Harel yang baru datang bergegas mengikuti Keyza dari belakang,tak lama Varo juga menyusul dan langsung mengodekan mata kearah depan.

Tersenyum simpul,Harel mempercepat langkahnya hingga dapat mensejajarkan dengan Keyza.Mengusak rambut Keyza dan berganti mendekap lengan gadis yang akhir-akhir ini berhasil membuat pikirannya kacau.

"Sendirian aja,mbak?"

Pertanyaan Harel tersebut berhasil mendapatkan cubitan pelan di perut,menimbulkan suara ringisan pelan yang hanya sebatas gurauan.Bahkan ia tidak merasakan apapun saat tangan tak seberapa itu menyentuhnya.

"Galak banget sih,Za" tangannya di tepis saat akan menyentuh pipi gadis itu. "Jangan pegang-pegang!mau gue tonjok,hah?!"

Mengambil posisi siap menyerang,matanya melotot garang hendak melayangkan pukulan pada oknum yang beberapa hari ini selalu menjahilinya.

Sontak Harel mengangkat kedua tangannya di depan dada seraya mundur satu langkah. "Wow santai,gue cuma bercanda."

"Awas aja!"

Berbalik badan melanjutkan jalannya menuju kelas menyusul Alyne dan Aletta yang sudah jauh di depan,ia menggerutu kesal dengan kaki di hentak-hentakkan.

Bukan Harel namanya jika langsung kapok setelah di galaki seperti barusan,ia mengeluarkan permen lolipop dari dalam tas dan berlari kecil mendekati Keyza.

"Jangan marah dong,manis.Nih gue kasih lolipop mau nggak?"

Keyza memperlambat langkahnya,meilirik sekilas kearah lolipop yang di sodorkan kearahnya.Namun yang namanya ego memang selalu menang,ia malu untuk menerima pemberian cowok itu setelah bersikap seperti tadi.

"Ambil aja kali nggak usah malu-malu gitu." Menarik paksa salah satu tangan Keyza dan meletakkan lolipopnya dalam genggaman gadis itu.

"Gue tau lo suka,jadi gue mampir dulu tadi buat beli itu," ungkap Harel jujur.Berjalan pelan dengan tatapan lurus kedepan juga kedua tangan dimasukkan ke saku celana.

Sudut bibir Harel berkedut saat ujung matanya menangkap Keyza tengah menatap dengan senyuman lebar menghiasi wajah manis tersebut.

"Makasih ya."

Harel tak lagi mampu menahan senyumnya,menyentil pelan dahi Keyza sebelum melenggang pergi bersama Varo yang sedari tadi berada di belakangnya.

Mengabaikan tatapan-tatapan aneh dari para siswa yang ada disana,Keyza melompat-lompat kegirangan dengan wajah memerah menahan salting.Memegangi dadanya yang terasa berdegup lebih kencang dari biasanya.

Apakah ia mulai membuka hati untuk cowok tengil itu?atau hanya sebatas salah tingkah karena perlakuan manis Harel?pasalnya ia belum pernah diperalakukan seperti yang baru saja cowok itu lakukan padanya.

Keyza menepuk-nepuk pipi seraya menggeleng brutal. "Nggak..nggak..nggak mungkin gue suka sama Harel," terdiam sebentar menatap punggung tegap itu yang mulai menjauh. "Tapi..tadi itu apa?kenapa gue jadi jantungan mendadak kayak gini?"

Sekali lagi ia menggeleng berusaha menyangkal perasaan yang beberapa saat lalu hinggap di hatinya. "Iya,ah nggak mungkin haha.."



.♡ 🦋☁️




Pagi pagi sekali Rangga sudah bersiap dengan seragam sekolah yang melekat di tubuh atletisnya.Lingkaran hitam terlihat jelas di bawah mata menandakan bahwa cowok tampan itu kekurangan waktu tidur.

Mengambil jaket di gantungan baju dan menyambar kunci motor yang ia letakkan di atas nakas,Rangga bergegas turun untuk menuju ruang makan dengan berlari kecil.

ALYNEWhere stories live. Discover now