01

66 6 0
                                    


Jangan lupa Vote and Komen








Satu demi satu hari telah di lalui dengan senyuman yang menawan. Jaehyun selalu meluangkan waktu untuk Vhisa walaupun hari itu Jaehyun akan menghabiskan malamnya di ruang kerjanya seorang diri menyelesaikan dokumen dokumen yang belum usai di kerjakan.  Jaehyun hanya ingin menghabiskan semua waktunya untuk membahagiakan Vhisa bagaimanapun caranya tanpa memperdulikan waktunya terkuras habis tanpa istirahat, yang Jaehyun perdulikan hanya kebahagian Vhisa.  Tapi sekeras apapun usaha Jaehyun membahagiakan Vhisa, Jaehyun masih sering melihat Vhisa merenung di dekat balkon dengan pandangan yang kosong, meratapi nasib nya yang seperti tidak ada kebahagiaan sama sekali. Jaehyun jelas saja sakit di buatnya, Jaehyun merasa semua usahanya sia sia dan tak berarti apa apa.

Seperti sekarang, di saat matahari tersenyum dengan indahnya, Jaehyun mendapati Vhisa meringkuk di atas tempat tidur dengan membelakanginya yang ada di depan pintu kamar mandi. Jaehyun hanya bisa melihat Vhisa menatap kosong kearah jendela. Jaehyun menghela nafas. Sudah dua bulan sejak hari pernikahan mereka usai, Vhisa setiap hari akan memulai harinya dengan melamun dan mengakhiri harinya dengan melamun juga.

Hal itu membuat Jaehyun ingin terus berada di sisi Vhisa selamanya.

"Nyonya Jeong? Apakah kau tidak ingin bangun dari tempat tidur? Apakah kau ingin tidur lagi bersama ku?"

Kalimat yang di lontarkan Jaehyun berhasil membuat Vhisa menoleh kearahnya berbalik. Jaehyun mendekat dan duduk di sisi tempat tidur yang kosong.

"Entahlah Tuan Jeong. Aku merasa tubuhku tidak baik baik saja, aku hanya ingin tidur." Vhisa kembali membelakangi Jaehyun yang menatapnya khawatir.

"Apa kau sakit?" Jaehyun menempelkan punggung tangannya pada dahi Vhisa dengan lembut.

"Sudahku katakan Aku Tidak Tau!" Jaehyun tersentak, Vhisa menaikkan nada bicaranya.

"Aku akan menyuruh pelayan untuk membelikan pembalut untukmu."

"Jaehyun." Vhisa beranjak duduk, dengan selimut yang menutupi tubuhnya hingga leher. Dia telanjang karna Jaehyun. "Aku tidak mengalami datang bulan sejak satu bulan yang lalu, ini sudah lewat tanggal yang biasanya. Dan melihat wajahmu yang tampan entah mengapa aku menjadi kesal karna kau terlalu tampan." Jaehyun tersenyum lebar hingga dua lubangnya di pipinya terlihat.

"Ahk! Hari masih pagi dan kau sudah membuatku tersipu?" Jaehyun mencubit pipi Vhisa gemas.

"Apa kau akan pergi?"

"Ada beberapa masalah di perusahanan, aku harus kesana dan menyelesaikannya."

"Itu berarti kau akan meninggalkan ku sendirian di rumah neraka ini?" Vhisa memberenggut kesal.
Jaehyun akan meninggalkannya, ini tidak biasa. Biasanya dia akan membawa Vhisa. Tapi kenapa sekarang tidak?

"Aku akan kembali dengan cepat." Jaehyun mengusap lembut puncak kepala Vhisa mengacak-acak rambut hitam itu dengan sengaja.

"Biasanya kau akan mengajakku. Kenapa kali ini tidak? Apa kau menyembunyikan sesuatu dari ku? Ayolah Jaehyun kau sangat Kejam!" Vhisa memalingkan wajahnya enggan menatap Jaehyun yang sudah berdiri di samping tempat tidur.

Jaehyun mendekat dan menarik dagu Vhisa agar menatapnya dan mengecup singkat bibir itu dengan lembut.
"Ayolah jangan memberenggut seperti itu, aku tidak tega meninggalkanmu kalau kau bertingkah lucu. Aku tidak akan lama, aku akan kembali pada pukul delapan malam. Apa kau menginginkan sesuatu?"
Vhisa nampak berpikir.

"Germany"
Jaehyun melihat senyum itu terpatri dari sudut bibir Vhisa. "Kau pernah berjanji untuk membawaku ke German Jaehyun apa kau lupa? Kau melupakan janjimu yaa?!"

Scaramanga | Jung Jaehyun✔Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora