23. Perhatian Mara

518 27 0
                                    

Tentang Elisa

Happy Reading
.
.

⚠︎Typo bertebaran⚠︎

Tamara Lily William, nampak dengan telaten mengobati luka di kepala Elisa yang duduk di ranjang UKS. Elisa sesekali meringis, saat Mara tidak sengaja menekan lukanya. Setelah kejadian yang menimbulkan keributan di toilet tadi, Elisa sama sekali belum mengeluarkan sepatah katapun dari mulutnya. Gadis itu hanya menatap kosong ke arah depan dengan tangan yang bergetar hebat.

Mara sudah menyadari itu sejak tadi, tapi ia masih sibuk mengobati luka di kepala Elisa. Setelah selesai mengobati luka di kepala Elisa, Mara beralih duduk di samping Elisa. Ia melihat tatapan kosong gadis bersurai pendek itu dan melirik ke arah tangan gadis itu yang bergetar hebat.

Tangan Mara dengan lembut menyentuh tangan Elisa yang bergetar hebat. Ia dengan perlahan dan lembut mengusap punggung tangan Elisa dengan ibu jaringannya, hingga dengan perlahan tapi pasti, tangan Elisa tak lagi bergetar sehebat tasi. Elisa yang menyadari itu, melihat ke arah Mara. Mara yang di lihat pun tersenyum ke arah Elisa.

"Gapapa, semuanya baik-baik aja, kok." Mara barucap pelan sambil tersenyum.

"Gue gatau, gue kenapa..." Lirih Elisa dengan mata yang berkaca-kaca.

Menghela nafas sesaat, Mara lalu merentangkan kedua tangannya sambil tersenyum lembut. "Sini, gue peluk." Ucap Mara.

Elisa berangsur-angsur mendekat, dan langsung masuk kedalam pelukan Mara yang begitu hangat dan membuat perasaannya lebih tenang. Inilah yang diinginkan Elisa, ia hanya butuh pelukan seperti ini. Pelukan yang begitu hangat dan mampu membuat rasa khawatir dan takutnya menjadi sirna seketika.

"Makasih,"

"Hm..."

Cukup lama keduanya berada dalam posisi itu, hingga akhirnya Elisa memilih melepaskan pelukan itu lebih dulu.

"Balik ke kelas yuk, pelajaran kayaknya udah mulai." Ajak Elisa sambil menggenggam tangan Mara.

"Lo istirahat aja dulu, biar gue izinin ke guru." Ucap Mara sambil menahan tangan Elisa.

Elisa menggeleng. "Gue udah gapapa. Udah kita balik ke kelas aja." Sanggah Elisa lalu berdiri dari duduknya.

Mau tidak mau, Mara akhirnya menurut dan ikut berdiri. Kedua gadis itu lalu berjalan keluar UKS untuk kembali ke kelas mereka. Tapi, baru saja mereka keluar UKS, Mara tiba-tiba menghentikan langkahnya yang membuat Elisa juga ikut berhenti.

"Kenapa?" Tanya Elisa. Tapi bukannya menjawab, Mara justru melepaskan jaket yang ia pakai lalu dipakaikan ke tubuh Elisa.

"Pakai ini, biar darah dibaju lo ga keliatan." Ucap Mara sambil merapikan jaketnya di tubuh Elisa.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Tentang Elisa 【New Version】Where stories live. Discover now