Chapter 16

89 21 0
                                    




"Maaf aku harus menyuruh kalian kesini"

"Aku takut penyihir itu akan mendengar rencanaku jika kita berbicara di ruang jenazah"

Yoongi, Taehyung, Hoseok juga Jungkook yang diam-diam mencuri waktu untuk kabur masih berdiri sambil mendengarkan Seokjin.



"Gila!"

"Kau gila Seokjin!"

"Apa yang akan terjadi jika Namjoon tahu huh?!"
Jungkook mengamuk lalu membalikkan badan sambil bertolak pinggang kesal.

"Tapi rencana ini masuk akal bagiku" Yoongi menanggapi dengan tenang walaupun raut wajahnya terlihat khawatir.

"Karena kekasihmu tidak akan mencoba untuk bunuh diri, Min Yoongi!"
Jungkook kembali membalikkan badan dan menatapnya tajam.


"Taehyung akan menghidupkan aku kembali Jungkook..." Seokjin berusaha menenangkannya.

"Persetan dengan rencanamu Seokjin"

"Aku tidak akan menyetujuinya"

"Kalian batalkan rencana bodoh ini atau Namjoon akan tahu dariku"

Jungkook mengacungkan jari telunjuknya kemudian keluar membanting pintu apartemen Seokjin.


"Damn.....dia mengerikan...." Yoongi menundukkan kepalanya.

Mereka berenam berdiri bersebelahan di tanah luas yang berada di seberang jalan gedung kepolisian dengan pakaian serba hitam.

Dari kejauhan terlihat pendeta itu telah selesai berkotbah dan mempersilahkan para pengurus pemakaman menurunkan peti hitam yang berisi jasad Lee Sora.

Pemakaman itu berjalan singkat. Tidak ada keluarga yang datang untuk mengantar. Hanya para polisi yang berjaga dan beberapa petugas makam yang telah selesai dengan tugasnya.

Rintik air hujan yang semakin deras membasahi gundukan tanah berhias bunga di tengah lapangnya area pemakaman.


Seokjin terus menatap batu nisan itu dari jendela mobil Namjoon.

Ia tersentak ketika tangan Namjoon yang hangat menggenggam kepalan tangannya yang tegang.


"Kita makan siang dulu ya..."
"Aku tidak ingin kejadian ini membuat kita lemah dan sakit"

Namjoon melirik kaca spion tengahnya, menatap teman-temannya yang duduk di bangku belakang tanpa bersuara.

Taehyung dengan wajah tegangnya. Yoongi yang memejamkan mata sambil menyandar. Hoseok yang masih memperhatikan beberapa petugas mondar mandir di sekitar makam dan Jungkook dengan segala kekesalannya.



Suasana outdoor restaurant itu tenang dan nyaman diiringi bunyi suara hujan.

Mereka duduk jauh dari pengunjung lainnya. Sebuah gazebo dengan meja panjang di tengah-tengah.

Jungkook dan Taehyung telah melahap steaknya terlebih dahulu. Hoseok dan Yoongi menyusul setelah pesanannya datang.

Sementara perhatian Namjoon tertuju pada Seokjin yang hanya mengaduk isi piringnya sambil menopang dagunya malas.

"Dimakan sayang...."

Namjoon mendekatkan wajahnya dan berbisik sambil tersenyum memamerkan dimple manisnya.

"Kau duluan saja...."
"Perutku agak tidak enak..."

"Kau sakit?" Raut wajah Namjoon berubah khawatir.

"Habiskan makananmu Namjoonie...." Seokjin tersenyum. Matanya mulai berkaca-kaca.

Namjoon masih menatapnya serius.

"Sayang?"
"Kumohon jangan menyembunyikan apa-apa lagi dariku...." Ia berbisik.


Seokjin menggeleng singkat, menelan ludah dan melirik teman-temannya yang masih makan kemudian menggeser duduknya menghadap Namjoon.



"Namjoonie......"
"Penyihir itu semakin kuat...."

"Penyihir itu memakan jantung Lee Sora tadi malam..."

Jungkook yang mendengar bisikan di sebelahnya itu menghentikan makannya dan melirik perlahan.

"Aku masih bisa merasakannya di mulutku"

Seokjin meneguk bir di gelasnya sampai habis.

Sedetik kemudian ia mengambil serbet dengan sembarang lalu membungkuk di bawah meja menutup mulutnya yang kembali mengeluarkan minuman itu.


"Menjijikkan.....menjijikkan sekali...."

Seokjin terisak keras sambil masih menunduk. Bahunya bergetar hebat.

Namjoon mendorong kursinya ke belakang, berlutut lemas lalu memeluknya erat dan menciumi kepalanya.

Tidak ada kalimat yang keluar untuk menenangkannya.
Hatinya seakan ditusuk ratusan benda tajam.


Taehyung, Yoongi dan Hoseok saling menatap sedih.

Jungkook menutup wajah dengan kedua telapak tangannya.
Emosi yang ia tahan sejak mereka membicarakan rencana gila Seokjin itu akhirnya lolos.

I Am YouWhere stories live. Discover now