Genie - 1

105 8 49
                                    

WARNING!!

Ini bukan cerita asli author. Author hanya menulis ulang cerita ini. Jikalau ada yang tidak setuju, silahkan DM author.

Cerita asli by: Red Casper
Dengan pairing aslinya YoonMin

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Menurut Min Yoongi, malam minggu adalah malam paling menyebalkan dari semua malam yang ada. Bagaimana tidak, saat semua ayah meluangkan malam mereka untuk keluarga, Yoongi hanya bisa bertanya dimana ayahnya, bahkan ia tak pernah tau ia punya ayah atau tidak. Saat semua ibu memasak masakan spesial untuk keluarga, Yoongi menahan perutnya yang terus keroncongan tanpa pernah berpikir ia butuh seorang ibu untuk itu. saat para siswa menikmati waktu senggang mereka tanpa berpikir tentang tugas sekolah yang memusingkan, Yoongi bahkan tak pernah berpikir untuk pergi sekolah. Saat semua orang tertawa bersama teman-teman mereka sambil minum kopi dan menikmati sekotak kue di meja café, Yoongi berdiri di belakang kasir, tak tau harus tersenyum bahkan tertawa untuk siapa.

Yoongi sendirian, dan selalu begitu.

Pukul sepuluh malam, tugas Yoongi di café selesai dan ia berjalan pulang dengan langkah lesu seperti biasa. Yoongi tak pernah berpikir 'pulang' adalah kata yang menyenangkan karna apa yang akan ditemukannya di rumah sama dengan apa yang ditinggalkannya tadi pagi sebelum dia pergi bekerja. Ruang tamu yang selalu berantakan, perabotan yang lusuh dan tak terurus, piring kotor menumpuk bahkan berjamur, pakaian kotor yang tergeletak dimana saja, hingga setiap ruangan yang selalu gelap gulita. Yoongi tak pernah berniat membuka jendela dan gordennya. Untuk apa? ia selalu ada di café sepanjang hari dan pulang tengah malam. Juga, dirumah itu, tak ada yang menunggunya. jadi untuk apa pulang?

Tapi sayangnya Yoongi hanya tau dua tempat di dunia ini; café tempatnya bekerja dan rumah. Jadi mau tak mau, kakinya melangkah ke arah salah satu apartemen dipinggir kota, rumahnya.

Satu blok lagi sampai, Yoongi berbelok. Merasa bosan dengan jalan yang ia tempuh setiap hari. Lagipula ini malam minggu, besok ia tidak bekerja jadi tak apa jika ia pulang larut malam ini hanya untuk sedikit menikmati jalanan yang selalu ramai.

Yoongi berbelok lagi di pertigaan dan dia menemukan sebuah jalan kecil yang sunyi. Namun hanya beberapa langkah saja, ia langsung bisa menemukan bagian belakang apartemennya yang gelap dari situ. Yoongi mendesis. Apapun yang ia lakukan, ia akan selalu kembali kerumah itu. Seakan tak pernah ada tempat lain yang pantas dihuninya di dunia ini, Yoongi memilih melampiaskan kekesalannya dengan menendang sebuah kantong plastik dipinggir jalan.

Kantong plastik itu cukup berat dan ketika Yoongi menendangnya, sesuatu yang berkilauan terlempar dan jatuh berkelontang di atas aspal. Yoongi terkejut lalu mendekati benda itu, mengambil dan menyembunyikannya di balik jaketnya yang tebal, takut seseorang akan melihat. Yoongi menoleh kearah kantong plastik yang di tendangnya, ternyata hanya berisi beberapa kain lusuh. Mengabaikan itu, Yoongi berlari kearah apartemennya, membuka kunci dengan sangat terburu-buru dan menguncinya kembali setelah masuk.

Dia duduk di sofa yang penuh dengan pakaian kotor dan sampah makanan ringan. Yoongi tak mempedulikan itu, ia mengeluarkan benda berkilauan yang ditemukannya dan memperhatikannya dengan baik. Dengan lampu yang tidak menyala saja, benda itu tetap terlihat bercahaya dengan cara yang sangat aneh.

Realita Where stories live. Discover now