Coffe Shop

153 13 13
                                    

"Coffe latte satu size medium"

Yongsun kemudian sibuk dengan tablet yang dipegangnya setelah memesan minuman yang diinginkannya.

Sangat banyak surat yang masuk ke emailnya. Semuanya berkas-berkas perceraian yang harus dia tangani.

Kim yongsun. Wanita berusia 32 tahun yang berprofesi sebagai pengacara dalam kasus perceraian. Dia sudah menekuni pekerjaan ini selama lima tahun. Dan dia cukup menikmati pekerjaannya ini.

Tapi dampak buruk dari pekerjaannya adalah dia tidak ingin menikah atau mengalami hal-hal romansa dengan lawan jenis. Semua kasus perceraian yang dia tangani membuatnya kembali berfikir seribu kali untuk menikah.

Kasus perceraian yang di landasi berbagai faktor dari hal yang sepele seperti tidak bisa menerima sifat pasangan hingga hal yang berat seperti perselingkuhan dan semacamnya, cukup membuat yongsun sakit kepala.

"Masukkan tagihan nona ini pada kartuku" ucap seorang pria yang juga sedang menunggu pesanannya di samping yongsun.

Pria itu memang sudah berdiri disana sejak yongsun menghampiri meja pemesanan.

"Maaf?" ucap yongsun tak mengerti.

"Kim seokjin. Itu namaku, kau mungkin akan menghubungiku untuk membayar coffe ini nona" pria yang memperkenalkan dirinya sebagai kim seokjin ini menyodorkan sebuah kartu pengenal pada yongsun.

Yongsun tersenyum aneh menerima kartu nama itu. Apalagi saat kim seokjin sengaja menyentuh telapak tangannya.

"Jadi,," kasir yang berdiri di belakang konter menunggu interaksi dua manusia berbeda jenis dihadapannya selesai agar segera membayar.

"Oh!!" seokjin mengeluarkan debit card dan memberikannya pada kasir.

Dan yongsun dapat melihat cincin kawin yang melingkar di jari manis kim seokjin. Senyumnya bertambah lebar melihat itu.

Fokusnya kini beralih pada kartu nama yang dipegangnya.

Kim Seokjin. Direktur of Eternal Entertainment.

Menarik.

"Sayang!" Seorang wanita yang harus yongsun akui sangat cantik sepertinya memanggil pria disampingnya ini.

"Sebentar lagi sayang" jawab kim seokjin.

Wanita itupun kembali fokus pada telepon genggam yang menempel di telinganya. Tanda sedang menerima telepon dari seseorang.

"Sampai ketemu lagi" seokjin mengusap bahu yongsun sambil mengedipkan matanya. Kemudian berlalu menghampiri wanita tadi dan keluar dari coffe shop.

.

.

.

.

"Permisi!!" panggilan yongsun yang cukup keras membuat pasangan yang sedang berjalan didepannya menghentikan langkah dan berbalik.

"Ya?" tanya sang wanita. Sedangkan pria disampingnya terkejut.

"Perkenalkan, namaku kim yongsun"

"Saya park sooyoung" jawab wanita itu.

"Maaf mengganggu, tapi sepertinya anda membutuhkan ini nyonya" yongsun menyerahkan kartu namanya pada park sooyoung.

"Maaf?" tanya sooyoung tak mengerti setelah membaca kartu nama itu.

"Saya seorang pengacara yang menangani kasus perceraian. Dan saya rasa anda akan membutuhkan kontak saya suatu hari nanti" jawab yongsun percaya diri.

"Kalau begitu saya pamit. Maaf mengganggu waktu kalian" yongsun undur diri dari pasangan itu.

Meninggalkan kim seokjin yang terkejut dan juga park sooyoung yang mulai menatap suaminya aneh.

Tak lupa, yongsun juga mengedipkan matanya pada kim seokjin. Sama seperti yang pria itu lakukan di coffe shop tadi.

.

.

.

.

Vote and comment juseyo~~

Realita Where stories live. Discover now