"Iya," jawab Ethan singkat. "Berarti cewek ini anaknya gak sih? Soalnya ada yang bilang kalau Bu Berlin punya anak perempuan."

"Kampret, tapi gas aja lah," ucap Aji lalu melepaskan uluran tangan mereka. "Asya, kita duluan ya? Nanti ke kantin aja kalau butuh temen, meja kita terbuka buat lo," Aji mengedipkan sebelah matanya.

Asya mengangguk ceria. "Siap, makasih Kak Aji!"

Setelah mereka berdua pergi, Asya kembali duduk dan melanjutkan aktivitasnya. Butuh beberapa menit untuk menyelesaikan pesan itu.

Disisi lain, Alga menghentikan gerakan tangannya yang hampir membuka pintu ruang OSIS. Ponselnya bergetar, sebuah pesan masuk dari adiknya itu.

Asya
Aku mengerti wahai Kakak Algara Vander Diraja. Aku akan berusaha menuruti perintah kakak. Terimakasih banyak, sampai jumpa lagi, dan salam sehat selalu. Dari Asyakilla Vegas, yang lahir di Indonesia🤭😅😄🇲🇨🇲🇨🇲🇨

Alga terdiam sesaat. Sudut bibirnya berkedut kemudian dia mengulas senyum tipis. "Cute girl," gumamnya.

****

Asya baru mendapatkan tiga tanda tangan anggota OSIS, dia masih perlu belasan lagi untuk menyelesaikan hukuman keduanya. Sekarang adalah jam istirahat pertama, Asya masih punya beberapa jam lagi. Jadi dia ingin makan di kantin dulu karena tadi pagi tidak sempat sarapan.

Asya menyapu pandangan ke sekeliling mencari tempat yang kosong, jujur saja dia lumayan gugup berada di keramaian seperti ini. Namun usahanya berlatih berbulan-bulan tidak akan dia sia-siakan. Asya bertekad untuk menjadi orang normal yang punya hidup normal pula. Dia tidak akan goyah.

Seketika mata Asya berbinar saat melihat Ethan dan Aji duduk berdua. Di kantin ini hanya mereka berdua yang Asya kenal. Gadis itu melangkah mantap menghampiri mereka.

Namun, seseorang tiba-tiba menarik tangannya saat Asya hampir mencapai meja mereka.

"LO GILA?!" teriak perempuan dengan bandana hitam yang menarik tangan Asya.

"Aku Asya," jawab Asya.

Cewek dengan nametag Gisella  itu menghela nafas pelan. "Ikut gue," dia langsung menarik Asya untuk duduk di salah satu meja kantin yang kosong. "Lo duduk sama gue aja, jangan sama mereka. Ini hari pertama lo di Langit Abadi, jangan sampe cari mati."

"Cari mati?" Asya mengerutkan keningnya.

"Lo hampir aja datengin singanya SMA Langit Abadi," telunjuk Gisella mengarah pada meja Aji dan Ethan. "Dua cowok itu keliatan normal, ganteng, dan idaman. Tapi semua orang tau kalau mereka bahaya. Deket sama mereka sama dengan bunuh diri."

"Kenapa?"

Gisella menatap Asya serius lalu menunjuk cowok dengan tampilan yang berantakan. "Aji Pangestu, dia bajingan yang punya banyak cewek. Pacaran? No! Lebih tepatnya Aji cuma make cewek terus buang, atau bisa aja dia pungut lagi dan pake lagi kalau mau. Hati-hati, cowok itu manis tapi bahaya."

"Ethan Arsenio," kali ini Gisella menunjuk cowok yang tampilannya rapih. "Dia lebih parah. Diem-diem menghanyutkan. Lo tanya sama semua mantannya, pasti mereka bakal bangsat-bangsatin tuh orang. Kenapa? Dia pemain handal, lebih parah dari Aji. Katanya semua bisa di embat, gak mandang umur."

Asya membulatkan mulutnya. "Ternyata yang kaya gitu beneran ada di dunia nyata."

Gisella tersenyum. "Jelas ada. Kaparat di muka bumi ini gak mungkin terhitung jumlahnya. Kita murid baru harus jaga diri dari yang kaya gitu. Jangan sampe berurusan sama mereka."

Cewek itu lalu mengulurkan tangannya. "Btw, nama gue Gisella. Lo Asya kan? Cewek yang tadi pagi bikin rame aula?"

Asya membalas uluran tangan Gisella dengan cengiran lebar. Jantungnya berdebar keras. Demi apa? Akhirnya dia punya teman!

"Salam kenal Sella, mau kan jadi temen aku?"

Gisella terkekeh. "Gak perlu tanya kali. Gue bawa lo ke meja ini artinya gue emang mau temenan sama lo. Lo unik, gue suka."

"Yaudah tunggu disini, biar gue yang pesen makan. Lo gak ada alergi sama makanan apapun kan? Biar gue samain aja."

Asya mengangguk. Setelah kepergian Gisella, Asya memainkan ponselnya dan melihat pesannya. Tidak ada balasan dari Alga.

Asya menopang dagu menunggu Gisella. Tiba-tiba suasana kantin yang ramai menjadi hening, Asya mengerutkan keningnya bingung. Dia menyapu pandangan, semua orang tegang, raut wajah mereka ketakutan seperti habis melihat monster.

Saat Asya meluruskan pandangan, Asya menemukan seorang laki-laki tampan dengan tindik hitam di kedua telinganya, pria itu melangkah tenang memasuki kantin dengan tangan tenggelam di saku celana. Dan anehnya, tidak ada yang berani menatapnya terang-terangan.

"Kak Alga?" ucap Asya menahan senyum. Asya hampir berdiri dan mendekati Alga sebelum dia teringat pesan dari pria itu. "Oh iya, pura-pura gak kenal," kata Asya kembali duduk.

"Asya, lo ngapain?!" Gisella datang dengan nampan berisi makanan mereka berdua. "Jaga mata lo, gila!"

"Kenapa?" tanya Asya bingung.

Gisella meletakan nampan, lalu mengarahkan wajah Asya agar menatap arah sebaliknya. "Cowok itu lebih bahaya dari Ethan dan Aji. Dia itu sadis! Kasar! Jangan pernah tatap matanya, jangan pernah ajak dia ngomong, dan jangan pernah usik dia kalau lo mau hidup aman."

Asya tercengang. "Maksudnya Kak Alga kan?"

Gisella mengangguk. "Algara Vander Diraja. Jangan ketipu sama muka gantengnya! Dia itu monster! Siapapun yang ngusik dia gak akan pernah di ampunin meski itu perempuan! Selain karena jago berantem, dia juga anak pemilik sekolah ini! Intinya lo harus jauh-jauh dari cowok itu!"

Asya semakin tercengang. Jadi selama ini sekolah ini milik Papa tirinya?!

Kedua mata Asya tidak tahan untuk melirik Alga sekali lagi, dan di saat yang sama Alga menoleh membalas tatapannya. Asya mengedipkan sebelah matanya pada Alga seperti yang Aji lakukan padanya. Hal itu membuat Alga sedikit berdecak pelan. Baru sehari, gadis itu sudah menyerap hal-hal aneh di sekeliling.

Asya belum menyantap makanannya, dia hanya minum jus mangga yang Gisella pesan sambil sesekali melirik Alga yang duduk bersama Ethan dan Aji.

Asya tau Alga memang dingin dan tertutup. Tapi dia tidak tau jika kehadirannya sebegitu di takuti di sekolah ini.

Gerakan mata Asya terhenti ketika ponselnya bergetar kembali. Ada pesan dari Alga yang membuat Asya terdiam.

Kak Alga
Makan! sebelum lo yang gue makan!

TBC

Kasian Asya terlalu nolep sampe gak tau kalau selama ini tinggal bareng monster😭

Seru gak? MAU LANJUT? Komen!

CAST TAMBAHAN

Gisella

Gisella

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
ALGASYA ; STEP BROTHER Where stories live. Discover now