Chapter 5

138 22 1
                                    




Pagi itu sedikit mendung.
Daun-daun berjatuhan tertiup angin.

Namjoon dan Jungkook melangkah menuju gedung tua yang adalah sebuah rumah sakit.

Mereka menyusuri koridor hingga akhirnya tiba di depan sebuah kamar.

Dokter jaga membukakan pintu dan mempersilahkan mereka masuk.

"10 menit..." Ujarnya tegas lalu meninggalkan kamar itu.



"Maaf nyonya....kami tahu ini terlalu cepat"

"Tapi kami harus melakukan interogasi ini"
"Jadi kumohon bekerja samalah"

Jungkook memulai interogasinya.

Wanita itu termenung. Tatapannya kosong.

"Penyihir itu masih di dalam..." Tubuhnya bergetar.

"Penyihir itu masih di dalam......"

"Dia masih hidup..."

"Jalang itu mengambil suami dan anak-anakku!" Tiba-tiba ia mengamuk.

Dua orang perawat berlari dan memegangi kedua tangannya. Suntikan obat penenang pun mendarat di lengan kirinya.

"Bakar....."
"Bakar penyihir jalang itu!"

Wanita itu masih meronta. Sesaat ia tak sadarkan diri.

Jungkook terpaku tak bicara. Namjoon mengacak rambutnya kasar.

"Apa yang akan kita lakukan sekarang?"





"Kim Seokjin...."
"Kim Seokjin....."
Panggilan yang berulang itu membangunkan Seokjin dari tidurnya.

Sosok wanita itu transparan. Seokjin mengedipkan kedua matanya.

Kamarnya yang masih gelap tertutup gorden siang itu membuat pandangannya kabur.

"K-kau siapa?" Seokjin memicingkan matanya.

"Lee Hyeri...."
"Aku melihatmu datang ke rumah kami...."

"Ah....."
"Hey.....maaf aku tidak mengenalimu..." Seokjin bangun dan duduk di samping tempat tidurnya.

"Jae Beom menguburku hidup-hidup...." Ia menangis.

"Ada apa dengan kalian?"
"Sepertinya hubungan kalian baik-baik saja..."

Seokjin hendak beranjak membuka tirai jendela agar mendapat penerangan tapi niatnya urung saat teringat siapa yang sedang berbicara dengannya sekarang.

"Ia kecanduan Seokjin-ssi...."

"Setelah tahu bahwa aku tidak bisa memberinya keturunan, ia mulai mengkonsumsi halusinogen"
"Katanya itu bisa membuatnya bahagia"

"Ia selalu membayangkan berkumpul dengan keluarga kecilnya"
"Tapi aku tidak bisa memenuhi harapannya...."

Hyeri terdiam sesaat. Ia terisak.

"Malam itu ia pulang dengan keadaan tidak sadar"
"Aku menyambutnya seperti biasa"

"Tiba-tiba ia berteriak seperti aku ini pencuri"

"Jangan sakiti anak-anakku katanya..."
"Dan aku dilempar hingga membentur dinding"

"Lalu ia panik ketika sadar itu aku dan mengira aku sudah mati"

"Ia menguburku sambil menangis...."

"Ia menyesal Seokjin-ssi...."
"Itulah sebabnya ia bunuh diri...."

Tanpa disadari air mata Seokjin mengalir. Tiba-tiba ia merasa sangat sedih.


"Seokjin-ssi..."

"Melihatmu bersama Namjoon mengingatkan aku pada masa-masa bahagia kami..."

"Aku hanya ingin bertemu kembali dengannya Seokjin-ssi...."

"Aku masih mencintainya....walaupun sifatnya buruk"

"Aku akan tetap mencintai suamiku...."



"Hyeri...."

Suara itu mengagetkan mereka berdua.

"Jae Beom...."

"Hyeri....maafkan aku"
"Aku bodoh...."

"Persetan dengan semuanya! Yang kuinginkan hanya kau..."
Ia berlutut di hadapan wanita itu. Hyeri membalas pelukannya erat.

"Kalian sudah bertemu kembali..."
"Kuharap kalian berbahagia sekarang"

Seokjin menggenggam kedua tangan mereka. Seketika kepalanya terasa berat.
Darah mulai mengalir dari hidungnya.

Hyeri melepaskan pegangan mereka dengan cepat.

"Jangan Seokjin-ssi..."
"Kau akan menyakiti dirimu sendiri"

"Terimakasih telah mempertemukan kami disini"

Seokjin menggeleng dan mengusap darahnya yang masih mengalir.

"Kau sudah tidak bersedih lagi....aku bisa merasakannya"

Pasangan itu tersenyum. Perlahan mereka pun menghilang.

I Am YouWhere stories live. Discover now