BELO [24] : Samantha's Charm

28 7 1
                                    

Numpang promo bentar. Cerita ini cuma aku post di KK, ya. Kalo kalian tertarik, bisa cari di sana.

Judulnya, I'M (NOT) PROTAGONIST.

Udah ada 5 bab. Rencananya cuma ±30 bab aja karena emang short story gitu.

Semoga suka😘

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Semoga suka😘

***

Raja menggendong Samantha untuk di bawa ke kamarnya, yang sementara dipakai oleh gadis merepotkan itu. Setelah kekacauan semalam dan seterusnya Raja pikir tugasnya sudah selesai. Ia kira pagi ini Samantha sudah tidak terlihat di rumah peninggalan orang tuanya, seperti yang gadis itu bilang kemarin—hanya menginap satu malam.

Samantha turun sekitar jam 3 pagi, di saat Raja dan teman-temannya baru selesai membersihkan kekacauan yang gadis itu buat dalam waktu kurang dari 60 menit. Sungguh keterlaluan.

Alasannya kecil; tidak bisa tidur. Alhasil, mereka semua tidur di ruang keluarga yang bersebelahan dengan ruang tengah. Samantha di sofa panjang dan yang lain di lantai beralas permadani panjang x lebar. Lampu ruangan dimatikan, hanya cahaya terang rembulan yang menyinari dari dinding kaca yang menghadap halaman samping, sengaja tirainya dibuka. Mereka semua baru tertidur pulas setelah terdengar adzan sholat shubuh bagi kaum muslim.

Selepas terbaring di ranjang, Samantha bergumam pelan. Raja kira gadis itu akan terbangun mengingat kemarin Samantha mudah sekali terganggu bahkan oleh suara pelan yang disebabkan oleh kehebohan teman-temannya di lantai bawah. Mereka berbondong-bondong kemari setelah mengetahui adanya seorang perempuan di rumahnya. Salahnya juga kenapa tidak mengunci pintu rumahnya.

Setelah memastikan Samantha pulas Raja segera keluar, membangunkan para buaya darat agar lekas pergi dari rumahnya. Bukan apa, Raja hanya takut Samantha tidak akan pernah pergi dari rumahnya bila diperlakukan bak Ratu dunia. Sudah cukup sehari semalam kemarin.

Sekali lihat, Raja tahu bahwa Samantha adalah sebuah magnet bernama masalah. Raja berniat mengusir gadis itu segera setelah Samantha bangun nanti. Peduli setan dengan bayaran. Walau uang yang ia dapat dalam sehari mampu membeli mobil sport keluaran terbaru Raja tidak tertarik. Satu motor matic-nya saja sudah lebih dari cukup.

"Ran, bangun!" Raja menendang tubuh lelaki yang tidur di bawah sofa panjang. Anak dari pemilik showroom mobil ini selalu menginap di sini seakan tidak punya rumah. Sudah begitu membawa sepupu kembarnya pula.

Pangeran menggeliat kecil sambil bergumam pelan. Membuka sebelah mata menatap Raja lalu menoleh ke atas sofa. Tidak menemukan yang dicarinya Pangeran lantas berdiri. Kesadarannya langsung penuh.

"Di mana Samantha?" tanyanya memastikan. Pangeran tahu benar ucapan selamat malam dari gadis itu semalam bukan sekedar kalimat biasa. Lebih dari itu, gadis itu akan menghilang dalam waktu yang lama.

Raja merotasikan matanya. Teman satu kelasnya yang satu ini berikut kedua sepupunya merupakan fans fanatik gadis gila di kamarnya.

Buktinya semalam mereka sampai menyewa MUA tengah malam dan menggotong tim dekorasi hotel milik Hodas. Yang jelas semuanya serba cepat dan mahal. Mana mungkin ia yang merencanakan semua itu kalau uang jajan saja Raja harus bekerja terlebih dahulu. Satu-satunya harta benda yang Raja miliki hanya tanah ini, rumah beserta isinya.
Selain harga diri dan tenaga Raja tidak memiliki apapun termasuk keluarga. Yang ada hanya teman yang sudah seperti keluarga, contohnya Pangeran dan lainnya. Persahabatan mereka bisa dibilang baru namun tiada ketulusan yang mereka ingkari.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 14 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Beatiful LoatheWhere stories live. Discover now