12. See you Elisa

854 44 1
                                    

Tentang Elisa

Happy Reading
.
.

⚠︎Typo bertebaran⚠︎

Pemuda dengan tampang gagahnya yang tak lain adalah Gavino, kini tengah duduk termenung di atas rooftop rumah sakit. Yah, rumah sakit di mana Elisa sedang di rawat.

Gavino terdiam menatap hamparan manusia yang berlalu lalang dari atas rooftop. Pikirannya kini kembali ke tiga hari yang lalu, di mana Sarendra berkata ingin membicarakan sesuatu tentang Elisa.

"Hari ini hari terakhirnya bersama kami...dan entah kapan dia akan kembali. Padahal pertemuan kami masih bisa di hitung jari." gumamnya pelan.

Flashback on

"Duduk saja dulu Gavino" Titiah Sarendra yang langsung di turuti oleh Gavino.

"Jadi saya ingin membicarakan tentang Elisa. Saya harap kamu setuju dengan usulan saya, ini juga demi kebaikan Elisa ke depan nya." ungkap Sarendra.

"Tentang Elisa? Usulan apa memang nya yang ingin om sampaikan ke saya?" tanya Gavino kebingungan.

Sarendra terdiam sejenak. Ia memejamkan mata nya kemudian menghela nafas nya berkali-kali.

Gavino hanya diam menunggu apa yang akan di ucapkan oleh Om nya itu.

"Jadi..."

"Jadi apa Om?" tanya Gavino sangat penasaran akan apa kelanjutan dari ucapan Sarendra.

"Jadi saya berencana untuk membawa Elisa ke Amerika untuk menjalani pengobatannya." jelas Sarendra.

Gavino tertegun mendengarnya.

"Kenapa harus keluar negri Om? Disini kan juga bisa." balas Gavino.

"Elisa akan menjalani proses penghapusan memori atau di hilangkan ingatannya sepenuhnya. Di negara ini hal itu tidak bisa di lakukan Gavino." Ucap Sarendra yang langsung membuat Gavino membulat kan matanya.

"Menghilangkan ingatan? Bagaimana bisa? Hal itu terlalu jahat, Om untuk Elisa!" Ujar Gavino yang tak Terima dengan usulan Sarendra.

"Saya tau ini jahat, tapi ini demi kebaikan Elisa. Saya mau dia sembuh dan baik baik saja." ucap Sarendra mencoba membujuk Gavino.

"Tapi harus banget dengan ingatannya yang di hapus? Apa tidak bisa dia di obati dengan cara ke psikiater? Atau melalui terapi?" tanya Gavino beruntun.

"Bisa, dan saya akan lakukan semua itu. Tapi jika tidak berhasil, maka hal yang kamu tentang itu, akan saya lakukan." jawab Sarendra.

Gavino menghela nafasnya, ia mengusap wajahnya dengan kasar lalu kembali duduk di tempatnya semula.

"Bagaimana jika suatu saat ingatan dia kembali, dan tau kalau ingatannya sudah di hapus, dia akan benci dengan kita, Om." ucap Gavino sambil menundukkan kepalanya.

"Saya tau akan hal itu, tapi ini demi kesembuhan dia... Saya harap kamu bisa menyetujui ini." Sanggah Sarendra.

"Apa om yakin, jika dengan ingatannya di hilangkan, Elisa akan sembuh dari traumanya?" Gavino kembali bertanya.

Tentang Elisa 【New Version】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang