6. Maskeran

23 4 5
                                    

Part ini lumayan panjang😏😏
slmt baca. Hmmmzzzzzz
jngn lupa vote
hmmmzzzzz
salam cinta dari ak
hmmmmmzzz

******

Setelah kejadian di kantin tadi,Alena lebih banyak diam. Ia harus banyak sadar diri. Sepertinya Devan tidak bercanda soal akan mencoba mencintai Raya. Terbukti saat ini cowok itu sedang keluar mengajak Raya pergi karna kemarin sempat tertunda.

Alena sedih,tapi ia tahu diri

Alena mau cemburu,tapi memangnya dia siapa?

Kenangan-kenangan saat Devan memperlakukan dirinya dengan manis kini kembali terbayang. Rasa senang juga sakit datang secara bersamaan. Jika memang benar Alena mencintai Devan apakah perasaan ini sebuah kesalahan?

Tapi Jatuh cinta tidak pernah salah. Yang harus Ia lakukan sekarang adalah melupakan perasaan itu sesegera mungkin.

Alena menoleh dengan cepat saat mendengar lagu yang sedang Bunga putar.

'Meski bibir ini tak berkata,bukan berarti ku tak merasa ada yang berbeda di antara kita,,'

Bahkan alam-pun menyindir dirinya..?

"Bunga Kamu gamau tidur? Ini udah mau jam dua belas loh,besok sekolah kan?"

Bocah SMP itu mengangguk sambil menguap "Ngantuk Kak,Tapi kan Aku nemenin kakak nungguin Bang Devan pulang"

Alena terharu,ternyata adiknya perhatian juga walaupun kadang suka membuat keributan. Alena tersenyum tipis "Gapapa Kamu tidur aja ya,biar kakak yang nunggu Devan pulang?"

Bunga menatap sok serius "Beneran gapapa? Lagian Bang Devan kemana sih? Gak biasanya pulang jam segini kan?"

Hati Alena tersentil mendengar pertanyaan yang Bunga lontarkan,Pasti Devan sangat bahagia menghabiskan waktunya bersama Raya,sampai-sampai Ia belum pulang selarut ini

"Iya gapapa,udah sana Kamu tidur"

"Apa jangan-jangan Bang Devan di culik setan ya kak?"

Alena melotot "Hush! Ngasal Kamu. Udah sana tidur!"

Bunga mengangguk,Ia berjalan kearah kasur dan merebahkan dirinya disana. "Selamat malam ya kak,semoga mimpi indah. Jangan mimpiin Aku,soalnya Aku mau ketemu Pak Guru ganteng,hehe"

Kedua bola mata Alena memutar malas "Emangnya tuh guru mau ketemu Kamu?"

Bunga yang semula terpejam kembali membuka mata "Oh jelas pasti mau,Aku kan murid teladan,baik hati dan tidak sombong. Katanya guru itu suka sama murid yang nurut kan? Aku kan penurut banget jadi pasti Pak Ganteng suka sama Aku,dan kalo suka berarti cinta"

Alena menghela napas panjang,tak habis pikir dengan jalan pikiran adiknya. Ia memilih keluar menunggu Devan di ruang tamu dari pada harus meladeni Bunga yang tingkat kepercayaan dirinya sangat tinggi

Alena duduk di salah satu sofa,

Ting!

Dengan gerakan cepat Alena langsung menyalakan ponsel di genggamannya. Tadinya Ia sama sekali tak berniat memainkan ponselnya,namun mendengar suara notifikasi pesan yang masuk membuat Ia kesenangan sendiri

Senyum yang sebelumnya merekah berubah menjadi ekspresi malu

Ia pikir notifikasi tadi berasalal dari Devan atau temannya yang lain,tapi ternyata itu adalah pesan dari operator pulsa yang mengingatkan untuk membayar tagihan pulsa darurat.

Alena meringis "Oh iya kok Aku bisa lupa sih. Malu banget gasih kalo sampe ada yang tau.."

"Ada yang tau apa?"

My majikan!Where stories live. Discover now