32. Kali Pertama

125 22 9
                                    

Tidak pernah sedikitpun dalam benak Salma bayangan menikah dengan pemilik perusahaan besar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tidak pernah sedikitpun dalam benak Salma bayangan menikah dengan pemilik perusahaan besar. Baginya, cukup yang takwa, yang mampu berjuang bersamanya mendaki keridhoan Allah Ta'ala. Tapi bukankah Allah sebaik-baik pengatur pertemuan? Orang yang baru saja datang di hidup Salma, menjadi orang yang menemani masa depannya. Separuh kehidupannya ada pada Afnan.

"Oh ... jadi kayak gini tempat kerjanya tukang anter barang?" ucap Salma begitu ia masuk lobi gedung GrowBag. Matanya berpendar dan terfokus pada satu titik. Dinding yang terdapat logo perusahaan milik Afnan.

Salma teringat foto Afnan dalam portal berita saat pertama kali mengetahui fakta bahwa orang yang sedang ta'aruf dengannya adalah pemilik startup decacorn. Ternyata waktu berlalu begitu cepat, orang yang ada dalam portal berita itu kini menjadi suaminya.

"Bu Salma?"

Salma segera menoleh pada suara perempuan yang memanggilnya. "Ishel!"

Ishel tersenyum lebar karena istri Bos nya itu masih ingat dia. "Bu Salma mau ketemu Bos ya?" tanya Ishel diangguki Salma. "Dari tadi Ishel disini diminta Pa Bos buat nunggu Bu Salma, soalnya Pak Bos lagi keluar."

"Keluar? Kemana?" Salma merasa Afnan tak mengabarinya perihal itu.

"Tadi bilangnya mau beli ... beli ... beli apa ya? Ishel lupa namanya," kata Ishel sambil cengengesan.

Ponsel Salma bergetar, pesan masuk dari Afnan membuatnya tertawa. Ia menunjukkan gambar yang dikirim Afnan. "Lagi beli Ultrasonic Washer dia," ujarnya.

"Ah ... iya itu ... itu apa sih Bu?"

"Kemarin ngecat ulang kamar, bajunya kena cat, nggak bisa ilang kalau dicuci biasa, jadi aku minta beli itu biar bisa dipakai berkepanjangan, biar nggak usah laundry lagi," jelas Salma membuat Ishel mengangguk-angguk meskipun masih belum tahu bentukan alatnya.

"Yaudah Bu Salma ikut Ishel yuk ke ruangan Bos, diminta buat tunggu disana."

Salma mengiyakan, ia mengikuti langkah Ishel. Tapi ada yang menjadi perhatian Salma. Dari ekor matanya, Salma melihat seorang perempuan yang tak asing sedang berbicara sangat memohon kepada frontliner.

"Shel, kayaknya aku tunggu Mas Afnan disini aja deh," kata Salma.

"Tapi Pak Bos minta Ibu—"

Salma menggeleng dengan senyuman. "Biar aku bareng sama Mas Af aja, nanti aku yang bilang dia," tangan Salma menepuk pelan lengan Ishel, "kamu duluan aja ya?" pintanya yang diangguki Ishel.

Ragu untuk Salma dekati perempuan itu, khawatir Afnan akan marah padanya. Namun dia terlalu tidak tega melihat perempuan itu berkali-kali memohon. Dan dapat Salma dengar perempuan itu meminta untuk dipertemukan dengan Afnan.

"Biar saya yang bicara sama dia," kata Salma pada pekerja front liner.

Mereka segera manut karena yang datang adalah istri Bos mereka.

Kalam Cinta Dua SurgaWhere stories live. Discover now