29. Perkara Laptop

495 30 1
                                    

Tentang Elisa

Happy Reading
.
.

⚠︎Typo bertebaran⚠︎

Malam yang begitu mencekam dan berisik. Di kediaman Dewantara, nampak Elisa yang sedang mengamuk bak orang kesetanan sambil terus menggedor bahkan menendang pintu kamar Raffino. Beberapa pekerja dirumah itu mencoba menenangkan anak majikan mereka, namun nihil, Elisa justru semakin mengamuk, dan para pekerja disana hanya bisa diam sambil melihat Elisa yang mengamuk.

BRAK! BRAK! BRAK!

"KELUAR LO FINO! KELUAR! ATAU GUE RUSAK PINTU KAMAR LO!" Teriakan Elisa menggema di seluruh penjuru rumah.

Entah apa yang membuat gadis itu berteriak dan mengamuk bak orang kesetanan di malam hari ini. Nafas gadis itu memburu dan tatapannya sangat seram, hingga membuat siapa pun yang melihatnya menjadi bergidik ngeri.

Elisa mondar-mandir di depan kamar Raffino sambil bersedeikap dada. Tangannya juga terkepal kuat seperti sudah siap untuk meninju wajah tampan Raffino.

"RAFFINOOOOO! BUKA PINTU KAMAR LO, SIALAN! LO BERANI BERBUAT TAPI GA BERANI BERTANGGUNG JAWAB!" Teriaknya semakin menjadi-jadi, hingga para pekerja di rumah itu tidak bisa berbuat apapun sekarang. Mereka terlalu takut untuk mencegahnya.

"Aduhh...itu Non Elisa kenapa?" Tanya salah seorang pekerja perempuan disana dengan berbisik.

"Sudah, jangan banyak bicara. Kita liat saja. Kalau berbahaya baru kita cegah." Balas pekerja lainnya ikut berbisik.

"Tapi Non Elisa sudah seperti orang kesnetanan, apa dia kerasukan, yah?" Ucap asal salah satu pekerja itu.

"Heh! Jangan asal ngomong." Tegur pekerja lainnya yang ada disana.

Elisa bisa mendengar dengan jelas bisikan itu, tapi ia memilih untuk bodo amat. Hari ini ia bebas berteriak semaunya, karna Ayahnya dan juga Gavino sedang keluar kota untuk pekerjaan dan akan pulang dalam beberapa hari lagi.

Tak mendapatkan respon apa pun dari Raffino, membuat Elisa semakin kesal. Gadis berambut pendek itu pun nampak berfikir, lalu setelahnya ide cemerlang muncul di kepalanya. Elisa pun segera pergi dari sana untuk menuju kamar Reffano.

BRAK!

Elisa membuka dengan kasar pintu kamar Reffano, hingga membuat sipemilik kamar yang sedang sibuk bermain game pun menjadi kaget setengah mati.

"Astaga El, lo bikin gue jantungan tau ga." Ucap Reffano mengelus dadanya.

Reffano memang sudah sejak tadi mendengar teriakan melengking Elisa, tapi ia memilih untuk pura-pura tidak tau saja, daripada ia malah mendaftarkan masalah. Cukup Raffino saja yang dapat, dirinya jangan.

"Lo ada nyimpen itu ga, robot karakter anime kesayangannya si Fino?" Tanya Elisa tanpa basa-basi.

Reffano mengerut kan keningnya bingung. "Lo mau apain?" Tanya Reffano.

"Dia nyuruh gue buat ambilin, ada ga?" Ucap Elisa yang tentu saja itu adalah kebohongan besar.

"A-ada, gue ambilin bentar." ucap Reffano lalu beranjak dari duduknya dan pergi menuju lemari kaca yang ada di kamarnya.

Reffano mengeluarkan sebuah robot karakter anime berwarna merah muda yang berukuran sedang dari dalam lemari itu, lalu di berikan lah pada Elisa. Elisa menerimanya lalu ia pun segera pergi keluar kamar Reffano dan menutupnya kembali dengan kasar, hingga menimbulkan suara yang begitu nyaring.

Tentang Elisa 【New Version】Where stories live. Discover now