08 (I will kill you, Roseanna Park)

30 3 0
                                    

Sedikit cerita, sebenarnya aku sering banget mimpi buruk kalo nulis part part yang mengandung kekerasan, ini seperti menantang trauma ku sendiri. Awal nulis cerita ini, aku sempat putus asa karna langsung berakibat nggak baik buat kesehatan mental ku. Aku harus bisa nahan diri untuk mengalihkan pikiran tentang hal hal yang berbau dengan darah. Jadi aku minta maaf kalau nggak ngefeel sama kalian atau nggak terlalu serem, maaf buanget. Aku masih banyak banget kekurangannya, jadi untuk mencapai kepuasan tersendiri aku masih berdiam ditempat.

.happy reading♡.


==============

Entah sudah berapa lama nya Maika menutup mata nya, dan ketika netra itu terbuka, yang ia dapati adalah ruangan asing yang belum ia jamah sama sekali atau lebih tepat nya jarang ia kunjungi. Tabung oksigen yang menutup hidung dan mulut nya membuat dia merasa tidak nyaman. Dan ketika manik mata nya menangkap dua laki-laki tengah bermain game online, dia langsung mengeser gelar yang ada di nakas hingga pandangan dua laki-laki itu terarah kearah nya.

Prang!

"Yaa! Vhisa! Jaemin panggil Dokter!" Ujar Hyunjin panik, Jaemin yang mengerti langsung berlari keluar dari ruangan untuk memanggil Dokter.

Butuh waktu hingga dua menit lama nya untuk Dokter segera datang bersama Jaemin. Vhisa merasa terganggu ketika Dokter dengan kelamin pria itu, membuka kelopak mata nya dan mengangkat kepala nya untuk melepaskan tabung oksigen.

"Kau masih kesulitan bernafas? Jika iya aku akan memasangkan kembali selang oksigen." Vhisa hanya mengeleng.

"Apa yang terjadi dengan ku?" Vhisa berujar tanya ketika Dokter itu pergi dari ruangan. Hyunjin memutar bola mata nya jengah.

"Sebenarnya aku tidak ingin pamer atau apapun segala macamnya yang mungkin akan kau pikirkan. Tapi aku menyelamatkan mu ketika mobil yang kau kendarai terjun kearah kurang. Kau tau jika___"

"Beritahu aku kronologi nya!" Hyunjin mendengus dengan kentara. Vhisa memang keras kepala.

"Aku sedang ingin membuang mayat bersama Queloff, ketika aku melihat kau sedang terkapar tak berdaya dengan mobil yang sudah berasal, aku langsung berlari dan mengeluarkan mu dari dalam mobil. Kalau saja aku terlambat sedetik saja, aku pastikan kau telah mati konyol! Dan maaf, aku sudah membuka bajumu, aku mensabotase kematian mu. Aku menukar pakaian mu dengan mayat yang ku bawa, aku menyuruh Queloff untuk memakan daging di bagian wajah, agar mereka mengira kau telah selamat dari ledakkan mobil itu tapi mati di tangan serigala yang kelaparan. Dan aku langsung membawa mu ke rumah sakit di Busan ini, aku pikir akan sangat tidak memungkinkan kalau mau di bawa ke rumah sakit di Seoul karna kau yang sudah di kenal karna ayah dan suami mu." Hyunjin mengambil jeda " Apa yang harus kau katakan padaku?" Tanya laki-laki dengan bibir yang terlihat nikmat itu.

"Terimakasih, meskipun aku mengatakannya dengan setengah hati."

"Sialan!" Umpat pria dengan atma Hwang Hyunjin itu.  Tapi laki-laki itu terdiam ketika melihat Vhisa tengah menyentuh bagian perut nya. Hyunjin menghela nafas "Kau tenang saja, anak dalam kandungan mu itu baik-baik saja. Tersenyumlah, jangan memikirkan apapun." Lanjut Hyunjin.

"Vhisa-a, apa mata kiri mu sudah baikkan?" Tanya Jaemin. Vhisa menatap Jaemin dan menunduk, dia menatap jemarinya yang saling bertaut hingga pada akhirnya kembali mendongak dan menatap Jaemin juga Hyunjin secara bergantian.

Scaramanga | Jung Jaehyun✔Where stories live. Discover now