11.

132 14 2
                                    


__________________________________________________

Gue rasa gue nggak akan pernah sembuh, meski fisik gue udah sembuh total, tapi jiwa gue sudah hancur sehancur-hancurnya... Jadi sama aja ...
__________________________________________________

Happy Reading
Enjoy guys!

Ruangan yang bernuansa putih itu kini adalah tempat berbaring Atara.

Dirga yang masih setia duduk didepan Atara. Setia menunggu Atara membuka matanya.
Dan masih terekem jelas perkataan dokter tadi padanya,

Bahwa luka fisik Atara tidak terlalu parah, hanya beberapa bagian terkena pecahan kaca dan dibagian telapak tangannya saja yang sedikit dalam, mungkin karena luka itu memang disengaja Atara.

Tapi luka psikis, atau trauma dalam diri Atara lah yang harus segera ditangani.

Trauma masa lalu yang membuat Atara Self harm, melakukan tindakan atau dorongan untuk menyakiti, melukai diri sendiri dengan berbagai cara untuk mengalihkan rasa sakit psikis ke rasa sakit fisik.

Trauma apa yang membuat gadis didepannya self harm.

Banyak pertanyaan yang ingin Dirga lontarkan pada gadis didepannya. Gadis yang menarik perhatiannya. Gadis dengan sejuta tanya.
Dirga menatap sayu gadis di depannya, kenapa akhir-akhir ini denganya. Mengapa Dirga selalu memikirkan gadis di depannya. Jiwanya seakan sedang mencari sesuatu dalam diri Atara.

Dirga tertunduk. Entahlah apa yang harus ia lakukan. Rasanya ada yang mengganjal disituasi ini, dimana tadi setelah ia membawa Atara kerumah sakit, tak ada pihak rumah yang bisa ia hubungi. Bahkan sekolah pun tidak ada yang mengetahui info sedikitpun dari keluarga Atara.

'Kenapa lo begitu misterius nona Atara? ' kata Dirga dalam hati.

Berapa detik kemudian, Atara membuka matanya. Menyapu pandangnya keseluruh penjuru ruangan. Ruangan yang bernuansa putih menyambutnya, dan satu orang disampingnya.

Atara mengusap wajahnya kasar. Dirga yang melihat itu hanya diam. Atara bangkit dari tidurnya.

Reflek Dirga ingin membantunya tapi Atara menepisnya. Dengan sorot tajamnya, Atara bangkit dari tidurnya.

Dirga diam.

Terdengar suara tawa kemudian.
Atara melepas infus yang menempel ditanganya. Sontak Dirga mencegahnya.

Gila aja ni cewek.

"Lo Gila?! " Bentak Dirga. Dirga tak berniat mengatai Atara, dia hanya reflek mengatakan itu karena tingkah Atara yang bisa membahayakan.

Atara menghentikan aksinya. Lalu tertawa keras.

"Iya... Kenapa?!.. Nggak nyangka gue gila... Iya! IYA GUE GILA... " Teriak Atara tepat didepan Dirga.

Dirga langsung menyesali perkataannya. Bukan itu maksud Dirga.

Atara mulai melepas infusnya lagi. Mengacak rambutnya dan bahkan memukul kepalanya dengan keras . Dirga yang melihat itu berusaha untuk mencegahnya.

"LO DIEM! " Dua kata yang keluar keras dari mulut Dirga menghentikan aksi Atara. Tingkah Atara semakin memancing amarah Dirga. Jangan lupakan kalau Dirga ini spek antagonis ya guys!

Sebenarnya apa yang ada dalam pikiran Atara.

Atara gemetar hebat. Ini kali pertama setelah sekian lama ia tak mendengar bentakan. Dan itu langsung membuat Atara ketakutan.

Dirgantara (REVISI) Where stories live. Discover now