36. Keinginan Salma

125 20 6
                                    

Kamu sudah cukup sempurna, untuk apa aku mencari yang tidak ada?

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kamu sudah cukup sempurna, untuk apa aku mencari yang tidak ada?

____________________

Sejak dalam perjalanan, Afnan merasa istrinya lebih banyak diam. Sesekali tetap membalas senyumnya, lainnya melamun. Bahkan beberapa kali Afnan ajak bicara, jawaban Salma sering tak nyambung.

"Mama," Salma menyalami Bu Kalina, "Rere hebat hari ini, dia excited," lapornya.

Afnan jadi bertanya-tanya. Apa Salma badmood sama gue doang? Sebab istrinya itu masih sumringah di depan Rere dan Mamanya.

"Sal ... langsung ke kamar ya Ma? Agak pusing," izinnya.

Bu Kalina memperhatikan menantunya dengan kernyitan kemudian bergantian menatap Afnan dan Rere. "Beneran kan Rere nggak bikin Kak Sal repot?"

"Ehm ...." Rere mengerutkan dahinya. "Seinget Rere nggak Ma, bahkan tadi Kak Sal happy happy aja, cuma tadi Kak Sal sempet keselek gara-gara Rere bilang 'kalau Rere punya cowok kayak Mas Keanu' gimana?" jelas Rere mengundang Mama dan Masnya terbelalak.

"Rere sekarang mending tidur ya?" pinta Afnan dengan senyum kaku.

Rere menuruti perintah, lagipun dia sudah sangat lelah.

"Keanu datang, Mas?" tanya Bu Kalina setengah berbisik diangguki Afnan. "Emangnya dia ngapain sampai Rere kayak gitu?"

"Biasalah ... ngeliat yang baru dia liat," jawab Afnan seraya menyandarkan kepalanya di sofa. Afnan menatap langit-langit ruang tengah, pikirannya masih tertuju pada Salma. "Ma ...." Panggilnya dibalas dehaman Mamanya.

"Cewek biasanya kalau tiba-tiba diem aja kenapa?"

Sebentar fokus Bu Kalina teralih dari ponselnya. "Kamu lagi ngomongin Salma, Rere, atau Mama?"

"Salma."

Bu Kalina menghembuskan nafas berat, menghadapkan diri pada putranya yang terlihat rungkad. "Dia emang lagi capek banget kali, Mas."

"Nggak Ma, ini beda. Secapek-capeknya Salma dia nggak akan sampai ngelamun nggak karuan gitu, dari semua sesi sedihnya Salma, menurut Mas kali ini sedihnya sampai ubun-ubun."

"I feel you," tangan Bu Kalina menepuk-nepuk lengan Afnan, "mungkin orang lain bisa nggak berpikiran kalau dia lagi nggak baik-baik aja, tapi feeling seorang Ibu tuh beda, dia tau kayak gimana anaknya lagi bahagia, tau kapan anaknya lagi sedih, Uminya Salma juga bilang ke Mama, kalau Salma mau selalu jadi periang bahkan di saat-saat tersedihnya."

Keduanya sama-sama menyandarkan kepala, menatap langit-langit dengan hembusan nafas berat beberapa kali. Apalagi Afnan.

"Mas, jangan bilang kamu kurang treat Salma like a queen?" tuduh Bu Kalina.

"Astaghfirullah Mama ...." Tapi Afnan jadi berpikir juga. "Apa iya?"

Bu Kalina mendecak. "Udah lah sana mending kamu temuin Salma, nyari jawaban dari Mama nggak akan ketemu!"

Kalam Cinta Dua SurgaWhere stories live. Discover now