6.

173 15 3
                                    

__________________________________________________

"Lo orang asing pertama dalam hidup gue, lo orang asing pertama yang hanya berinteraksi sebentar, apa yang ada di gue langsung berrotasi pada lo semua, sebenarnya lo siapa?"
__________________________________________________

HAPPY READING🐣

Kalau mau nanya gimana perasaan Atara sore ini?

Gelisah sudah pasti. Ya iya lahh Atara masih ingat Janji Dirga pagi tadi.

Rasanya mau ilang aja hari ini.

Gadis yang sedang mengenakan jaket dan membereskan beberapa peralatan sekolah itu terlihat bingung dengan sikap teman Sebangkunya.

"Beban hidup lo keberatan ya Tar? " Camdanya sambil tertawa lepas.

Sadar ditanya seperti itu malah memijit pangkal hidungnya.

"Lo kalo gabut bilang Nad! Nanti gue bunuh sekalian" Tawarnya sambil terkekeh.

"Kejem banget si, gue nihh speak-speak sahabat peka tauu! Malah lu suujonin aja! Tau gini gue tinggalin aja! "

*Suujon : suudzon (Berprasangka buruk)

Atara diam.

"Btw lo pulang sama siapa nad? " Dengan mengguncang badan Nadia.

"Lo kalo mau nanya kalem dikit bisa kali!! " Sahutnya karena membuat tubuhnya limbung hampir jatuh saat akan berdiri.

"Jawab kek! "

"Lah! Seharusnya tuh yang galak gue anjir, Malah lo yang galak ihhhhh! " Decaknya kesal.

"Jawab sekarang nggak loo! " Kata Atara dengan menunjukkan kepalan tanganya yang siap membogem apa saja didepannya.

"Lo sama sahabat sendiri kaya gitu. Nggak kebayang kalo sama orang lain! Kesenggol dikit metong tuh orang! " Pikir Nadia.

"Bacot! "

Ia terkekeh.

"Gue nggak pulang bareng lo sekarang! Sorry karena hari ini gue dijemput nyokap nanti mau ada acara, gue lupa. "

Atara menghembuskan nafasnya berat. Nadia yang sadar akan hal itu meneguk salivanya, merasa aneh dengan perubahan raut wajah cewek disampingnya yang terlalu tiba-tiba.

"Lo kenapa anying!? Lo marah ya gue bilangnya mendadak?!"Sesal Nadia.

Atara tersenyum getir.

Alih-alih Atara menjawab Nadia, dia malah menunduk dan tersenyum.

"Gimana rasanya dijemput nyokap? Enak ya?!"

Terselip nada sakit yang terlalu kentara.
Nadia luruh, baru kali ini ia melihat Atara mengkeret. Kemarin mereka janjian akan pulang bareng sambil hangout nantinya, tapi nggak mungkinkan karena itu, ada yang aneh. Tidak mungkin ini masalahnya! Sedikit banyak Nadia paham sifat Atara.

Dirgantara (REVISI) Where stories live. Discover now