BIG SIN III - Sixteen

259 17 15
                                    

Multimedia: Khumaira Azzahra dan Mauria Mahardika Sadewa.

*-----*

Zahra tak pernah tahu kalau kekasihnya memiliki berbagai fantasi untuk berhubungan intim dengan berbagai posisi.

Zahra masih diam tak bergerak meskipun napasnya sudah mulai naik-turun menyeimbangkan irama kecupan Dika yang semakin lama semakin turun. Tangan berisi milik si tomboy bahkan sudah asik bermain di kedua payudara milik si cantik dengan meremasnya lembut atau bahkan memelintir puting milik Zahra yang semakin mengeras.

Tubuh Zahra menggeliat kegelian saat merasakan napas memburu milik Dika turun ke punggungnya setelah sedari tadi ia bergelut secara terus-menerus di lehernya. Perlahan namun pasti, Zahra bisa merasakan jejak hangat lidah Dika menjilati punggungya. Sesekali, gadis tomboy itu juga mengecupnya dengan lembut dan Zahra hanya bisa menggertakkan gigi mencegah desahannya keluar "Jangan diam saja. Aku suka mendengar suaramu" seolah mengerti dengan apa yang dilakukan Zahra, Dika menegur kekasihnya yang sedari tadi membungkam mulut.

"Aku malu" aku si cantik seraya menarik tangan Dika dari payudaranya dan menggigitnya "Bersuaralah, kalau perlu sekeras mungkin. Aku menyukainya" tangan milik Dika di tarik olehnya dan gadis tomboy itu menjilat telunjuk serta jari tengahnya sebelum ia meraih bokong Zahra, meremasnya sedikit dan kemudian menggesekkan kedua jari tersebut di area intim milik Zahra.

Zahra menggeram di kerongkongan, ia tak bisa menahan desahannya apalagi saat Dika menggesek klitorisnya dengan lembut "Mmmmhhh" akhirya, suara kenikmatan itu keluar juga dari bibirnya yang sedari tadi menutup menghindari penyerahan diri kepada Dika. Tapi rupanya gadis tomboy itu tahu titik terlemah Zahra sehingga mampu membuat dirinya menyerahkan diri begitu cepat.

Zahra bisa merasakan senyum kemenangan dari Dika dan gadis cantik itu sudah tidak peduli lagi tentang harga dirinya sekarang. Ia memang menikmati jari lihai itu di area intimnya, jadi biarkan dirinya memberikan umpan balik pada Dika yang juga mengharapkannya "Ah!" Zahra tersentak saat ia merasakan sesuatu memasuki dirinya, itu bukan jemari Dika. Zahra bisa membedakannya, itu terasa lebih besar, apa itu tadi?

Zahra bahkan bisa merasakan tangan Dika di perutnya, meliliti dirinya dengan kuat agar ia tidak lari dari kegiatan menyenangkan ini. Zahra sedikit mengejat kaget saat ia merasakan lebih banyak benda itu di dalam dirinya, itu masuk sampai dalam dan Zahra yakin kalau itu bukan jemari milik Dika. Meskipun nyatanya jemari milik si tomboy panjang dan berisi, itu tidak mungkin mencapai ke dinding rahim terdalam milik Zahra, itu terasa sedikit sakit dan perih.

Zahra meringis saat Dika semakin mendorong di bawah sana, ia kesakitan namun juga penasaran dengan apa yang ada di dalam dirinya saat ini. Apa ini alasan kenapa Dika tidak ingin Zahra untuk berada di atas saat ini? Apa Dika benar-benar melakukan sesuatu yang baru dalam hubungan sex kali ini?

"Aw! Itu sakit!"

"Ssshhhhh" Dika berbisik lembut di telinga kanan milik Zahra sebelum mengecupnya perlahan "Aku ingin mencobanya" ujar gadis tomboy itu dan mendorong lebih dalam sehingga membuat Zahra meraih ke belakang dan menjambak rambut Dika untuk melampiaskan rasa sakitnya.

Setelah membiarkan Zahra beradaptasi hingga cengkraman kuat di rambut Dika melemas, gadis tomboy itu berbisik "Aku tahu kamu akan menyukainya" ujar si tomboy sebelum akhirnya bergerak secara perlahan. Benda di dalam tubuh Zahra mulai menimbulkan gesekan tidak menentu yang membuat gadis cantik itu melupakan rasa sakitnya dengan segera. Itu seolah memberikan efek obat setelah menyakiti dirinya di bawah sana.

Benda tersebut menyentuh bagian terdalam isi perut Zahra dan gadis cantik itu benar-benar menyukainya "Ahhhh, Mauria"

Bagaikan musik yang menjadi candu, Dika tersenyum puas saat mendengar gadisnya ikut serta senang dengan kegiatan keduanya. Dika tak menyangka dirinya menyetubuhi Zahra dengan cara seperti ini, ia bahkan tak percaya dirinya juga menikmati ini. Mereka sudah seperti sepasang suami istri sekarang.

BIG SIN III Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang