Pembunuhan Anh Yuna

227 11 2
                                    

⚠KARNA MUNGKIN (PASTI) AKAN ADALAH HAL YANG BERBAU DARAH. UNTUK KALIAN YANG MEMILIKI TRAUMA DILARANG KERAS UNTUK MEMBACA!!⚠

*Happy reading*

Dua hari setelah jasad Sofia di temukan, satu kota bahkan satu negara terdengar memuakkan bagi Vhisa. Karna apa? Karna semuanya sibuk membicarakan tentang Maika yang kembali untuk membunuh orang yang sudah di targetkan. Memang seterkenal itu yaa Maika? Tentu saja iya.

Saat malam tiba, Vhisa memilih mendekati Anh Yuna yang tengah duduk habis melatih kekuatannya dalam bulu tangkis.

"Yuna!" Yang mempunyai nama menoleh, mendongak dan tersenyum saat mendapati Vhisa yang memanggilnya. Yuna sedikit mengeser duduknya, dia menatap Vhisa dengan tatapan yang lelah mungkin karna Yuna baru saja selesai berlatih seorang diri?

"Kau belum pulang?"

"Aku memutuskan untuk menunggu temanku." Vhisa menjawab dengan senyum manisnya. "Aku membawakan minuman untuk mu." Vhisa memberikan sebotol minuman rasa jeruk pada Yuna yang sangat menyukainya.

"Ohh terima kasih aku sangat menginginkannya." Yuna terlihat sangat menyukainya.

"Yuna-a kenapa kau berlatih sampai selarut ini? Bukan kah kau tidak ada jadwal bertanding?"

"Memang! Tapi aku hanya ingin mengisi waktu luangku. Setiap kali aku sendiri dan tidak melakukan apapun, aku akan teringat dengan Sofia. Jadi dari pada aku terus mengingat tentangnya aku sibukkan diriku sendiri dengan latihan bulu tangkis."

"Sesayang itu kau pada Sofia yang baru saja datang di pertemanan kita?"

Yuna yang baru saja menelan minuman yang tadi Vhisa beri langsung menoleh saat Vhisa mengatakan itu.

"Maksudmu apa?" 

"Kau bahkan tidak mengingatku! Kau sudah melupakan kehadiranku karna Sofia! Kau tidak memberikan atensimu untuk melihatku! Apa kau berpikir aku masih menganggapmu sebagai temanku?"

Yuna hendak mengeluarkan kalimat yang mungkin akan Vhisa anggap sebagai belaan atas kelakuannya kali ini. Tapi kenapa Yuna terlihat kesusahan untuk mengatakannya, bahkan dia membuat gerakkan ingin memuntahkan sesuatu. Ahhh iyaa Vhisa lupa kalau dia sudah memberikan serbuk kaca pada minuman yang di munum Yuna tadi.

"Vh-i-sa to--l-on-g" Yuna mengenggam tangan Vhisa tapi Vhisa langsung menepisnya, beranjak berdiri dan langsung memberi sayatan pada pipi Yuna dengan kentara dan langsung membuat darah mengalir sekaligus Yuna yang mulai ketakutan dan tak mengira kalau Vhisa yang awalnya acuh kini berubah menjadi seseorang yang menyeramkan.

Apakah ini benar Vhisa temannya??

"Jika kau sangat menyayangi Sofia, bagaimana jika kau menyusulnya?" Vhisa berbisik tepat di samping telinga Yuna setelah sebelumnya menjambak rambut Yuna dengan kuat.

Vhisa langsung menancapkan pisau itu pada bagian ginjal Yuna. Yuna yang sudah tidak bisa mengeluarkan suara lagi hanya bisa terjatuh dari kursi. Vhisa kembali menarik pisau yang sempat dia tancapkan pada perut Yuna hingga ginjal yang sudah di tancapkan ikut tertarik dan mengeluarkan banyak sekali darah, Vhisa tidak berhenti di situ, dia kembali merobek perut Yuna dan mulai menarik narik usus yang panjang itu keluar. Jangan lupakan dengan jantung milik Yuna yang sudah Vhisa pisahkan untuk di jual.

Vhisa tersenyum penuh kebahagiaan saat melihat bagaimana Yuna sudah tidak mungkin lagi untuk di selamatkan.

"Yuna-a. Bukankah kau bilang kau adalah sahabatku? Tapi kenapa kau malah melupakanku? Aku terluka dan mungkin nanti aku tidak akan menemui orang seperti mu lagi. Selamat tinggal Yuna, sampaikan salamku untuk Sofia yang sudah menunggumu di atas sana."

Sebelum pergi Vhisa kembali menorehkan tanda silang pada pipi korban yang sudah dia lenyapkan, untuk membuat tanda kalau Maika yang orang orang takuti belum mati dan selesai sampai sini.

====÷====

Scaramanga | Jung Jaehyun✔Where stories live. Discover now