6. Signing Off

140 32 2
                                    

Percayalah setiap cerita akan menemukan akhirnya dan setiap cinta akan menemukan labuhannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Percayalah setiap cerita akan menemukan akhirnya dan setiap cinta akan menemukan labuhannya. Hanya soal waktu tepat yang disiapkan Sang Pencipta.

__________

"Don't ... disturb?" eja dua pria itu bersamaan. Keduanya menghembuskan nafas jengah.

"Ishel, ini ... emang dari tadi nih Bos begini?" tanya Dewa menunjuk tulisan yang menggantung di gagang pintu.

"Ishel hitung udah dari dua jam yang lalu, Pak ..." jawab wanita berkacamata itu kikuk.

"Nggak beres ini Bro, nggak beres! Lo tau kan setiap dia pasang don't disturb di pintunya tanda apa? DIA GABRUT, BRO!" racau Sean.

"Hah? Apaan gabrut?" cetus Dewa.

"Galau brutal," timpal Sean dengan kekehan yang menular.

Ishel sudah tidak heran lagi melihat kelakuan teman-teman atasannya itu. Jika digabungkan, sejatinya patut diberi gelar Trio ATT yang biasa Ishel sebut Aneh Tapi Tampan.

"Oh gue tau, ini satu tingkat di atas sebrut kan?" Dewa ikut-ikutan.

"Ishel tau ... Ishel tau! Sebrut pasti sedih brutal kaan?"

Sean membulatkan matanya diikuti dengan jentikkan jari. "Nice Ishel! Nice! Welcome to our club!"

Ketiganya tertawa. Nasib baik ruangan Afnan kedap suara, pria galau itu tidak tahu sedang ada yang menertawakan di atas pergulatan batinnya.

"Tapi ... Ishel heran deh, kenapa Pak Bos sering kayak gini ya? Bersiklus."

"Dia nggak akan berhenti sampai dia nikah, Shel" ujar Dewa.

Bibir Ishel bergerak kesana kemari. "Ehm ... Pak Dewa juga awalnya gini ya sebelum nikah?" tanyanya polos mengundang tawa Sean. Sedangkan Dewa merengut.

"Ishel ... kalau kamu tau, Dewa lebih gabrut dari dia!" Sean mendekati meja Ishel "Apa ... apa? Satu tingkat di atas gabrut?" tanyanya dengan wajah sangat menyebalkan.

"Kabrut? Kacau brutal?" pungkas Ishel.

"Halah! Brat brut brat brut, lagi adu kentut lo pada?" Dewa geram.

Suara tawa Sean sampai tak terdengar, apalagi melihat Dewa semakin kecut. "Haduh ... capek banget gue ketawa!"

"Mba Ishel." Seorang wanita muda menghampiri Ishel. Wanita itu mengangsurkan map cokelat tersegel plastik jasa pengiriman. "Ada kiriman buat Pak Afnan," katanya.

Ishel segera menerima dan membaca siapa nama pengirimnya. Jujur saja ia sedikit parno, pasalnya beberapa hari lalu Afnan sempat membicarakan perihal rekrutmen sekretaris baru. Sungguh ia tidak ingin dipecat paksa!

"Sebentar Bu! Kalau ini dari calon sekretaris baru Pak Afnan, tolong Bu Tantri bawa ini balik ya, jangan sampai Pak Afnan tau! Please ..." mohon Ishel.

Kalam Cinta Dua SurgaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang