20. Dirty Thoughts.

4.1K 350 60
                                    

Tolong tandai typo yang mengganggu jalan

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Tolong tandai typo yang mengganggu jalan. Tetap dukung kisah mereka dengan cara vote dan komen seikhlasnya, ya. Boleh juga share cerita ini ke temen kalian kalau suka dan jika berkenan silakan follow akunku.

Terima kasih dan selamat membaca.

________________

Tepatnya Migel tidak tahu kapan ia tertidur hingga mendapat mimpi sialan itu, tapi seingatnya setelah puas berputar dengan beberapa gaya centil di depan cermin, memamerkan lekuk tubuh di balik kain tipis, Migel memilih berbaring sambil memandangi jemari yang tersemat cincin berlian. Kemudian, tersenyum sebelum tertawa kecil saat dugaannya yang ingin mencocokan warna lingerie dengan berlian ternyata benar.

Setelah itu Migel tidak menyangka terlelap dalam keadaan bahagia berhasil mengundang hal tidak senonoh datang ke dalam mimpinya.

Efeknya setelah malam itu terlewati dengan bayangan bercumbu yang sulit Migel usir dari kepalanya, sekarang ia seperti wanita mesum yang haus sentuhan saat bertemu Ozge.

Tadi pagi saat sarapan, matanya tidak lepas memperhatikan jemari Ozge yang memegang sendok dan garpu. Membayangkan bagaimana jika jari panjang itu bermain di tubuhnya, memilin salah satu putingnya, atau memukul bokong sintalnya saat mereka tenggelam dalam lautan gairah.

Uuuuh, sial!

Pikiran kotor yang datang pagi ini membuat Migel beberapa kali mengumpat pelan sebelum menarik napas panjang. Bahkan ia nyaris menyuruh Ozge memakai masker mulut agar bibir yang terasa begitu nyata bergerilya nakal di atas kulitnya semalam, tidak bisa dilihat oleh mata wanita lain.

Ck, sial sekali. Hanya karena mimpi Migel jadi wanita posesif.

"Ada apa?"

Tidak fokus dengan sarapan di depannya, Migel terhenyak oleh suara berat Ozge yang bertanya kebingungan. Tatapan yang sejak tadi memperhatikan tangan Ozge mulai terangkat untuk memberi atensi pada wajah pria itu.

Bibir sialan! batinnya mengumpat saat tatapannya malah fokus pada bibir Ozge.

"Kenapa?" Pria itu kembali bertanya.

"Kenapa apanya?"

"Kamu sakit? Sejak tadi sarapanmu hanya diaduk."

Migel menatap sebentar piring berisi salad di depannya yang ternyata masih utuh. "Bukan. Hanya belum lapar dan sedikit kurang bersemangat. Hari ini aku akan tetap di rumah, mungkin tidur di kamar seharian."

Dan pria yang sepertinya tidak peka dengan kode wanita, hanya mengangguk saja sambil mengatakan jangan terlalu memaksakan diri jika sedang tidak ingin bekerja. Lantas pergi setelah selesai dengan sarapannya. Tentu saja meninggalkan Migel yang berakhir menatap punggung pria itu sambil memikirkan bagaimana jika ia melihat dengan jelas otot tubuh Ozge yang sedang telanjang dan berkeringat.

Pasti luar biasa.

Shit!

Migel mulai benci dengan otaknya.

Let's Fall In Love!✔️ Donde viven las historias. Descúbrelo ahora