BIG SIN III - ThirtySeven

172 11 2
                                    

Multimedia: Mauria Mahardika Sadewa.

*-----*

          Tepat dua minggu setelah wisuda, Zahra datang ke perusahaan Mahardika dengan mengenakan kemeja putih, rok berwarna biru tua, kerudung hijab yang serupa warna dengan rok yang ia kenakan, lantas sepatu putih guna memperkompak penampilannya. Dengan senyum ceria, Zahra melirik pada bangunan berukuran cukup besar di hadapannya. Sebuah perusahaan tempat design iklan.

Perusahaan Mahardika Design adalah perusahaan berkembang yang sangat terkenal di bidang pembuatan media iklan. Mereka menyediakan pembuatan iklan media cetak seperti koran, majalah, tabloid, poster,baliho serta spanduk di gedung utama.

Zahra bisa melihat ada banyak orang berseliweran kesana-kemari dengan kertas atau tumpukan dokumen di tangan mereka. Selain menyediakan pembuatan media cetak, Mahardika Design juga menyediakan pembuatan Iklan melalui digital.

Saat memasuki gedung ke dua, Zahra bisa melihat para pekerja sibuk dengan laptop atau komputer di hadapan mereka. Mereka pasti tengah sibuk membuat iklan mereka semenarik mungkin agar bisa menarik masyarakat untuk menyukai halaman mereka.

Sebenarnya, Zahra tidak terlalu paham dengan segala macam tentang pembisnisan. Gadis cantik itu bahkan hampir tersesat saat menuju ruangan HRD yang sudah di tunjukkan oleh satpam beberapa saat lalu jika saja ia tidak sengaja melihat ke arah satu ruangan tertutup dengan tulisan HRD tercetak jelas di pintu.

Setelah merapikan hijabnya dan menarik napas panjang, Zahra melangkah perlahan menuju ruang dengan pintu tertutup rapat itu. Gadis cantik berpipi tembam itu kini tengah berdiri gugup di hadapan pintu sambil memegang lamaran yang sudah ia persiapkan semenjak empat hari yang lalu. Jantung Zahra rasanya akan meledak ketika ia mengetuk pintu dan mendengar derap langkah keras dari dalam ruangan.

Pintu terbuka untuk menampakkan wanita cantik berambut se bahu dengan postur tubuh atletis mengenakan pakaian formal berwarna biru muda serta high heels berwarna hitam. Wanita yang tampak kaku itu sedikit menyerahkan senyum "Zahra ya?" meskipun ia terdengar kaku, suaranya tetap saja terdengar hangat kala ia menyambut Zahra "Silahkan masuk" ujarnya seraya memperlebar daun pintu.



*--BIG SIN III 2023 By Riska Pramita Tobing--*



          Zahra menelan ludah gugup saat ia menghadapi laptop dan beberapa dokumen, hari ini ia langsung diturunkan untuk mencoba pekerjaan dan magang setelah ia selesai di wawancara beberapa menit yang lalu. Zahra bahkan tak mempersiapkan apapun untuk ini, ia tak menyangka bahwa dirinya akan langsung masuk program magang meskipun baru di wawancara sekali oleh Anita.

"Gugup?" ujar Anita saat ia melihat Zahra mengetik dengan tangan yang sedikit gemetar. Meskipun gadis cantik berpipi tembam itu mengetik di atas laptop dengan benar, tangannya tetap saja bergerak terlalu cepat dan tidak jelas sampai terlihat beberapa kali menghapus kembali kata-kata yang sudah ia tulis di laptop. Zahra sedikit terkekeh sebelum akhirnya menghentikan kegiatannya "Sedikit. Aku kira aku nggak akan langsung magang" jawab Zahra seadanya.

Si gadis cantik yang tampak profesional itu menyerahkan senyum "Semua orang yang sudah di wawancara memang berhak mendapatkan kesempatan untuk mencoba bekerja di sini. Kebetulan kamu yang pertama melamar di periode pencarian pekerja tahun ini. Kalau kamu lolos dalam seleksi magang, kamu akan diterima di perusahaan kami"

Ah, begitu rupanya. Sempat Zahra kira bahwa ini adalah kuasa Dika semata sebelum akhirnya ia mendengar penjelasan dari Anita yang menyatakan bahwa setiap orang yang berhasil dipanggil untuk melaksanakan wawancara setelah mengirimkan lamaran lewat website adalah mereka yang sudah terpilih dari seleksi yang diadakan lewat media online.

BIG SIN III Where stories live. Discover now