Abortion

254 17 7
                                    

"warn!!"
Ada adegan tidak patut ditiru

.

.

.

"kak, sebenernya kita mau kemana sih?"

"ke rumah temen. Udah ikut aja" ucap namjoon yang masih fokus pada motornya.

Mereka saat ini ada di atas motor. Di jalan menuju sebuah desa yang tidak wheein ketahui. Pulang sekolah tadi, namjoon sudah berdiam diri di depan gerbang sekolahnya wheein. Duduk diatas motor dengan rokok ditangannya. Lalu saat melihat wheein keluar dari gerbang sekolah, namjoon langsung narik wheein buat naik ke atas motornya. Katanya mau jalan-jalan, tapi sudah satu jam berkendara tak kunjung sampai juga.

"kak emang tempatnya masih jauh yah? Pantat aku panas ini duduk terus" tanya wheein lagi.

"bentar lagi nyampe. Sabar"

"aku pake rok pendek loh ini, paha aku kebakar. Panas" keluh wheein lagi.

"udah percaya aja sama kaka"

"kak aku gerah ini, haus juga. Panas banget" wheein terus saja mengeluh.

Karena kesal, namjoon menghentikan motornya di pinggir jalan. Dia merogoh ranselnya dan mengeluarkan sebotol air mineral.

"nih minum"

"makasih" cengir wheein. Sepertinya wheein benar-benar haus, buktinya isi botol itu langsung habis.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan. Dan sekitar tiga puluh menit kemudian mereka sampai disebuah rumah kecil di sebuah desa yang terpelosok.

"ayo masuk" ajak namjoon.

"kita ngapain kesini? Ini rumah siapa?" tanya wheein.

"udah ikut aja"

Setelah mengetuk pintu, mereka disambut oleh seorang bapak-bapak berusia sekitar 50 tahunan. Bapak itu tersenyum hingga gusinya keliatan.

"eh nak namjoon. Jadi juga ternyata kesini" sapa bapak itu.

"iya pak"

"ayo ayo masuk" ajak bapak itu.

.

.

"jadi mau sekarang aja nih? Kalau mba nya udah siap, langsung masuk kesana aja ya. Bapa tunggu di dalem" bapak itupun pergi ke balik ruangan di paling ujung.

"bapa itu siapa kak?" tanya wheein penasaran.

"cuma kenalan, kaka pernah janji mau main kesini kalau ada waktu luang. Nah, sekalian ngajak kamu"

"ajak aku?"

Namjoon hanya mengangguk, "nih minum. Tadi katanya masih haus karena panas-panasan di jalan"

Wheein menerima air putih yang disodorkan oleh namjoon sedikit bingung. Tapi dia tetap meminumnya bahkan sampai tandas.

"kamu percaya kan sama kaka?" tanya namjoon tiba-tiba. Cowo itu bahkan berlutut di hadapan wheein.

"percaya"

"kenapa?"

"karena cuma kaka yang peduli sama aku. Ayah dan ibu terlalu sibuk dengan dunianya sampai lupa sama kita. Selama tujuh belas tahun ini, kaka yang ngurus aku. Bahkan mendidikku, itu juga sebabnya aku selalu nurut sama kaka. Jadi gak ada alasan aku gak percaya sama kaka" jelas wheein.

Realita Место, где живут истории. Откройте их для себя