kerja Ge. Cari uang buat biaya rumah sakit ibu" Jawab orang tersebut, ya orang itu adalah Kakak laki - laki Gevariel.

Buggh!

Gevariel kembali menonjok kakaknya itu, "Ibu ga butuh uang lo bangsat! Ibu cuma butuh anak - anaknya...." Saat Gevariel kembali ingin meninju kakaknya itu dengan cepat Karina menahan Gevariel.

"Udah Ge. Stop, kasian ibu" Kata Karina sambil menahan tangan Gevariel tersebut.

Karina perlahan menarik Gevariel menjauh dari kakaknya itu, "Nak tolong bawa Ge ke kamar dulu ya, biar lebih tenang" Kata Mamahnya Rega yang ternyata adik dari ibunya Gevariel.

Karina mulai membawa Gevariel itu ke kamar kosong tanpa kata sepatah pun Karina masih tetap menenangkan Gevariel yang emosinya tidak stabil.

Kini mereka berdua duduk di atas tempat tidur, "Gue ngantuk Rin" Ucap Gevariel dan Karina langsung menarik Gevariel ke dalam pangkuannya.

"Tidur dulu Ge. Nanti gue bangunin klo ibu akan di semayamkan" Gevariel tertidur dengan bantalan paha Karina, matanya pun perlahan menutup.

Karina mengelus pelan rambut Gevariel dan lama - kelamaan mata Gevariel mengeluarkan air mata kembali setetes demi setetes, melihat itu hati Karina benar - benar tidak tega, ia berusaha mengangkat kepalanya agar tidak ikut menangis. Ia bisa merasakan posisi Gevariel yang begitu berat untuk kehilangan sosok ibunya.

Gevariel sangat menyayangi ibunya, selama mereka kecil ibunya sering keluar masuk rumah sakit karena penyakit di lambungnya tapi saat Gevariel beranjak remaja saat mereka di bangku SMP, ibunya Gevariel sudah membaik bahkan sudah terlihat sehat dan bugar akan tetapi itu tidak berlangsung lama karena saat mereka memasuki bangku SMA. Ayah Gevariel kembali melakukan perbuatan keji yaitu memukuli ibunya, saat itu Gevariel juga ikut turut membela ibunya tapi tenaganya tidak sebanding dengan tenaga laki - laki.

Ibunya Gevariel kembali jatuh pingsan akibat kekerasan yang bapaknya lakukan hingga koma, sedangkan Gevariel yang babak belur itu pun langsung pergi ke rumah Karina. Dan hari itulah Gevariel melampiaskan emosinya ke Karina.

Selama ini Karina selalu mengenal Gevariel sebagai penyanyang keluarga, ia akan berkorban apapun demi orang yang ia sayangi. Hubungan Gevariel tidak terlalu dekat karena ibunya sering masuk rumah sakit, tapi dari situ Gevariel benar - benar mencintai ibunya karena ia mulai paham apa yang dirasakan ibunya selama ini. Gevariel tumbuh menjadi anak yang selalu ada untuk keluarganya, ia berusaha untuk menjadi seorang yang bisa di andalkan untuk ibunya.

HOPEWhere stories live. Discover now