18. Mimpi buruk

16 2 0
                                    

* jangan lupa tekan bintang di pojok kiri komen dan follow akun instagram aku @sammich.shv untuk pemberitahuan lebih lanjut dan jangan lupa untuk membagikan cerita ini ke media sosial kalian agar cerita ini bisa di nikmati khalayak ramai.
Terimakasih♡ *

Dalam keadaan itu, Vhisa di buat terkagum-kagum dengan tempat yang sekarang tengah mereka singgahi. Tempat nya penuh dengan bunga yang cantik, warna-warni dan juga memiliki aroma yang semerbak kepalang wangi seolah-olah dalam aroma yang Vhisa hirup bunga bunga itu bernyanyi menyambut dirinya dan juga Jaehyun yang sedari tadi tidak menurunkan bibir nya.

Matahari bersinar terang namun aneh nya terdapat banyak sekali bintang yang bertebaran di langit. Awal nya Vhisa merasa heran sekaligus takut, tapi Jaehyun malah membawanya duduk di sebuah kursi berwarna putih yang bertepatan dengan danau yang terbentang luas di depannya. Air dalam danau itu sangat jernih, banyak sekali tanaman air yang memekarkan bunga nya.

Tempat itu indah.

Vhisa menyukainya.

Karna bukan hanya tempat juga pemandangan nya saja yang cantik, melainkan lelaki yang sekarang sudah merebahkan kepala nya di dalam pangkuan Vhisa yang saat ini sudah mengusap-usap kepala laki-laki itu.

Vhisa tersenyum tulus, Jaehyun meraih telapak tangan wanita itu yang semula mengusap kepala nya.

"Aku selalu membayangkan, di hari tua nanti ketika semua rambut ku telah memutih, aku akan melihat dan duduk di depan rumah bersama mu. Aku selalu berpikir kau pasti akan selalu cantik dengan cardigan rajut yang menghangatkan tubuh mu...."

"Lalu gigi ku semuanya hilang? Mau membayangkan gigi ku hilang satu persatu?" Potong Vhisa dengan tawa wanita itu dengan tulus dan cantik.

"Baru saja aku ingin mengatakan nya." Mereka tertawa secara bersamaan. "Aku selalu membayangkan kita akan menua bersama, aku akan menjadi petani yang memiliki kebun di belakang rumah, sedangkan kau hanya memasak hasil menanam segala sayuran. Setiap sore menjelang malam, kita akan duduk di depan rumah dengan dua cangkir teh hijau yang menggunakan sedikit gula. Dan setiap hari natal dan salju turun, setiap malam nya kita akan duduk di perapian dalam rumah, bercerita banyak hal tentang masa lalu dan banyak lagi hal yang menarik lainnya."

Laki-laki itu tersenyum, dia mencium telapak tangan Vhisa yang halus.

"Aku mencintai mu, Vhisa-a. Tolong jangan pernah memiliki niatan untuk meninggalkan ku."

Vhisa mengecup singkat kening laki-laki dunia nya itu dengan gerak lembut. "Aku juga mencintai mu."

Dalam benak nya, Vhisa merekam semua ini dengan gerak yang lambat dan setiap sudut nya gak pernah terlewat. Vhisa masih di buat terkagum-kagum dengan tempat ini, hingga pada akhirnya dia seolah-olah merasakan sebuah cairan pekat dan kental merembes kedalam dress putih yang dia kenakkan. Pandangan nya terkait, dia menunduk dan memanik saat melihat wajah pucat pasi Jaehyun dengan darah yang merembes yang bersumber dari dada kiri laki-laki itu.

"Jaehyun!"

Jaehyun mengenggam tangan nya semakin kuat, seperti dia akan kehilangan dan pergi ketempat yang sangat jauh.

"Aku ingin melakukan itu semua, tapi sayang nya aku tidak bisa melakukan hal itu. Semua hanya harapan semu yang sama sekali tidak akan pernah terwujud sampai kapan pun. Jujur ini sangat menyakiti ku, maaf tidak bisa menemani mu sampai rambut mu memutih..." nafasnya mulai tercekat-cekat.

"Tidak jangan katakan hal itu!" Air dari pelupuk matanya mulai meluruh, Vhisa menangis, air matanya terjatuh sempurna di atas dada kiri laki-laki itu yang langsung menyatu dengan darah yang pekat.

"Maaf karna meminta mu untuk menetap dan tak pergi. Maaf karna membunuh ibu mu. Maaf untuk segala rasa sakit yang sudah ku berikan dalam hidup mu, Vhisa-a."

"Jangan tinggalkan aku!"

Laki-laki itu memudar, bayangan nya mulai menghilang seperti tak pernah bisa Vhisa rengkuh lebih lama lagi.

"Tidak... Jaehyun tidak... jangan pergi... jangan tinggalkan aku seorang diri... Jaehyunn!" Mohon wanita itu dengan air mata yang sudah meluruh di biarkan.

Namun permohonan nya itu tidak pernah di dengar, Jaehyun tetap memudar. "Aku mencintai mu." Ucap laki-laki itu tepat sebelum semua bayangan nya benar benar hilang melebur dengan senyum nya yang tulus.

"Jaehyun!" Vhisa beranjak, berlari kesana-kemari mencari laki-laki itu tanpa memperdulikan diri nya yang tersandung dan  beberapa kali terjatuh dengan harapan tinggi bahwa Jaehyun akan kembali lagi.

Bunga bunga dengan wangi yang semerbak itu berubah dengan wangi anyir yang menyengat. rumput-rumput yang semula nya mengelitik telapak kaki sekarang tanpa belas kasih melukai kaki nya hingga berdarah-darah. Danau yang awal nya jernih sekarang berubah menjadi hitam dengan bau yang aneh seperti sampah.

"Jaehyun kembali!" Tangis nya pecah tak terkendali.

"Jaehyun!!"

Vhisa terbangun dengan keringat deras yang membasahi tubuh nya dan perrasaan takut yang mengerogoti hati kecil nya. Jaehyun yang berada di samping nya terbangun dengan terkejut, melihat keadaan Vhisa saat ini. Laki-laki itu memeluk Vhisa dengan usapan lembut pada puncak kepala wanita nya.

Jaehyun mengambil segelas air yang terdapat di atas nakas, dan menyodorkan nya pada Vhisa yang masih dalam keadaan takut hingga gemetar.

"Itu hanya mimpi buruk, jangan takut." Jaehyun mengusap air mata Vhisa setelah menaruh gelas berisi air itu diatas nakas kembali.

"J-jangan pernah pergi dari ku." Wanita itu berujar dengan sorot mata penuh ketakutan. Jaehyun bisa melihatnya dengan jelas.

"Aku tidak akan pergi kemana pun. Aku akan tetap menemani mu." Jaehyun memamerkan senyum tulus milik nya pada Vhisa.

Vhisa menarik dagu Jaehyun  hingga kedua bibir mereka menyatu. Vhisa melumat habis bibir Jaehyun, dan laki-laki itu memperdalam ciuman mereka.

|SCARAMANGA|

Vhisa berada di hadapan laptop yang sekarang tengah memutar lagu "car's outside" milik James Arthur dalam playlist spotify.

Senin siang ini, Vhisa habiskan untuk membuat sebuah catatan pada jurnal yang memiliki bagian kosong sedikit lagi. Sebuah buku jurnal yang berisi tentang semua yang hendak Vhisa ceritakan hari-hati nya. Baik buruk yang dia alami, dia akan mengingatnya dan menuliskannya dalam buku jurnal ini.

*Jurnal Vhisa*

Buku itu adalah pemberian sang Eomma saat ulang tahun nya yang ke sepuluh tahun. Dalam isi pertama buku jurnal milik nya, Vhisa menulis banyak sekali tentang Jeno dan Jaehyun. Hingga semua mimpi dan harapan milik nya yang entah akan menjadi nyata atau hanya angan semata.

Dan mimpi buruk malam kemarin Vhisa akan mencoba mengingatnya dan menuliskannya pada buku jurnal ini. Biasanya Vhisa tidak akan menulis semua mimpi buruk yang sempat dia alami sebelumnya, tapi mimpi buruk kali ini Vhisa sangat berharap tidak pernah terjadi dalam hidup nya. Vhisa tidak ingin merasakan kehilangan atau wanita itu belum siap untuk di tinggalkan.

Hingga suatu harapan Vhisa menulisnya dengan penuh mohon pada Tuhan.

"Tolong.. jangan biarkan aku merasakan kehilangan lagi, jangan berikan aku masalah yang rumit lagi.. kau boleh mengambil nyawa ku tapi jangan siksa keluarga ku.. jangan berikan masalah pada manusia lemah yang hidup di bumi mu.."

|SCARAMANGA|

=minggu, 2 juli 2023, 22:18

Scaramanga | Jung Jaehyun✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang