"sebenernya malam itu nggak mau senja tiba, karena, itu pemisah antara ia dan siang" - Reza
***
"Jadi sebenarnya Reza yang buat onar selama ini?" Ucap Aerin yang tengah duduk dengan laki-laki di hadapannya
"Dari awal Lo udah di peringati untuk dengerin penjelasan kita malam itu, tapi Lo terlalu pakek emosi jadi cuma denger satu pihak" jelas Aldi
Pertemuan malam itu membuat Aerin tersadar apa yang ia anggap benar selama ini ternyata salah besar, Aldi yang lebih paham situasi sudah memberitahu Aerin dengan bukti yang sangat akurat sehingga mau tidak mau Aerin yang awalnya tidak percaya menjadi sangat yakin
"Gue harap abis ini Lo bisa di ajak kerja sama Rin dan gue minta tolong yang tadi Lo bener-bener kasih tau Aji, oke?"
Aerin hanya diam dan mengangguk, ia masih memandangi foto-foto di hadapannya, Aldi yang melihat keadaan Aerin hanya bisa mengusap pundaknya
"Thanks ya" ucap Aerin
"Sama-sama" jawab Aldi
***
Esok harinya, Aji yang sudah menunggu kedatangan 5 temannya sambil terus memainkan bollpoint yang ia pegang
Darrr
Suara pintu itu terbuka kuat, ada Altair dan Angkasa yang mendahului 3 teman di belakangnya
"What's up mamenn yuhuu" ucap Altair memecah keheningan
"Maaf pak bos, tadi macet ,biasalah ibukota" sambung Angkasa sambil duduk di depan Aji
Aji tidak menghiraukan sama sekali, ia hanya diam dan berekspresi datar melihat tingkah Altair dan Angkasa
"Bos lagi marah" bisik Angkasa ke Altair yang hanya anggukan dr Altair sebagai jawabannya
Tak lama Yuta, Hiro dan Aldi masuk mereka pun tau jika suasana disini tampak dingin dan mencekam, mereka langsung berdiri di hadapan Aji
"Duduk Lo" ucap Aji sambil menunjuk wajah Yuta
Aldi pun paham apa yang tengah terjadi, ternyata Aerin menepati janjinya untuk memberitahu Aji siapa Yuta dan niat tujuannya.
Hiro, Altair dan Angkasa hanya diam, Aji mengeluarkan isi yang ada di amplop coklat itu berisikan foto, flashdisk dan sebuah alat digital voice recorder, Hiro pun mengambil salah satu foto yang menunjukkan Yuta tengah ikut menghabisi nyawa Bondan bersama anak viper.
"G-gue bisa-bisa jelasin Ji" ucap Yuta terbata-bata
"BANGSAT YUTAA!!" Hiro yang sudah tersulut emosi hampir saja menonjok wajah Yuta tapi dengan cepat Altair dan Angkasa mencegahnya
"Jelasin apa lagi?" Ucap Aji malas
Aji sudah terlanjur kecewa teramat sangat dengan orang yang selama ini ia percaya tetapi sekarang mengkhianatinya , energinya sudah habis berkalut dengan diri nya sendiri sesaat mereka belum hadir di basecamp tadi
Yuta hanya diam, ia betul-betul menyesal akan perbuatannya, tapi ia juga tahu dia melakukan ini semata-mata hanya apa yang di harapkan olehnya tidak di penuhi oleh Aji, termasuk mengambil alih monster karena Aji yang tidak tegas dengan keputusan kasus Hanura
"Lo mau apa Yut? Mau jelasin apa,hmm? APA!!" Aji mulai murka sekarang ia memegang kera baju Yuta kuat sampai Yuta tersengal-sengal bernafas
"Jawab gue bajingan! Gue nyakitin Lo? Gue gak bantu Lo bagian mana? Atau karena kasus Hanura Lo begini? JAWABB!"
YOU ARE READING
INI AKU : bahunya hanya untukku
Teen Fiction*DISCLAIMER* warning banget buat para readers ku yang terhormat dan para teman penulis ku,ini Fiks dan murni hasil karya ku dan ini berdasarkan kisah nyata penulis,jika ada kesamaan alur dan cerita ini bukan untuk di plagiat!! paham beb? . . apa yan...