37. Buang Cerita Lama

126 20 26
                                    

Pada kenyataannya, yang membuat perjalanan ini melaju terasa berkesan adalah karena cerita masa lalu. Dibawa kembali ke masa depan memang bukan hal yang perlu, tapi hadirnya kembali untuk menguatkan rangkai memulai lembar baru.

____________________

Area depan gedung GrowBag dipadati oleh berbagai tamu kehormatan. Kurir-kurir GrowBag dengan jaket hitam-birunya, kepala cabang dari berbagai daerah yang sebagian besar anak muda, perwakilan partner kerjasama, mahasiswa, bahkan Kominfo dan Kemenparekraf. Banyak karangan bunga terjajar dari kolega-kolega yang tidak dapat menghadiri acara. Memberikan ucapan selamat atas capaian startup itu, menjajaki waktu eksistensi ke-tujuh tahun.

Afnan berdiri di podium memberikan sambutan, matanya menyipit karena sinar matahari mengarah langsung padanya. Meski kesilauan, tapi senyumnya tidak pernah luntur bersahaja menyapa tamu-tamu yang duduk dengan wajah berseri-seri.

"Ada satu hal yang selalu jadi lecutan untuk saya, Ibu saya pernah bilang ketika pertama kali saya dan teman-teman memutuskan merintis perusahaan ini, katanya 'ada banyak orang yang kehilangan pekerjaan, putus rantai rezekinya sampai tidak bisa menafkahi keluarga, nanti kalau usaha ini berjalan lancar, jangan pernah cabut paksa hak orang-orang, jadilah pembawa kebahagiaan, jalankan dengan penuh penghargaan dan rasa hormat untuk seluruh yang terlibat di dalamnya' dari sana saya mulai berpikir, bahwa GrowBag adalah sebuah amanah dan kami harus menjalankan amanah ini untuk disebarkan manfaatnya kepada siapapun yang berhak."

"Saya Ibrahim Afnan, berdiri disini, saat ini, bukan sebagai pemegang kuasa, saya disini bagian dari tim, karena yang membawa nama GrowBag besar, andilnya bukan saya sendiri yang menjalankan, GrowBag tidak akan besar tanpa keringat kurir-kurir yang selalu loyal kapanpun ditugaskan, teman-teman dari berbagai daerah yang bekerja keras agar regulasi bisnis ini tetap berjalan baik, rekan-rekan kerjasama, dukungan dari pemerintah, dan masyarakat yang menerima GrowBag sangat terbuka. Kami ... sampaikan beribu terimakasih. Dan untuk tim ...." Afnan mengarahkan tangannya pada deretan staff GrowBag.

"Tetap semangat, tetap membumikan kerja loyal, kerja ikhlas, sampai tuntas. Perjalanan kita masih panjang, mari kita sama-sama wujudkan impian kita, wujudkan impian GrowBag, dan impian orang-orang yang berada di bawah naungan kita. Saya selalu bangga menjadi bagian dari kalian semua."

"Dan untuk Salma Habibah Raini, istri saya," pandangan Afnan mengarah lurus hanya pada Salma, "terimakasih karena selalu menjadi teman diskusi terbaik," ucap Afnan.

Salma tidak mengira dirinya akan disebut Afnan di depan semua orang-orang penting. Bahunya sedikit disenggol Ishel membuat Salma menahan senyum dalam-dalam. Begitu Afnan turun, Salma segera berdiri memberikan buket bunga kepada suaminya.

"I'm so proud of you," kata Salma.

~~~~~~~~~~

"Ya Allah ... kepala kamu sampai panas gini," ujar Afnan seraya menempelkan tangannya di puncak kepala Salma.

"Mas padahal di luar seru tau, lagi bagi-bagi doorprize, Sal mau liat—"

"St!" Afnan segera menghadang istrinya. "Kamu nanti tumbang, Salma. Di luar terlalu terik, Ishel aja yang harusnya jadi peserta malah ngadem."

Salma mengikuti arah tunjuk Afnan pada seorang gadis yang menduduki sofa tepat di bawah AC. Dengan langkah cepat, Salma segera meninggalkan Afnan untuk bergabung dengan Ishel. Tingkahnya membuat Afnan membatin, Ya Allah untung sayang ....

"Eh, Ibu ... aduh Ishel udah kunang-kunang Bu kalau di luar, panas gile," ujar Ishel. Tak lama dia merasa tertangkap basah oleh Afnan. Ishel mengangguk dan tersenyum kaku.

Kalam Cinta Dua SurgaWhere stories live. Discover now